TERAPI PSIKOLOGIS
TERAPI PSIKOLOGIS
PENGOBATAN GANGGUAN
PSIKOLOGIS
DAHULU HINGGA
SEKARANG
>Akhir tahun
1700-an pengobatan dari gangguan mental dilakukan dengan cara menghilangkan
orang tersebut
> Dalam 200
tahun terakhir disebut dengan masa enlightened, yang mana orang yang mengidap
sakit jiwa juga tidak selalu mendapatkan perlakuan yang manusiawi.
> Pada abad
ke-16 di Inggris telah dilakukan upaya terorganisir pertama untuk melakukan
pengobatan terhadap orang yang mengidap gangguan jiwa. Kemudian pada tahun 1793
dilakukan pengobatan yang manusiawi terhadap orang yang mengidap gangguan jiwa.
> Terapi
psikologis yang digunakan saat ini, dikelompokkan menjadi dua kategori besar,
yaitu :
1. Didasarkan pada teori dan teknik
psikologis, ini dilakukan dengan cara pasien memberi tahu tentang masalah
mereka kepada terapis kemudian terapis mendengarkan dan mencoba membantu mereka
memahami masalah tersebut atau membantu mereka dalam mengubah perilaku yang
terkait dengan masalah tersebut.
2. Digunakan menggunakan intervensi
medis untuk mengendalikan gejala.
> Psikoterapi
dilakukan dengan cara individu/pasangan/kelompoknya yang berbicara atau
mendiskusikan masalah mereka secara langsung kepada terapis. Tujuannya adalah
untuk membantu orang yang sehat secara mental dan orang yang mengalami gangguan
psikologis untuk memahami diri mereka sendiri dengan lebih baik.
> Jenis-jenis
terapi :
- Terapi wawasan : terapi yang tujuan
utamanya adalah membantu orang untuk mendapatkan wawasan sehubungan dengan
perilaku, pikiran dan perasaan
seseorang.
- Terapi tindakan : terapi yang tujuan
utamanya adalah mengubah perilaku yang tidak teratur atau tidak pantas secara
langsung.
- Terapi biomedis : terapi yang secara
langsung memengaruhi fungsi biologis tubuh dan otak. Terapi ini juga digunakan
untuk orang yang memiliki gangguan mental dirawat dengan metode biologis atau
medis untuk meredakan gejala.
TERAPI WAWASAN
PSIKOANALISIS FREUD
Freud merancang
teknik terapi untuk membantu pasiennya merasa lebih santai, terbuka, dan mampu
mengeksplorasi perasaan terdalam mereka tanpa takut akan rasa malu atau
penolakan. Terapi ini menekan pasiennya dengan cara mengungkapkan konflik bawah
sadar, dorongan, dan keinginan yang dianggap menyebabkan gangguan emosi dan
perilaku.
Teknik-teknik
psikoanalisis Freud :
-
Interpretasi Mimpi, ini dilakukan dengan cara
menganalisis unsur-unsur dalam mimpi yang dilaporkan oleh pasien. Manifest
content dari mimpi adalah mimpi yang sebenarnya, tetapi laten content adalah
makna simbolis yang tersembunyi dari mimpi sebenarnya.
-
Asosiasi Bebas, dikembangkan oleh Breuer, dilakukan
dengan cara melibatkan pasien yang secara bebas berbicara tentang apa pun yang
terlintas dalam pikiran sehingga diyakini dapat mengungkapkan kekhawatiran yang
tersembunyi dan tidak disadari.
- Resistensi dan Transferensi. Resistensi yaitu titik
dimana pasien menjadi tidak mau berbicara tentang topik tertentu. Transferensi
terjadi ketika terapis menjadi simbol figur otoritas orang tua dari masa lalu.
Pendekatan
psikodinamik modern lebih direktif daripada historis dan biasanya lebih
berfokus pada ego atau rasa diri daripada id, ketika melihat alasan di balik
perilaku.
Evaluasi : walaupun
teknik ini telah dimodifikasi, tetapi masih kurang dukungan ilmiah untuk premis
dasar dan membutuhkan klien yang cukup cerdas dan ekspresif secara verbal.
