Gangguan Psikologis

Sumber : https://images.app.goo.gl/xGf5P6WjsrnhiKhG9

Perilaku Abnormalitas

Studi tentang perilaku abnormal dan disfungsi psikologis disebut dengan psikopatologi.

Sejarah

>Sejak awal 3000 SM, para arkeolog telah menemukan tengkorak manusia dengan lubang kecil yang dipotong ke dalamnya, lubang dibuat saat orang tersebut masih hidup.

>Seorang dokter Yunani bernama Hippocrates (377-460 SM) menantang keyakinan tersebut dengan pernyataannya bahwa penyakit tubuh dan pikiran adalah hasil dari ketidakseimbangan dalam cairan vital tubuh atau humor.

>Orang-orang dari Abad pertengahan percaya kerasukan roh sebagai salah satu penyebab kelainan.

>Selama Renaisans, kepercayaan pada kerasukan setan digantikan oleh kepercayaan pada sihir dan orang yang sakit jiwa kemungkinan besar disebut penyihir dan dihukum mati.

>Pada zaman sekarang, gangguan psikologis dapat diobati seperti banyak penyakit fisik lainnya, sedangkan gangguan psikologis lainnya membutuhkan perhatian seumur hidup.

ABNORMAL

Penyimpangan Norma Statistik atau Sosial

>Cara untuk mendefiniskan normal dan abnormal adalah dengan menggunakan definisi statistic. Perilaku yang sering terjadi akan dianggap normal, dan perilaku yang jarang terjadi akan dianggap tidak normal.

>Konteks situasional adalah pengaturan sosial atau lingkungan dari perilaku seseorang. Konteks situasional ini dapat membuat perbedaan dalam cara berperilaku atau pemikiran yang diberi label.

>Ketidaknyamanan subjektif adalah tekanan emosional atau rasa sakit emosional yang terlibat dalam perilaku atau proses berpikir tertentu.

>Abnormal adalah pemikiran atau perilaku yang tidak memungkinkan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan masyarakat atau berfungsi secara normal.

>Maladaptif berarti bahwa orang tersebut merasa sulit untuk beradaptasi dengan tuntutan kehidupan sehari-hari.

DEFINISI KERJA ABNORMALITAS

Psikolog dan profesional psikologis lainnya harus mempertimbangkan beberapa kriteria yang berbeda saat menentukan apakah fungsi atau perilaku psikologis itu abnormal :

1. Apakah pemikiran atau perilakunya tidak biasa, seperti mengalami kepanikan yang parah saat berhadapan dengan orang asing atau mengalami depresi berat tanpa adanya situasi kehidupan yang penuh tekanan?

2. Apakah pemikiran atau perilaku tersebut bertentangan dengan norma sosial?

3. Apakah perilaku atau fungsi psikologis menyebabkan subyektif yang signifikan pada orang tersebut?

4. Apakah proses berpikir atau perilakunya maladaptif atau mengakibatkan ketidakmampuan?

5. Apakah proses berpikir atau perilaku menyebabkan orang tersebut membahayakan diri sendiri atau orang lain? Seperti dalam kasus seseorang yang mencoba bunuh diri atau menyerang orang lain tanpa alasan.

Orang yang memiliki gangguan psikologis adalah orang yang memiliki setidaknya dua dari lima kriteria dari pemikiran atau perilaku abnormal. Hanya profesional psikologis yang dapat mendiagnosis gangguan dan menentukan pengobatan terbaik untuk seseorang yang menderita penyakit mental. Psikolog dan psikiater menentukan apakah pemikiran atau perilaku tertentu itu abnormal, tetapi mereka tidak memutuskan apakah seseorang itu gila.

MODEL ABNORMALITAS

    MODEL BIOLOGIS : PENYEBAB GANGGUAN MEDIA

    Gangguan  psikologis memiliki penyebab biologis atau medis. Model ini menjelaskan gangguan seperti kecemasan, depresi, dan skizofrenia yang disebabkan oleh sistem neurotransmitter yang salah, masalah genetik, kerusakan atau disfungsi otak, atau beberpa kombinasi dari penyebab tersebut. 

