TERAPI PSIKOLOGIS

TERAPI PSIKOLOGIS

Sumber : https://images.app.goo.gl/5oQA15TH4fBmoKya9

PENGOBATAN GANGGUAN PSIKOLOGIS

DAHULU HINGGA SEKARANG

>Akhir tahun 1700-an pengobatan dari gangguan mental dilakukan dengan cara menghilangkan orang tersebut

> Dalam 200 tahun terakhir disebut dengan masa enlightened, yang mana orang yang mengidap sakit jiwa juga tidak selalu mendapatkan perlakuan yang manusiawi.

> Pada abad ke-16 di Inggris telah dilakukan upaya terorganisir pertama untuk melakukan pengobatan terhadap orang yang mengidap gangguan jiwa. Kemudian pada tahun 1793 dilakukan pengobatan yang manusiawi terhadap orang yang mengidap gangguan jiwa.

> Terapi psikologis yang digunakan saat ini, dikelompokkan menjadi dua kategori besar, yaitu :

          1. Didasarkan pada teori dan teknik psikologis, ini dilakukan dengan cara pasien memberi tahu tentang masalah mereka kepada terapis kemudian terapis mendengarkan dan mencoba membantu mereka memahami masalah tersebut atau membantu mereka dalam mengubah perilaku yang terkait dengan masalah tersebut.

          2. Digunakan menggunakan intervensi medis untuk mengendalikan gejala.

> Psikoterapi dilakukan dengan cara individu/pasangan/kelompoknya yang berbicara atau mendiskusikan masalah mereka secara langsung kepada terapis. Tujuannya adalah untuk membantu orang yang sehat secara mental dan orang yang mengalami gangguan psikologis untuk memahami diri mereka sendiri dengan lebih baik.

> Jenis-jenis terapi :

 - Terapi wawasan : terapi yang tujuan utamanya adalah membantu orang untuk mendapatkan wawasan sehubungan dengan perilaku, pikiran  dan perasaan seseorang.

 - Terapi tindakan : terapi yang tujuan utamanya adalah mengubah perilaku yang tidak teratur atau tidak pantas secara langsung.

 - Terapi biomedis : terapi yang secara langsung memengaruhi fungsi biologis tubuh dan otak. Terapi ini juga digunakan untuk orang yang memiliki gangguan mental dirawat dengan metode biologis atau medis untuk meredakan gejala.

TERAPI WAWASAN

PSIKOANALISIS FREUD

Freud merancang teknik terapi untuk membantu pasiennya merasa lebih santai, terbuka, dan mampu mengeksplorasi perasaan terdalam mereka tanpa takut akan rasa malu atau penolakan. Terapi ini menekan pasiennya dengan cara mengungkapkan konflik bawah sadar, dorongan, dan keinginan yang dianggap menyebabkan gangguan emosi dan perilaku.

Teknik-teknik psikoanalisis Freud :

-          Interpretasi Mimpi, ini dilakukan dengan cara menganalisis unsur-unsur dalam mimpi yang dilaporkan oleh pasien. Manifest content dari mimpi adalah mimpi yang sebenarnya, tetapi laten content adalah makna simbolis yang tersembunyi dari mimpi sebenarnya.

-          Asosiasi Bebas, dikembangkan oleh Breuer, dilakukan dengan cara melibatkan pasien yang secara bebas berbicara tentang apa pun yang terlintas dalam pikiran sehingga diyakini dapat mengungkapkan kekhawatiran yang tersembunyi dan tidak disadari.

-    Resistensi dan Transferensi. Resistensi yaitu titik dimana pasien menjadi tidak mau berbicara tentang topik tertentu. Transferensi terjadi ketika terapis menjadi simbol figur otoritas orang tua dari masa lalu.

Pendekatan psikodinamik modern lebih direktif daripada historis dan biasanya lebih berfokus pada ego atau rasa diri daripada id, ketika melihat alasan di balik perilaku.

Evaluasi : walaupun teknik ini telah dimodifikasi, tetapi masih kurang dukungan ilmiah untuk premis dasar dan membutuhkan klien yang cukup cerdas dan ekspresif secara verbal.