PSIKOTERAPI
INTERPERSONAL
Psikoterapi
Interpersonal (IPT) adalah psikoterapi yang dikembangkan untuk mengatasi
depresi. Ini adalah terapi wawasan yang berfokus pada hubungan individu dengan
orang lain dan interaksi antara suasana hati dan peristiwa kehidupan
sehari-hari. Terapi ini berupa terapi eklektik dan menggabungkan aspek dari
terapi humanistic dan kognitif-perilaku.
TERAPI HUMANISTIK
Terapi ini berfokus
pada pengalaman emosi, kesadaran diri orang yang sadar dan subyektif, serta pengalaman
langsung dalam kehidupan sehari-hari. Terapi ini juga menekan pentingnya
pilihan individu dan potensi untuk mengubah perilaku seseorang.
1.
Person-centered Therapy
Dikembangkan
oleh Carl Rogers. Rogers mengusulkan bahwa seseorang memiliki real self
(bagaimana orang melihat sifat dan kemampuan mereka yang sebenarnya) dan ideal
self (bagaimana orang berpikir mereka menjadi yang orang itu inginkan). Semakin
dekat real self dan ideal self, maka semakin bahagia dan menyesuaikan diri
dengan baik orang tersebut. Syarat dua komponen tersebut akan cocok jika
seseorang menerima unconditional positive regard (rasa cinta, kehangatan, rasa
hormat, dan kasih sayang tanpa syarat).
Elemen
Dasar Rogers yang diperlukan para terapis:
- Authenticity
: Terapis harus menunjukkan keaslian ketika memberi respon denga tulus,
terbuka, dan jujur kepada klien.
-
Unconditional Positive Regard : Terapis harus menciptakan suasana yang hangat,
menerima, dan menghormati kliennya.
- Empati
: Kemampuan terapis untuk memahami perasaan klien.
2.
Motivational Interviewing
MI
memiliki tujuan untuk mengurangi ambivalensi tentang perubahan dan meningkatkan
motivasi intrinsic pada individu ke dalam perubahan tersebut.
3.
Terapi Gestalt
Dikembangkan
oleh Fritz Perls. Terapi ini berfokus pada kesesuaian antara real self dan
ideal self. Terapi ini juga berfokus pada gestalt atau “gambaran keseluruhan”.
Terapi ini menggunakan pendekatan direktif yang mana terapis membantu klien
untuk menerima semua perasaan mereka dan pengalaman subyektif, dengan
menggunakan pertanyaan-pertanyaan dan pengalaman terencana seperti bermain
peran. Fokus terapi ini pada masa lalu yang disangkal, bukan masa lalu yang
tersembunyi.
Evaluasi
Terapi Humanistik
Pendekatan
humanistic menguntungkan banyak upaya terapis. Terapi humanistic juga dikaitkan
dengan perubahan klien pra-pasca yang besar dan dipertahankan untuk jangka
waktu yang signifikan. Terapi ini juga membutuhkan klien yang cukup cerdas
berekspresif secara verbal.
TERAPI
TINDAKAN
TERAPI
PERILAKU
Terapi
tindakan berdasarkan prinsip pengkondisian klasik dan operan yang ditujukan
untuk mengubah perilaku melalui penggunaan jenis teknik pembelajaran yang sama
untuk mempelajari respons baru tanpa mempedulikan penyebab asli dari perilaku
tersebut.
TERAPI
BERDASARKAN CLASSICAL CONDITIONING
Classical
Conditioning adalah pembelajaran respon tak sadar dengan memasangkan stimulus
yang biasanya menyebabkan respon tertentu dengan stimulus baru yang netral
sehingga menyebabkan stimulus baru. Beberapa teknik yang dikembangkan menggunakan
jenis pembelajaran ini adalah :
1.
Systematic Desensitization
Teknik
yang digunakan untuk mengobati phobia. Dilakukan dengan cara meminta klien
untuk membuat daftar ketakutan dari takut yang paling kecil sampai besar dan
diajarkan untuk rileks sambal berkonsentrasi pada ketakutan tersebut.
2.
Aversion Therapy
Bentuk
terapi perilaku dimana perilaku yang tidak diinginkan dipasangkan dengan
stimulus permusuhan (yang tidak menyenangkan) untuk mengurangi frekuensi
perilaku tersebut.
3.