    MODEL-MODEL PSIKOLOGIS

    Teori-teori kepribadian dapat digunakan untuk menggambarkan dan menjelaskan pembentukan tidak hanya kepribadian tetapi juga pemikiran yang tidak teratur, perilaku, dan kepribadian yang tidak normal.

    Pandangan Psikodinami

    Freud dan pengikutnya, menjelaskan pemikiran dan perilaku yang tidak teratur sebagai hasil dari menekan pikiran, ingatan, dan kekhawatiran seseorang yang mengancam dalam pikiran. Pikiran dan dorongan yang tertekan ini mencoba untuk muncul kembali, dan fungsi yang tidak teratur berkembang sebagai cara untuk menjaga agar pikiran tetap tertekan.

    Behaviorisme

    Behavioris, mendefiniskan kepribadian sebagai seperangkat tanggapan yang dipelajari, tidak kesulitan menjelaskan perilaku yang tidak teratur yang dipelajari sebagai perilaku normal.

    Perspektif Kognitif

    Psikolog kognitif yang mempelajari cara orang berpikir, mengingat, dan mengatur informasi secara mental, sehingga melihat fungsi maladaptif sebagai akibat dari pola berpikir yang tidak logis. 

    Perspektif Sosial Budaya

    > Perspektif sosiokultural yang menitikberatkan pada hubungan antara perilaku sosial dan budaya. Dalam psikopatologi , perspektif dimana pemikiran dan perilaku abnormal dilihat sebagai produk pembeljaran dan pembentukan dalam konteks keluarga, kelompok sosial , dan budaya dima keluarga dan kelompok sosial ada.

    > Relativitas Budaya yaitu kebutuhan untuk mempertimbangkan karakteristik unik dan perilaku terjadi. 

    > 3 konseptualisasi budaya dan pengaruhnya terhadap fungsi dan gangguang psikologis :

    1. Sindrom budaya mungkin tidak dikenali sebagai penyakit dalam budaya tetapi tetap dapat dikenali sebagai serangkaian gejala atau karakteristik tekanan yang berbeda.

    2. Idiom budaya tentang kesusahan mengacu pada istilah atau frasa yang digunakan untuk menggambarkan penderitaan atau kesusahan dalam konteks budaya tertentu.

    3. Penjelasan budaya atau penyebab yang dirasakan adalah cara yang didefinisikan secara budaya untuk menjelaskan sumber atau penyebab gejala atau penyakit.

    >Perspektif Biopsikososial, ini mencakup bagaimana seseorang menerima budaya tertentu dari gangguan tertentu juga sehingga akan berperan dalam menentukan tingkat dan bentuk yang tepat dari gangguan tersebut.

MENDIAGNOSA DAN MENGKLASIFIKASI GANGGUAN

DSM-5

    Salah satu sumber internasional yaitu Klasifikasi Penyakit Internasional (ICD). Di AS, sumber daya umum untuk membantu para profesional psikologis mendiagnosa psikologi gangguan yang telah menjadi Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM). Ini juga mencakup perubahan dalam organisasi gangguan, modifikasi dalam terminologi yang digunakan untuk menggambarkan gangguan dan gejalanya, dan membahas kemungkinan penilaian dimensional untuk beberapa gangguan dalam versi manual yang akan datang. DSM telah berguna dalam menyediakan dokter dengan deskripsi dan kriteria untuk mendiagnosis gangguan mental, tetapi masih kontroversi.

RDoC

    Sistem baru yang potensial untuk mengklasifikasikan gangguan menggunakan kemajuan dalam neuroimaging, genetika, dan ilmu kognitif.

Pravalensi dan Dampak

> Perkiraan dapat bervariasi tetapi tampaknya lebih dari 1 dari 5 orang dewasa diatas usia 18 tahun di  AS menderita gangguan jiwa pada tahun tertentu. Tingkat serupa ada di seluruh dunia dan prevalensi seumur hidup mungkin setinggi 36%.