PSIKOTERAPI INTERPERSONAL

Psikoterapi Interpersonal (IPT) adalah psikoterapi yang dikembangkan untuk mengatasi depresi. Ini adalah terapi wawasan yang berfokus pada hubungan individu dengan orang lain dan interaksi antara suasana hati dan peristiwa kehidupan sehari-hari. Terapi ini berupa terapi eklektik dan menggabungkan aspek dari terapi humanistic dan kognitif-perilaku.

TERAPI HUMANISTIK

Terapi ini berfokus pada pengalaman emosi, kesadaran diri orang yang sadar dan subyektif, serta pengalaman langsung dalam kehidupan sehari-hari. Terapi ini juga menekan pentingnya pilihan individu dan potensi untuk mengubah perilaku seseorang.

1.         Person-centered Therapy

Dikembangkan oleh Carl Rogers. Rogers mengusulkan bahwa seseorang memiliki real self (bagaimana orang melihat sifat dan kemampuan mereka yang sebenarnya) dan ideal self (bagaimana orang berpikir mereka menjadi yang orang itu inginkan). Semakin dekat real self dan ideal self, maka semakin bahagia dan menyesuaikan diri dengan baik orang tersebut. Syarat dua komponen tersebut akan cocok jika seseorang menerima unconditional positive regard (rasa cinta, kehangatan, rasa hormat, dan kasih sayang tanpa syarat).

Elemen Dasar Rogers yang diperlukan para terapis:

- Authenticity : Terapis harus menunjukkan keaslian ketika memberi respon denga tulus, terbuka, dan jujur kepada klien.

- Unconditional Positive Regard : Terapis harus menciptakan suasana yang hangat, menerima, dan menghormati kliennya.

- Empati : Kemampuan terapis untuk memahami perasaan klien.

 

2.        Motivational Interviewing

MI memiliki tujuan untuk mengurangi ambivalensi tentang perubahan dan meningkatkan motivasi intrinsic pada individu ke dalam perubahan tersebut.

 

3.        Terapi Gestalt

Dikembangkan oleh Fritz Perls. Terapi ini berfokus pada kesesuaian antara real self dan ideal self. Terapi ini juga berfokus pada gestalt atau “gambaran keseluruhan”. Terapi ini menggunakan pendekatan direktif yang mana terapis membantu klien untuk menerima semua perasaan mereka dan pengalaman subyektif, dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan dan pengalaman terencana seperti bermain peran. Fokus terapi ini pada masa lalu yang disangkal, bukan masa lalu yang tersembunyi.

    Evaluasi Terapi Humanistik

Pendekatan humanistic menguntungkan banyak upaya terapis. Terapi humanistic juga dikaitkan dengan perubahan klien pra-pasca yang besar dan dipertahankan untuk jangka waktu yang signifikan. Terapi ini juga membutuhkan klien yang cukup cerdas berekspresif secara verbal.

 

TERAPI TINDAKAN

TERAPI PERILAKU

Terapi tindakan berdasarkan prinsip pengkondisian klasik dan operan yang ditujukan untuk mengubah perilaku melalui penggunaan jenis teknik pembelajaran yang sama untuk mempelajari respons baru tanpa mempedulikan penyebab asli dari perilaku tersebut.

TERAPI BERDASARKAN CLASSICAL CONDITIONING

Classical Conditioning adalah pembelajaran respon tak sadar dengan memasangkan stimulus yang biasanya menyebabkan respon tertentu dengan stimulus baru yang netral sehingga menyebabkan stimulus baru. Beberapa teknik yang dikembangkan menggunakan jenis pembelajaran ini adalah :

1.     Systematic Desensitization

Teknik yang digunakan untuk mengobati phobia. Dilakukan dengan cara meminta klien untuk membuat daftar ketakutan dari takut yang paling kecil sampai besar dan diajarkan untuk rileks sambal berkonsentrasi pada ketakutan tersebut.

2.    Aversion Therapy

Bentuk terapi perilaku dimana perilaku yang tidak diinginkan dipasangkan dengan stimulus permusuhan (yang tidak menyenangkan) untuk mengurangi frekuensi perilaku tersebut.