Exposure Therapies
Terapi
perilaku yang memaparkan individu pada rangsangan terkait kecemasan atau
ketakutan dalam bentuk nyata atau imajinasi, di bawah kondisi yang dikontrol
dengan hati-hati untuk mendorong pembelajaran baru. Terapi ini bisa saja
dilakukan bertahap atau secara tiba-tiba (flooding).
>
Untuk mengobati PTSD bisa menggunakan Eye-movement desensitization and
reprocessing (EMDR) dan Prolonged Exposure (PE) yang melibatkan paparan dan
komponen terapi perilaku-kognitif.
>
Strategi yang paing efektif untuk mengobati OCD adalah exposure and response
prevention atau ritual prevention.
TERAPI
BERDASARKAN OPERANT CONDITIONING
Teknik
operan conditioning meliputi penguatan, pemusnahan, pembentukan, dan pemodelan
untuk mengubah frekuensi perilaku sukarela. Terapi ini memiliki tujuan untuk
mengurangi frekuensi perilaku yang tidak diinginkan dan meningkatkan frekuensi
respon yang diinginkan.
1.
Participant modeling
Teknik
pembelajaran melalui pengamatan dan peniruan orang lain. Di mana model
mendemonstrasikan perilaku yang diinginkan dalam langkah demi langkah, kemudian
pada proses bertahap sementara klien didorong untuk meniru model tersebut.
2.
Token Economies (Reinforcement)
Pada
teknik ini diberi reinforcement positif (memberi konsekuensi yang menyenangkan)
dan reinforcement negatif (menghilangkan stimulus yang tidak menyenangkan).
Pada token economies, objek dikenal sebagai token yang dapat ditukar dengan
makanan, permen, atau hak istimewa. Klien akan mendapat token jika mencapai
mencapai tujuan dari perilakunya kemudian mereka akan dapat menukar token
tersebut dengan apa yang diinginkan.
3.
Contingency Contracting (Reinforcement)
Pada
metode lain, penguatan dengan melibatkan kontrak kontinjensi yaitu kesepakatan
formal antara terapis dan klien dengan tanggung jawab dan tujuan kedua belah
pihak dinyatakan dengan jelas.
4.
Extinction
Dengan
menghilangkan penguat (hal yang menyenangkan) untuk mengurangi frekuensi
respons tertentu. Pada anak-anak cara ini merupakan bentuk dari time-out yaitu
anak dipindahkan dari situasi yang memberikan penguatan.
5.
Behavioral Activation
Intervesi
berbasis operan yang telah berhasil digunakan untuk depresi. Teknik ini
dilakukan dengan membatasi keterlibatan klien dengan orang lain atau aktivitas
khas yang biasanya mereka lakukan. Aktivasi perilaku ini melibatkan pengenalan
kembali individu ke lingkungan dan rutinitas mereka sebagai salah satu cara
untuk meningkatkan peluang penguatan positif.
Evaluasi
Terapi Perilaku
Terapi
perilaku mungkin lebih efektif daripada bentuk terapi lain dalam mengobati
masalah perilaku tertentu. Akan tetapi, beberapa masalah tidak dapat menggunakan
secara keseluruhan dengan perwatan perilaku.
TERAPI
KOGNITIF
Dikembangkan
oleh Aaron T. Beck. Terapi kognitif berfokus untuk membantu klien mengenali
distorsi dalam pemikiran mereka dan mengganti keyakinan yang menyimpang dan
tidak realistis dengan pemikiran yang lebih realistis dan bermanfaat.
Beck’s
Cognitive Therapy
Terapi
kognitif berfokus pada distorsi pemikiran. Inilah beberapa distorsi pemikiran
yang umum dapat menimbulkan perasaan negative dan keyakinan yang tidak
realistis, yaitu sebagai berikut :
1. Arbitrary
inference, ini berarti bahwa seseorang merujuk kesimpulan tanpa bukti apa pun,
hanya memutuskan sesuatu tidak lebih berdasarkan dari keinginan pribadi.
Contoh, Rina menatapku dengan mata tajamnya, sepertinya dia memenag tidak suka
denganku.