> Di seluruh dunia, banyak orang tidak menerima pengobatan. Gangguan mental adalah salah satu penyebab utama kecacata di Amerika Serikat dan Kanada.


GANGGUAN KECEMASAN, TRAUMA, DAN STRES

GANGGUAN KECEMASAN

Gangguan kecemasan termasuk gejala yang paling dominan adalah kecemasan yang berlebihan atau tidak realistis. Kecemasan yang sangat spesifik, seperti ketakutan terhadap objek tertentu atau emosi yang sangat umum, seperti yang dialami seseorang yang khawatir dan tidak tahu akasan penyebabnya.

Free Floating Anxiety adalah istilah yang diberikan untuk kecemasan yang tampaknya tidak terkait dengan faktor yang sudah diketahui secara realistis dan spesisfik dan merupakan gejala dari gangguan kecemasan.

    Phobic Disorders 

    Phobia merupakan salah satu gangguan kecemasn yang lebih spesifik, yaitu rasa takut yang irasional dan terus menerus terhadap sesuatu. 

    > Social Anxiety Disorder, melibatkan rasa takut berinteraksi dengan orang lain atau berada dalam situasi sosial dan merupakan salah satu phobia yang paling umum dialami orang. Contoh phobia sosial pada umumnya adalah demam panggung, takut berbicara di depan umum, dan takut buang air kecil di toilet umum.

    > Specific Phobias, ketakutan irasional terhadap beberapa objek atau situasi tertentu.

        - Claustrophobia : ketakutan terhadap anjing atau ketakutan berada di ruang kecil tertutup.

        - Trypanophobia : takut disuntik.

        - Odontophobia : takut pada perawatan gigi

        - Hematophobia : takut pada darah

        - Ablutophobia : takut mencuci dan mandi

        - Acrophobia : takut ketinggian

    > Agoraphobia, ini adalah ketakutan berada di tempat atau situasi yang sulit atau tidak mungkin melarikan diri jika terjadi kesalahan. Kecemasan hadir dalam lebih dari satu situasi. Orang yang menderita phobia ini, mereka akan cemas setidaknya pada dua dari lima kemungkinan situasi seperti menggunakan trasnportasi umum dan berada diruang terbuka seperti jembatan. 

    > Panic Disorder. Panic attack yaitu serangan panik ekstrem yang tiba-tiba dengan berbbagai gejala fisik, sepertu jantung berdebar kencang, napas cepat, sensasi keluar dari tubuh, pendengaran dan penglihatan tumpul, berkeringan, dan mulut kering. Serangan terjadi tanpa peringatan dan tiba-tiba. Serangan panik berlangsung selama setengah jam, beberapa hanya berlangsung beberapa menit, dengan sebagian besar serangan memuncak dalam 10 sampai 15 menit. Sedangkan, panic disorder terjadi lebih dari sekali atau berulang kali dan menyebabkan kekhawatiran terus-menerus atau perubahan perilaku. 

     > Generalized Anxiety Disorder, gangguan dimana seseorang memiliki perasaan takut dan malapetaka yang akan datang bersamaan dengan gejala stres fisik, yang berlangsung selama 6 bulan atau lebih. Kecenderungan untuk mengkhawatirkan situasi, orang, atau benda yang sebenarnya bukan masalah, ketegangan, nyeri otot, masalah tidur, dan masalah konsentrasi. 

OTHER DISORDERS RELATED TO ANXIETY

1. Obsessive-compulsive Disorder (OCD). Gangguan di mana pemikiran yang mengganggu karena muncul berulang kali diikuti oleh beberapa perilaku ritual atau tindakan mental yang berulang. 

2. Acute Stress Disoreder (ASD) dan Posttraumatic Stress Disorder (PTSD)

    ASD adalah gangguan akibat paparan stresor utama, dengan gejala kecemasan, disosiasi, mimpi buruk berulang, gangguan tidur, masalah konsentrasi, dan saat-saat di mana orang tampaknya mneghidupkan kembali peristiwa dalam mimpi dan kilas balik selama 1 bulan setelah acara.