3.    Exposure Therapies

Terapi perilaku yang memaparkan individu pada rangsangan terkait kecemasan atau ketakutan dalam bentuk nyata atau imajinasi, di bawah kondisi yang dikontrol dengan hati-hati untuk mendorong pembelajaran baru. Terapi ini bisa saja dilakukan bertahap atau secara tiba-tiba (flooding).

> Untuk mengobati PTSD bisa menggunakan Eye-movement desensitization and reprocessing (EMDR) dan Prolonged Exposure (PE) yang melibatkan paparan dan komponen terapi perilaku-kognitif.

> Strategi yang paing efektif untuk mengobati OCD adalah exposure and response prevention atau ritual prevention.

TERAPI BERDASARKAN OPERANT CONDITIONING

Teknik operan conditioning meliputi penguatan, pemusnahan, pembentukan, dan pemodelan untuk mengubah frekuensi perilaku sukarela. Terapi ini memiliki tujuan untuk mengurangi frekuensi perilaku yang tidak diinginkan dan meningkatkan frekuensi respon yang diinginkan.

1.     Participant modeling

Teknik pembelajaran melalui pengamatan dan peniruan orang lain. Di mana model mendemonstrasikan perilaku yang diinginkan dalam langkah demi langkah, kemudian pada proses bertahap sementara klien didorong untuk meniru model tersebut.

2.    Token Economies (Reinforcement)

Pada teknik ini diberi reinforcement positif (memberi konsekuensi yang menyenangkan) dan reinforcement negatif (menghilangkan stimulus yang tidak menyenangkan). Pada token economies, objek dikenal sebagai token yang dapat ditukar dengan makanan, permen, atau hak istimewa. Klien akan mendapat token jika mencapai mencapai tujuan dari perilakunya kemudian mereka akan dapat menukar token tersebut dengan apa yang diinginkan.

3.    Contingency Contracting (Reinforcement)

Pada metode lain, penguatan dengan melibatkan kontrak kontinjensi yaitu kesepakatan formal antara terapis dan klien dengan tanggung jawab dan tujuan kedua belah pihak dinyatakan dengan jelas.

4.    Extinction

Dengan menghilangkan penguat (hal yang menyenangkan) untuk mengurangi frekuensi respons tertentu. Pada anak-anak cara ini merupakan bentuk dari time-out yaitu anak dipindahkan dari situasi yang memberikan penguatan.

5.    Behavioral Activation

Intervesi berbasis operan yang telah berhasil digunakan untuk depresi. Teknik ini dilakukan dengan membatasi keterlibatan klien dengan orang lain atau aktivitas khas yang biasanya mereka lakukan. Aktivasi perilaku ini melibatkan pengenalan kembali individu ke lingkungan dan rutinitas mereka sebagai salah satu cara untuk meningkatkan peluang penguatan positif.

Evaluasi Terapi Perilaku

Terapi perilaku mungkin lebih efektif daripada bentuk terapi lain dalam mengobati masalah perilaku tertentu. Akan tetapi, beberapa masalah tidak dapat menggunakan secara keseluruhan dengan perwatan perilaku.

TERAPI KOGNITIF

Dikembangkan oleh Aaron T. Beck. Terapi kognitif berfokus untuk membantu klien mengenali distorsi dalam pemikiran mereka dan mengganti keyakinan yang menyimpang dan tidak realistis dengan pemikiran yang lebih realistis dan bermanfaat.

Beck’s Cognitive Therapy

Terapi kognitif berfokus pada distorsi pemikiran. Inilah beberapa distorsi pemikiran yang umum dapat menimbulkan perasaan negative dan keyakinan yang tidak realistis, yaitu sebagai berikut :

1.     Arbitrary inference, ini berarti bahwa seseorang merujuk kesimpulan tanpa bukti apa pun, hanya memutuskan sesuatu tidak lebih berdasarkan dari keinginan pribadi. Contoh, Rina menatapku dengan mata tajamnya, sepertinya dia memenag tidak suka denganku.