2. Selective
thinking, dalam pemikiran selektif, orang hanya berfokus pada satu aspek dari
suatu situasi, sehingga mengabaikan fakta relevan lainnya yang mungkin membuat
segala sesuatu tampak begitu negatif. Contoh, Dita memuji baju yang dipakai
oleh Rani karena berbahan dari kain sutra, tetapi dita hanya memberi komentar
bahwa warna baju yang dipakai terlalu mencolok. Rani berasumsi bahwa baju yang
dipakainya jelek dan orang-orang akan mengiranya aneh.
3. Overgeneralization,
disini seseorang menarik kesimpulan secara menyeluruh dari satu kejadian dan
kemudian berasumsi bahwa kesimpulan tersebut berlaku untuk bidang kehidupan
yang tidak ada hubungannya dengan kejadian aslinya. Contoh, jika saat kuliah
saya tidak mengikuti organisasi himpunan mahasiswa jurusan, maka saya nanti
akan sulit mendapat kerja.
4. Magnification
and minimization, disini seseorang membesar-besarkan hal-hal yang buruk tanpa
memberi penekanan pada hal-hal yang baik. Contoh, salah satu siswa di SMA
setiap ujian selalu mendapat nilai yang terbaik di kelasnya, kemudian di ujian
berikutnya dia tidak masuk sekolah karena sakit, sehingga nilai ujian
susulannya mendapat nilai dibawah rata-rata, kemudian dia berasumsi bahwa nanti
nilai ujian tersebut akan mempengaruhi nilai di rapotnya.
5. Personalization,
dalam personalisasi seorang individu bertanggung jawab atau disalahkan atas
peristiwa yang tidak benar-benar berhubungan dengan individu tersebut. Contoh,
ketika ibu pulang dari kantor dengan suasana hati yang buruk karena masalah
kerjaannya, kemudian saya menganggap bahwa ibu marah pada saya.
Cognitive-Behavioral
Therapy (CBT)
Terapi
dengan tujuan untuk membantu klien mengatasi masalah dengan belajar bepikir
lebih rasional dan logis, yang pada akhirnya berdampak pada perilakunya.
Rational
Emotive Behavior Therapy (REBT)
Dikembankan
oleh Albert Ellis, di mana klien diajarkan cara untuk menantang keyakinan
irasional mereka sendiri dengan pernyataan yang lebih rasional dan menggunakan
teknik perilaku untuk mengubah perilaku.
Evaluasi
Terapi Kognitif
Terapi
ini biasanya dalam jangka pendek dan lebih murah daripada terapi wawasan. Terapi
ini juga mengobati gejalanya bukan penyebabnya, sehingga sangat efektif untuk
banyak gangguan termasuk depresi, gangguan kecemasan, dan gangguan kepribadian.
TERAPI
KELOMPOK
Terapi
kelompok adalah bentuk terapi atau perawatan di mana sekelompok kecil klien
dengan masalah serupa bertemu dengan seorang terapis untuk mengatasi masalah
mereka.
Jenis-Jenis
Terapi Kelompok
1.
Konseling Keluarga
Suatu
bentuk terapi kelompok di mana anggota keluarga bertemu bersama dengan seorang
konselor atau terapis untuk menyelesaikan masalah yang mempengaruhi seluruh
keluarga. Tujuan terapi keluarga adalah untuk menemukan cara-cara yang tidak
sehat di mana anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain
dan mengubah cara-cara itu menjadi lebih sehat sehingga menjadi sarana
interaksi yang lebih produktif. Terapis keluarga bekerja tidak hanya dengan
keluarga tetapi juga dengan pasangan yang berada dalam hubungan berkomitmen.
2.
Self-Help Groups
Self-help
groups adalah kelompok yang terdiri dari orang-orang yang memiliki masalah
serupa dan yang bertemu bersama tanpa terapis atau konselor untuk tujuan
diskusi, pemecahan masalah, dan dukungan sosial dan emosional. Contoh
self-helps groups adalah pecandu alcohol anonym, pemakan berlebihan anonym, dan
narkotika anonym. Keuntungan dari self-help groups adalah mereka bebas dan
memberikan dukungan sosial dan emosional yang dapat diberikan oleh sesi
kelompok (Bussa & Kaufman, 2000). Self helps groups tidak memiliki pemimpin
tetapi memiliki orang-orang yang secara sukarela bulanan atau mingguan. Jadi
orang yang bertanggung jawab mengatur pertemuan juga merupakan anggota
kelompok, dengan masalah yang sama dengan semua anggota lainnya.