    PTSD adalah gangguan akibat stressor utama, dengan gejala kecemasan, disosiasi, mimpi buruk, kurang tidur, menghidupkan kembali peristiwa dan masalah konsentrasi yang berlangsung selama lebih dari 1 bulan, gejala dapat muncul segera atau tidak terjadi sampai 6 bulan atau lebih setelah peristiwa traumatis. 

PENYEBAB KECEMASAN, TRAUMA, DAN GANGGUAN

1. Faktor Perilaku dan Kognitif 

- Magnification : kecenderungan untuk menafsirkan situasi sebagai jauh lebih berbahaya, berbahaya, atau hal daripada yang sebenarnya. 

- All or nothing thinking : kecenderungan untuk percaya bahwa kinerja seseorang harus sempurna atau hasilnya akan gagal total. 

- Overgeneralization : distorsi pemikiran di mana seseorang menarik kesimpulan berdasarkan hanya satau kejadian atau peristiwa dan menerapkan kesimpulan tersebut untuk peristiwa yang tidak terkait dengan aslinya atau bisa disebut juga sebagai kecenderungan untuk menafsirkan satu peristiwa negatif sebagai pola kekalahan dan kegagalan yang tidak pernah berakhir. 

- Minimization : distorsi pemikiran di mana seseorang mengembangkan peristiwa negatif di luar proporsi kepentingannya sambil mengabaikan peristiwa positif yang relevan.

2. Faktor-Faktor Biologis

    Gangguan kecemasan umum, gangguan panik, phobia, dan OCD cenderung diturunkan dalam keluarga atau genetik. Selain itu, faktor genetik di PTSD tampaknya memengaruhi resiko gangguan dan terlibat dalam potensi berbahaya. Terdapat studi neuroimaging struktural yang dikaitkan dengan berbagai gangguan kecemasan pada area otak tertentu.

3. Variasi Budaya

    Gangguan kecemasan ditemukan di seluruh dunia tetapi bentuknya berbeda-beda tergantung budayanya.


GANGGUAN DISOSIATIF : PERUBAHAN IDENTITAS

    JENIS-JENIS GANGGUAN DISOSIATIF

    Gangguan disosiatif adalah gangguan di mana ada istirahat dalam kesadaran sadar, ingatan, rasa identitas, atau beberapa gabungan dari gangguan tersebut.

    1. Dissociative Amnesia and Fugue

    - Dissociative amnesia : individu tidak dapat mengingat informasi pribadi seperti nama sendiri atau peristiwa pribadi tertentu, jenis informasi tersebut informasi yang berada dalam memori jangka panjang episodik.

  - Dissociative Fugue : terjadi ketika seseorang kehilangan ingatan seperti informasi pribadi setelah melakukan perjalanan jauh dari rumah.

    2. Dissociative Identity Disorder (DID)

    DID dikenal sebagai gangguan kepribadian ganda. Seseorang yang menderita DID, mengalami dua atau lebih kepribadian berbeda yang ada dalam satu tubuh. Pada seseorang tersebut kepribadian yang inti biasanya tidak tahu apa-apa tentang kepribadian lain.

    PENYEBAB GANGGUAN DISOSIATIF

    - Kehilangan ingatan atau terputusnya kesadaran seseorang  akibat dari peristiwa stres atau traumatis yang bersifat adaptif karena mengurangi rasa sakit emosional.

    - Kognitif dan Perilaku: penghindaran pikiran yang berhubungan dengan trauma diperkuat secara negatif (ditekan) dengan berkurangnya kecemasan dan rasa sakit emosional.

    - Biologis: dukungan untuk perbedaan aktivitas otak dalam kesadaran tubuh telah telah ditemukan pada individu dengan gangguan depersonalisasi/derealisasi.


DISOREDERS OF MOOD : Gangguan di mana suasana hati sangat terganggu.