2.  Selective thinking, dalam pemikiran selektif, orang hanya berfokus pada satu aspek dari suatu situasi, sehingga mengabaikan fakta relevan lainnya yang mungkin membuat segala sesuatu tampak begitu negatif. Contoh, Dita memuji baju yang dipakai oleh Rani karena berbahan dari kain sutra, tetapi dita hanya memberi komentar bahwa warna baju yang dipakai terlalu mencolok. Rani berasumsi bahwa baju yang dipakainya jelek dan orang-orang akan mengiranya aneh.

3.   Overgeneralization, disini seseorang menarik kesimpulan secara menyeluruh dari satu kejadian dan kemudian berasumsi bahwa kesimpulan tersebut berlaku untuk bidang kehidupan yang tidak ada hubungannya dengan kejadian aslinya. Contoh, jika saat kuliah saya tidak mengikuti organisasi himpunan mahasiswa jurusan, maka saya nanti akan sulit mendapat kerja.

4.    Magnification and minimization, disini seseorang membesar-besarkan hal-hal yang buruk tanpa memberi penekanan pada hal-hal yang baik. Contoh, salah satu siswa di SMA setiap ujian selalu mendapat nilai yang terbaik di kelasnya, kemudian di ujian berikutnya dia tidak masuk sekolah karena sakit, sehingga nilai ujian susulannya mendapat nilai dibawah rata-rata, kemudian dia berasumsi bahwa nanti nilai ujian tersebut akan mempengaruhi nilai di rapotnya.

5.  Personalization, dalam personalisasi seorang individu bertanggung jawab atau disalahkan atas peristiwa yang tidak benar-benar berhubungan dengan individu tersebut. Contoh, ketika ibu pulang dari kantor dengan suasana hati yang buruk karena masalah kerjaannya, kemudian saya menganggap bahwa ibu marah pada saya.

Cognitive-Behavioral Therapy (CBT)

Terapi dengan tujuan untuk membantu klien mengatasi masalah dengan belajar bepikir lebih rasional dan logis, yang pada akhirnya berdampak pada perilakunya.

Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)

Dikembankan oleh Albert Ellis, di mana klien diajarkan cara untuk menantang keyakinan irasional mereka sendiri dengan pernyataan yang lebih rasional dan menggunakan teknik perilaku untuk mengubah perilaku.

Evaluasi Terapi Kognitif

Terapi ini biasanya dalam jangka pendek dan lebih murah daripada terapi wawasan. Terapi ini juga mengobati gejalanya bukan penyebabnya, sehingga sangat efektif untuk banyak gangguan termasuk depresi, gangguan kecemasan, dan gangguan kepribadian.

 

TERAPI KELOMPOK

Terapi kelompok adalah bentuk terapi atau perawatan di mana sekelompok kecil klien dengan masalah serupa bertemu dengan seorang terapis untuk mengatasi masalah mereka.

Jenis-Jenis Terapi Kelompok

1.     Konseling Keluarga

Suatu bentuk terapi kelompok di mana anggota keluarga bertemu bersama dengan seorang konselor atau terapis untuk menyelesaikan masalah yang mempengaruhi seluruh keluarga. Tujuan terapi keluarga adalah untuk menemukan cara-cara yang tidak sehat di mana anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dan mengubah cara-cara itu menjadi lebih sehat sehingga menjadi sarana interaksi yang lebih produktif. Terapis keluarga bekerja tidak hanya dengan keluarga tetapi juga dengan pasangan yang berada dalam hubungan berkomitmen.

2.    Self-Help Groups

Self-help groups adalah kelompok yang terdiri dari orang-orang yang memiliki masalah serupa dan yang bertemu bersama tanpa terapis atau konselor untuk tujuan diskusi, pemecahan masalah, dan dukungan sosial dan emosional. Contoh self-helps groups adalah pecandu alcohol anonym, pemakan berlebihan anonym, dan narkotika anonym. Keuntungan dari self-help groups adalah mereka bebas dan memberikan dukungan sosial dan emosional yang dapat diberikan oleh sesi kelompok (Bussa & Kaufman, 2000). Self helps groups tidak memiliki pemimpin tetapi memiliki orang-orang yang secara sukarela bulanan atau mingguan. Jadi orang yang bertanggung jawab mengatur pertemuan juga merupakan anggota kelompok, dengan masalah yang sama dengan semua anggota lainnya.