Evaluasi
Terapi Kelompok
Keuntungan
dari terapi kelompok adalah biayanya lebih rendah, paparan cara pandang orang
lain, dan menawarkan dukungan sosial emosional. Sedangkan kerugian dari terapis
kelompok ini adalah termasuk paparan yang lebih besar, lebih sedikit kontak
tatap muka dengan terapis, dan beberapa masalah yang sulit diobati dalam pengaturan
kelompok.
APAKAH
PSIKOTERAPI BEKERJA?
Ø Efektivitas
psikoterapi tidak mudah untuk dipelajari karena perbedaan teori, teknik,
kerangka waktu untuk sukses, dan sebagainya. Beberapa terapis kecenderungan
untuk menjadi eklektik (menggunakan berbagai teknik). Pendekatan faktor umum
yang berfokus pada faktor-faktor yang sama untuk hasil yang sukses dari
berbagai bentuk terapi. Klien mendapatkan manfaat melalui praktik berbasis
bukti, atau secara empiris pengobatan yang tervalidasi identifikasi pengobatan dan aspek-aspek lain pengobatan yang paling
cocok untuk gangguan tertentu.
Ø Di mana
keberhasilan yang efektif dan lebih besar sering kali terkait dengan hubungan
antara terapis dan klien (aliansi terapeutik), rasa keamanan, dan waktu yang
lebih lama dalam terapi.
Ø Masalah
budaya, etnis, dan gender juga harus diperiksa, faktor-faktor ini tidak hanya
mempengaruhi aliansi terapeutik tetapi juga identifikasi masalah yang
sebenarnya dan pilihan pengobatan.
TERAPI
BIOMEDIS
1.
PSIKOFARMAKOLOGI
Psikofarmakologi
merupakan penggunaan obat-obatan untuk mengontrol atau meringankan gejala
gangguan psikologis. Obat-obat ini cenderung dikombinasikan dengan beberapa bentuk
psikoterapi dan hasilnya lebih efektif.
a. Obat
Antipsikotik
Obat ini digunakan untuk mengobati gejala
psikotik, seperti halusinasi, delusi, dan perilaku aneh. Obat ini diklasifikasikan
menjadi dua kategori, yaitu antipsikotik klasik atau tipikal dan antipsikotik
atipikal yang lebih baru.
Antipsikotik tipikal yang pertama
dikembangkan adalah chlorproma zine yang menyebabkan “neurolepsis” atau
psikomotor memperlambat atau mengurangi emosi. Obat dengan jenis ini bekerja
dengan menghalangi reseptor dopamine tertentu di otak yaitu reseptor D2
sehingga mengurangi efek dopamine dalam misi transsinaptik. Namun, obat ini jika
digunakan dengan jangka panjang akan menyebabkan masalah berupa tardive
dyskinesia (yang menyebabkan gerakan berulang).
Antipsikotik atipikal juga dapat
menekan dopamine tetapi pada tingkat yang jauh lebih besar sehingga dapat
menyebabkan masalah psikotik. Obat ini juga memblokir sebagian reseptor serotonin,
efek samping yang dihasilkan jauh lebih sedikit dan dapat memperbaiki gejala negative
skizofrenia. Namun, antipsikotik atipikal memiliki efek samping seperti
penambahan berat badan, perubahan kadar lipid darah, atau perubahan irama listrik
jantung.
Antipsikotik atipikal yang lebih baru termasuk agonis dopamine parsial yang memengaruhi pelepasan dopamine daripada memblokir reseptornya di otak dan agen lain yang memiliki sifat agonit atau antagonis untuk dopamine dan serotonin.
b. Obat Antianxiety
Obat antianxiety adalah obat penenang minor atau benzodiazepine seperti Xanax, Ativan, dan Valium. Obat ini memiliki efek sedative dengan dosis yang tepat dapat mulai meredakan gejala kecemasan dalam waktu 20-30 menit setelah meminum obat. Perhatian utama dalam penggunaan obat ini adalah potensi kecanduan serta penyalahgunaan dalam bentuk penggunaan dosis yang lebih besar.
c. Obat
Penstabil Mood
Obat ini mengatasi episode manik yang
terkait dengan gangguan bipolar. Obat yang paling umum adalah litium dan
direkomendasikan pada orang dengan gangguan bipolar berulang. Efek samping dari
litium adalah penambahan berat badan dan dapat menyebabkan hilangnya kadar air
dari tubuh.