    1. Major Depressive Disorder, yaitu depresi berat yang datang tiba-tiba dan tampaknya tidak memiliki penyebab eksternal atau terlalu parah untuk keadaan. Dengan gejala depresi sepanjang hari, kurang atau tidak menikamti aktivitas apa pun, merasa lelah, sulit tidur atau tidur terlalu banyak , mengalami perubahan nafsu makan, perubahan berat badan yang signifikan, mengalami rasa bersalah yang berlebihan, dan sulit berkonsentrasi, dan mengalami delusi atau halusinasi. Terdapat gangguan afektif musiman (SAD) merupakan gangguan mood yang disebabkan oleh reaksi tubuh terhadap rendahnya tingkat cahaya yang ada di musim dingin.

    2. Gangguan Bipolar, ketika seseorang mengalami periode suasana hati yang brerkisar dari depresi berat hingga episode manik (kegembiraan atau energi yang berlebihan).

    Gangguan Bipolar I : mengalami suasana hati yang berkisar dari normal hingga manik dan dengan atau tanpa mengalami episode depresi.

    Gangguan Bipolar II : rentang suasana hati normal diselingi dengan episode depresi berat dan episode hipomania, tingkat suasana hati yang meningkat tetapi pada tingkat bawah.

    PENYEBAB

1. Psikodinamik : depresi adalah kemarahan yang direpresi yang awalnya ditujukan kepada orang tua atau figur otoritas lainnya.

2. Behavioral : Depresi terkait dengan ketidakberdayaan yang dipelajari.

3. Social cognitive : pemikiran yang menyimpang dan pikiran negatif yang merugikan diri sendiri.

4. Biologis : variasi dalam sistem neurotransmitter (misalnya, serotonin, norepinefrin, dopamin) atau aktivitas otak tertentu, selain itu gen dan faktor keturunan juga berperan.

EATING DISORDERS AND SEXUAL DYSFUNCTION

    TYPES OF EATING DISORDERS

    1. Anorexia Nervosa, suatu kondisi di mana seseorang mengurangi makan hingga berat badannya sangat rendah, atau kurang dari yang diharapkan. Penderita anoreksia makan di depan orang lain tetapi kemudian memaksakan diri untuk muntah.

    2. Bulimia Nervosa, suatu kondisi di mana seseorang mengembangkan siklus "binging", atau makan berlebihan dalam jumlah besar sekaligus dan kemudian menggunakan metode yang tidak tepat untuk menghindari kenaikan berat badan. 

    3. Binge-eating Disorder, gangguan perilaku makan di mana terdapat episode rutin makan dengan porsi yang banyak. Ciri-cirinya makan yang tidak terkendali, makan dalam porsi besar, perasaan tidak dapat berhenti makan, atau mengontrol jumlah asupan makan.

    SEXUAL DYSFUNCTIONS AND PROBLEMS

    Disfungsi seksual adalah masalah dengan fungsi seksual atau dengan kerja fisik yang sebenarnya dari tindakan seks. Disfungsi seksual melibatkan masalah dalam tiga kemungkinan area aktivitas seksual, yaitu minat, gairah, dan respons. Penyebab dari disfungsi seksual adalah organik (gangguan fisik seperti penyakit, efek samping dari pengobatan, efek operasi, cacat fisik, bahkan penggunaan obat-obatan terlarang dan legal) atau psikogenik (kekhawatiran dan kecemasan).


SCHIZOPHRENIA

Skizoprenia adalah gangguan berat di mana orang tersebut menderita gangguan berpikir, perilaku aneh, halusinasi, dan ketidakmampuan untuk membedakan antara fantasi dan kenyataan. 

    GEJALA SKIZOPRENIA

    1. Delusi adalah keyakinan yang salah tentang dunia.

    2. Pikiran yang terganggu dan tidak teratur, mengalami kesulitan menghubungkan pikiran mereka bersama secara logis dan mengulang kata atau kalimat terus-menerus.

    3. Halusinasi adalah gangguan dengan persepsi sensorik yang salah, seperti mendengar suara yang sebenarnya tidak ada. 

    4. Perubahan suasana hati, terkait dengan flat affect yaitu suatu kondisi di mana orang tersebut menunjukkan sedikit atau tidak ada emosi. 