Evaluasi Terapi Kelompok

Keuntungan dari terapi kelompok adalah biayanya lebih rendah, paparan cara pandang orang lain, dan menawarkan dukungan sosial emosional. Sedangkan kerugian dari terapis kelompok ini adalah termasuk paparan yang lebih besar, lebih sedikit kontak tatap muka dengan terapis, dan beberapa masalah yang sulit diobati dalam pengaturan kelompok.

APAKAH PSIKOTERAPI BEKERJA?

Ø  Efektivitas psikoterapi tidak mudah untuk dipelajari karena perbedaan teori, teknik, kerangka waktu untuk sukses, dan sebagainya. Beberapa terapis kecenderungan untuk menjadi eklektik (menggunakan berbagai teknik). Pendekatan faktor umum yang berfokus pada faktor-faktor yang sama untuk hasil yang sukses dari berbagai bentuk terapi. Klien mendapatkan manfaat melalui praktik berbasis bukti, atau secara empiris pengobatan yang tervalidasi identifikasi pengobatan  dan aspek-aspek lain pengobatan yang paling cocok untuk gangguan tertentu.

Ø  Di mana keberhasilan yang efektif dan lebih besar sering kali terkait dengan hubungan antara terapis dan klien (aliansi terapeutik), rasa keamanan, dan waktu yang lebih lama dalam terapi.

Ø  Masalah budaya, etnis, dan gender juga harus diperiksa, faktor-faktor ini tidak hanya mempengaruhi aliansi terapeutik tetapi juga identifikasi masalah yang sebenarnya dan pilihan pengobatan.

 

TERAPI BIOMEDIS

1.     PSIKOFARMAKOLOGI

Psikofarmakologi merupakan penggunaan obat-obatan untuk mengontrol atau meringankan gejala gangguan psikologis. Obat-obat ini cenderung dikombinasikan dengan beberapa bentuk psikoterapi dan hasilnya lebih efektif.

a.     Obat Antipsikotik

Obat ini digunakan untuk mengobati gejala psikotik, seperti halusinasi, delusi, dan perilaku aneh. Obat ini diklasifikasikan menjadi dua kategori, yaitu antipsikotik klasik atau tipikal dan antipsikotik atipikal yang lebih baru.

Antipsikotik tipikal yang pertama dikembangkan adalah chlorproma zine yang menyebabkan “neurolepsis” atau psikomotor memperlambat atau mengurangi emosi. Obat dengan jenis ini bekerja dengan menghalangi reseptor dopamine tertentu di otak yaitu reseptor D2 sehingga mengurangi efek dopamine dalam misi transsinaptik. Namun, obat ini jika digunakan dengan jangka panjang akan menyebabkan masalah berupa tardive dyskinesia (yang menyebabkan gerakan berulang).

Antipsikotik atipikal juga dapat menekan dopamine tetapi pada tingkat yang jauh lebih besar sehingga dapat menyebabkan masalah psikotik. Obat ini juga memblokir sebagian reseptor serotonin, efek samping yang dihasilkan jauh lebih sedikit dan dapat memperbaiki gejala negative skizofrenia. Namun, antipsikotik atipikal memiliki efek samping seperti penambahan berat badan, perubahan kadar lipid darah, atau perubahan irama listrik jantung.

Antipsikotik atipikal yang lebih baru termasuk agonis dopamine parsial yang memengaruhi pelepasan dopamine daripada memblokir reseptornya di otak dan agen lain yang memiliki sifat agonit atau antagonis untuk dopamine dan serotonin.

b.    Obat Antianxiety

Obat antianxiety adalah obat penenang minor atau benzodiazepine seperti Xanax, Ativan, dan Valium. Obat ini memiliki efek sedative dengan dosis yang tepat dapat mulai meredakan gejala kecemasan dalam waktu 20-30 menit setelah meminum obat. Perhatian utama dalam penggunaan obat ini adalah potensi kecanduan serta penyalahgunaan dalam bentuk penggunaan dosis yang lebih besar.

c.     Obat Penstabil Mood

Obat ini mengatasi episode manik yang terkait dengan gangguan bipolar. Obat yang paling umum adalah litium dan direkomendasikan pada orang dengan gangguan bipolar berulang. Efek samping dari litium adalah penambahan berat badan dan dapat menyebabkan hilangnya kadar air dari tubuh.