Obat antikonvulsan biasanya digunakan untuk mengobati gangguan kejang dan mania. Contohnya adalah karbamazepin, asam valproat (Depakote), dan lam otrigin. Obat ini bisa dikombinasikan dengan litium.
d. Obat Antidepressan
Iproniazid
adalah obat pertama dari monoamine oxidasi inhibitors (MAOIs), kelas antidepresan
yang menghalangi aktivitas enzim yang disebut monoamine oxidase. Monoamine oxidase
adalah “pekerja pembersihan” otak karena fungsi utamanya adalah memecah
neurotransmitter yaitu norepinefrin, serotonin, dan dopamine.
Beberapa
MAOI umum yang digunakan saat ini adalah isocarboxazid (Marplan), phenelzine
sul fate (Nardil), dan tranylcypromine sulfate (Parnate). Obat-obatan ini dapat
menghasilkan beberapa efek samping yang tidak diinginkan seperti penambahan
berat badan, sembelit, mulut kering, pusing, sakit kepala, mengantuk atau insomnia,
dan gangguan gairah seksual yang munkin terjadi.
Kategori
kedua obat antidepresan yang akan dikembangkan disebut antidepresan tricy
clic. Obat ini ditemukan dalam pengembangan perwatan untuk skizofrenia.
Kemudian
mengembangkan inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI) yaitu obat yang
menghambat proses reuptake serotonin saja. Obat ini rekatif aman daripada antidepresan
lainnya.
Penelitian lain meneliti penggunaan ketamine dosis subanestetik sebagai antidepresan karena kemampuannya untuk efek antidepresan langsung dan pengurangan pikiran untuk bunuh diri.
2.
ECT dan PSYCHOSURGERY (BEDAH PSIKOS)
a. Electroconvulsive
Digunakan untuk mengobati depresi berat dan beberapa gangguan lain yang belum merespons bentuk pengobatan lain. Teknik ini melibatkan penerapan sengatan listrik dan kejang yang dihasilkan tampaknya menormalkan keseimbangan neurotransmiter di dalam otak. Efek samping dari teknik ini adalah kehilangan ingatan yang ekstrim dan patah tulang, tetapi telah diminimalkan dengan tingkat arus yang lebih rendah dan penggunaan pelemas otot dan anestesi.
b. Psychosurgery
Digunakan hanya untuk pilihan terakhir. Teknik ini melibatkan pemotongan ke dalam otak untuk mengangkat atau menghancurkan jaringan otak yang terkait dengan gejala gangguan mental. Lobotomi banyak digunakan pada pertengahan tahun 1900an hingga perkembangan obat antipsikotik. Saat ini, cingulotomi anterior bilateral (melibatkan area selektif gyrus cingulate) digunakan, terutama untuk gangguan obsesif-kompulsif. Selain itu, telah digunakan juga untuk depresi dan gangguan bipolar.
3.
TEKNOLOGI YANG SEDANG MUNCUL
> Repetitive
Transcranial Magnetic Stimulation (rTMS)
> Transcranial
Direct Current Stimulation (tDCS)
Kedua
teknologi diatas sedang dievaluasi sebagai pilihan pengobatan untuk PTSD,
depresi, dan gangguan lainnya.
> Deep
Brain Stimulation (DBS) untuk depresi dan OCD
Contoh Di Kehidupan Sehari-Hari :
1. Seorang psikolog yang sedang menangani pasiennya, menggunakan teori kognitif dengan mengurangi pemikiran-pemikiran yang distorsi. Contoh pemikiran distorsi adalah ketika seseorang berpikir orang yang mukanya cemberut itu tandanya bahwa orang tersebut tidak menyukainya.
2. Ketika terdapat sepasang suami istri akan bercerai, ketika mereka membutuhkan saran dari orang yang tepat maka mereka akan pergi konseling ke psikolog untuk mendapatkan jawaban atau arahan yang tepat.
Komentar
Posting Komentar