    5. Perilaku yang tidak teratur atau aneh, mulai dari periode imobilitas hingga gerak tubuh yang aneh atau meringis wajah; sangat berlebihan gerakan yang berlebihan atau tidak ada sama sekali yang disebut dengan katatonia.

    > Gejala positif muncul untuk mencerminkan kelebihan atau distori dari fungsi normal, seperti halusinasi dan delusi. Aktivitas berlebihan dari area dopamin.

    > Gejala negatif muncul untuk mencerminkan penurunan fungsi normal, seperti perhatian yang buruk atau kurangnya pengaruh. Aktivitas dopamin yang lebih rendah. 

    PENYEBAB SKIZOPRENIA

    > Terlibatnya genetika dan cacat struktural otak.

    > Studi adopsi dan kembar juga mendukung dasar genetik skizofrenia. Gen adalah sarana utama untuk mewariskan skizofrenia. Begitu pula dengan adopsi, ketika prevalensi skizofrenia dibandingkan antara kerabat biologis dari orang yang diadopsi dengan skizofrenia  dan kerabat biologis dari kelompok kontrol, tingkat gangguan pada kerabat dari kelompok dengan skizofrenia adalah 10x lebih tinggi daripada kelompok kontrol. 

    > Stress-vulnerability model, menunjukkan bahwa orang dengan penanda genetik  untuk skizofrenia tidak akan mengembangkan gangguan ini kecuali mereka terpapar terhadap stres lingkungan atau emosional pada masa-masa kritis dalam perkembangan.


PERSONALITY DISORDERS 

Gangguan kepribadian adalah gangguan di mana seseorang mengadopsi pola perilaku yang terus-menerus, kaku, dan maladaptif yang mengganggu interaksi sosial yang normal. 

> Cluster A : pemikiran dan perilaku yang aneh dan eksentrik (paranoid, schizoid, schizotypal)

> Cluster B : pemikiran dan perilaku yang sangat dramatis, emosional, atau tidak menentu. 

    - Gangguan Kepribadian Antisosial (ASPD), gangguan di mana seseorang memanfaatkan orang lain tanpa mengkhawatirkan hak atau perasaan mereka dan sering berperilaku impulsif atau sembrono tanpa memperhatikan konsekuensi dari perilaku itu, biasa terjadi pada pria. 

    - Borderline Personality Disorder (BLPD), yaitu pola kepribadian maladaptif di mana orang tersebut murung, tidak stabil, tidak memiliki rasa identitas yang jelas, dan sering menempel pada orang lain dengan pola penghancuran diri, kesepian kronis, dan kemarahan yang mengganggu dalam hubungan dekat, serta manipulatif dan tidak percaya pada orang lain, sering terjadi pada wanita.

    Penyebab Personality Disorders 

    1. Cognitive-behavioral, perilaku khusus dipelajari dari waktu ke waktu, terkait dengan keyakinan maladaptif.

  2. Faktor genetik memainkan peran, dengan banyak yang menunjukkan peningkatan tingkat heritabilitas.

   3. Perbedaan dalam toleransi stres dan gangguan dalam hubungan dan komunikasi keluarga juga telah dikaitkan dengan gangguan kepribadian


Contoh Di Kehidupan Sehari-Hari

1. Ketika teman saya bercerita bahwa dia takut dengan kecoa dan sudah mengganggu kognitifnya. Maka saya menyarankan dia segera ke profesional untuk menghilangkan ketakutan tersebut sebelum semakin parah.

2. Terkadang saya merasakan cemas dengan hal-hal yang yang belum atau sudah saya lakukan. Contohnya seperti ujian tengah semester atau ujian akhir semester, sebelum ujian saya cemas karena saya takut tidak bisa menjawab soal-soalnya. Namun, setelah ujian saya juga cemas terhadap hasil yang nanti tertera di kartu hasil studi. 

    



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Psikologi Humanistik

SEJARAH PERKEMBANGAN PSIKOLOGI MODERN