Obat antikonvulsan biasanya digunakan untuk mengobati gangguan kejang dan mania. Contohnya adalah karbamazepin, asam valproat (Depakote), dan lam otrigin. Obat ini bisa dikombinasikan dengan litium. 

d.    Obat Antidepressan

Iproniazid adalah obat pertama dari monoamine oxidasi inhibitors (MAOIs), kelas antidepresan yang menghalangi aktivitas enzim yang disebut monoamine oxidase. Monoamine oxidase adalah “pekerja pembersihan” otak karena fungsi utamanya adalah memecah neurotransmitter yaitu norepinefrin, serotonin, dan dopamine.

Beberapa MAOI umum yang digunakan saat ini adalah isocarboxazid (Marplan), phenelzine sul fate (Nardil), dan tranylcypromine sulfate (Parnate). Obat-obatan ini dapat menghasilkan beberapa efek samping yang tidak diinginkan seperti penambahan berat badan, sembelit, mulut kering, pusing, sakit kepala, mengantuk atau insomnia, dan gangguan gairah seksual yang munkin terjadi.

Kategori kedua obat antidepresan yang akan dikembangkan disebut antidepresan tricy clic. Obat ini ditemukan dalam pengembangan perwatan untuk skizofrenia.

Kemudian mengembangkan inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI) yaitu obat yang menghambat proses reuptake serotonin saja. Obat ini rekatif aman daripada antidepresan lainnya.

Penelitian lain meneliti penggunaan ketamine dosis subanestetik sebagai antidepresan karena kemampuannya untuk efek antidepresan langsung dan pengurangan pikiran untuk bunuh diri. 

2.    ECT dan PSYCHOSURGERY (BEDAH PSIKOS)

a.     Electroconvulsive

Digunakan untuk mengobati depresi berat dan beberapa gangguan lain yang belum merespons bentuk pengobatan lain. Teknik ini melibatkan penerapan sengatan listrik dan kejang yang dihasilkan tampaknya menormalkan keseimbangan neurotransmiter di dalam otak. Efek samping dari teknik ini adalah kehilangan ingatan yang ekstrim dan patah tulang, tetapi telah diminimalkan dengan tingkat arus yang lebih rendah dan penggunaan pelemas otot dan anestesi.

b.    Psychosurgery

Digunakan hanya untuk pilihan terakhir. Teknik ini melibatkan pemotongan ke dalam otak untuk mengangkat atau menghancurkan jaringan otak yang terkait dengan gejala gangguan mental. Lobotomi banyak digunakan pada pertengahan tahun 1900an hingga perkembangan obat antipsikotik. Saat ini, cingulotomi anterior bilateral (melibatkan area selektif gyrus cingulate) digunakan, terutama untuk gangguan obsesif-kompulsif. Selain itu, telah digunakan juga untuk depresi dan gangguan bipolar.

3.    TEKNOLOGI YANG SEDANG MUNCUL

> Repetitive Transcranial Magnetic Stimulation (rTMS)

> Transcranial Direct Current Stimulation (tDCS)

Kedua teknologi diatas sedang dievaluasi sebagai pilihan pengobatan untuk PTSD, depresi, dan gangguan lainnya.

> Deep Brain Stimulation (DBS) untuk depresi dan OCD


Contoh Di Kehidupan Sehari-Hari :

1. Seorang psikolog yang sedang menangani pasiennya, menggunakan teori kognitif dengan mengurangi pemikiran-pemikiran yang distorsi. Contoh pemikiran distorsi adalah ketika seseorang berpikir orang yang mukanya cemberut itu tandanya bahwa orang tersebut tidak menyukainya.

2. Ketika terdapat sepasang suami istri akan bercerai, ketika mereka membutuhkan saran dari orang yang tepat maka mereka akan pergi konseling ke psikolog untuk mendapatkan jawaban atau arahan yang tepat.

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Psikologi Humanistik

Gangguan Psikologis

SEJARAH PERKEMBANGAN PSIKOLOGI MODERN