Psikologi Humanistik

 Halo teman-teman. Jadi di blog kali ini saya akan membahas mengenai materi Psikologi Humanistik. Sebelumnya kenalin saya Zira Ajeng Ervianza dengan No. BP 2210322050. Selamat membaca🙌

Dosen Pengampu : Ibu Diny Amenike, M.Psi, Psikolog

PIKIRAN, TUBUH, DAN JIWA

Pada awal 1960-an sekelompok psikolog yang dipimpin oleh Abraham Maslow memulai gerakan yang disebut sebagai psikologi kekuatan ketiga. Psikolog ini menyatakan bahwa ada komponen lain dalam psikologi, selain behaviorisme dan psikoanalisis, sehingga mengabaikan sejumlah atribut penting manusia. Menurut psikologi Angkatan ketiga yang tidak ada diantara kedua aliran tersebut adalah infromasi yang akan membantu individu yang sudah sehat menjadi lebih sehat atau bisa disebut mencapai potensi penuh mereka. Yang dibutuhkan adalah model manusia yang lebih mengedepankan keunikan dan aspek positifnya bukan negatifnya. Dalam psikologi kekuatan ketiga disebutkan bahwa penyebab perilaku yang paling penting adalah realitas subjektif. Manusia akan dipelajari sebagai makhluk yang sadar, memilih, menghargai, emosional, dan unik di alam semesta.

PENDAHULUAN DARI PSIKOLOGI ANGKATAN KETIGA

Psikologi kekuatan ketiga menggabungkan filosofi romantisme dan eksistensialisme, dan kombinasi ini disebut psikologi humanistik. Humanistik disini bukan berarti manusia atau kemanusiaan. Untuk menjadi humanistic harus memenuhi syarat yaitu menyiratkan dan focus pada konsep tertentu manusia dengan mengakui statusnya sebagai pribadi tidak dapat direduksi ke tingkat yang lebih dasar dan nilai uniknya sebagai makhluk yang berpotensi mampu menilai dan bertindak otonom.

Focus psikologi humanistic adalah pada spesifitas manusia, itulah yang membedakannya dari spesies lain. Psikologi humanistic memandang manusia tidak semata sebagai organisme biologis yang dimodifikasi oleh pengalaman dan budaya tetapi sebagai pribadi yang mampu merenungkan keberadaannya, memiliki makna dan arahannya.

FENOMENOLOGI

Fenomenologi mengacu pada metodologi yang berfokus pada pengalaman kognitif saat terjadi, tanpa berusaha mengurangi pengalaman itu ke bagian-bagian komponennya. Fenomenologi yang sangat berpengaruh yaitu fenomenologi Franz Brentano (1838-1917) yang mengajukan pendapat tentang konsep intensionalitas bahwa setiap tindakan mental mengacu pada sesuatu dari luar diri seseorang. Kemudian Edmun Husserl mengambil fenomenologi Brentano untuk menciptakan dasar yang objektif serta untuk penyelidikan filosofis dan ilmiah. Kemudian terbentuklah fenomenologi murni oleh Husserl karena menurutnya ada hal yang lebih bisa ditelaah dari intensionalitas, dengan tujuan untuk menemukan esensi dari pengalaman sadar. Fenomenologi murni ini pun berkembang menjadi eksistensialisme modern. Para eksistensialis menggunakan fenomenologi untuk mempelajari baik pengalaman penting yang dimiliki manusia atau pengalaman yang dimiliki saat mereka menjalani hidup.

PSIKOLOGI EKSISTENSIAL

MARTIN HEIDEGGER (1889-1976)

Karya Heidegger “Being and Time” dianggap menjadi penghubung antara filsafat eksistensial dan psikologi eksistensial. Heidegger juga menggunakan fenomenologi untuk memeriksa totalitas keberadaan manusia.

DASEIN

Sebuah istilah yang menunjukkan bahwa seseorang dan dunia tidak dapat dipisahkan. Maksudnya, bahwa tanpa dunia manusia tidak akan ada dan tanpa manusia dunia tidak akan ada. Tetapi konsep Heidegger mengenai Dasein bahkan lebih rumit, sein “menjadi” yang artinya ada (proses yang dinamis) dan Da “di sana” yang mengacu pada tempat dalam ruang dan waktu dimana keberadaan itu terjadi.

KEASLIAN

Menurut Heidegger, manusia harus dapat merenungkan fakta bahwa keberadaan mereka terbatas inilah yang disebut dengan kehidupan autentik. Kehidupan autentik harusnya dijalani dengan perasaan gembira atau bahkan urgensi karena seseorang menyadari keberadaannya terbatas. Namun, ketika menyadari manusia itu fana maka menyebabkan kecemasan sehingga seseorang sering menolak fakta tersebut inilah yang disebut dengan kehidupan yang tidak autentik. Kehidupan trasional dan konvensional sesuai dengan perintah masyarakat dan aktivitas tanpa memedulikan masa depan juga termasuk kedalam kehidupan yang tidak autentik.

RASA BERSALAH DAN KECEMASAN

Heidegger percaya bahwa ketika kita tidak menggunakan kebebasam pribadi kita, maka kita akan mengalami kesalaham. Yang bisa dilakukan manusia untuk meminimalisir rasa bersalah adalah dengan berusaha menjalani kehidupan yang autentik. Ketika menjalani kehidupan yang autentik dengan menerima semua kondisi keberadaan itu berarti seseorang akan mengalami kecemasan. Kecemasan ada untuk membuat seseorang bertanggung jawab atas konsekuensi dari pilihan yang mereka pilih.

LEMPARAN

Lemparan menentukan kondisi di mana kita menjalankan kebebasan kita. Menurut Heidegger, semua manusia bebas tetapi kondisi kebebasan itu berbeda-beda. Lemparan memberikan konteks untuk keberadaan seseorang. Apa yang Heidegger sebut pelemparan juga disebut faktisitas, mengacu pada fakta yang menjadi ciri keberadaan manusia.

LUDWIG BINSWANGER ( 1881-1966)

Binswanger merupakan salah satu psikoanalisis Freudian pertama di Swiss. Di bawah pengaruh Heidegger, dia menerapkan fenomenologi pada psikiatri dan menjadi analisis eksistensial. Tujuannya yaitu untuk menggabungkan tulisan Husserl dan Heidegger dengan teori psikoanalitik. Dia juga mengadopsi gagasan Heidegger mengenai Dasein untuk pendekatannya pada psikoterapi Daseinanalysis (analisis eksistensial).

MODE KEBERADAAN

Terdapat tiga mode keberadaan untuk memahami seseorang sepenuhnya menurut Binswanger, yaitu :

1.       Umwelt (di seluruh dunia), dunia benda peristiwa

2.       Mitwelt (dengan dunia), interaksi dengan manusia lain

3.       Eigenwelt (dunia sendiri), pribadi seseorang, batinnya, subjektif pengalaman.

Salah satu konsep terpenting Binswanger adalah konsep Weltanschauung, atau desain dunia (pandangan dunia). Secara umum, desain dunia adalah cara seseorang memandang dan merangkul dunia. Desain dunia bisa terbuka atau tertutup, ekspansif atau konstruktif, positif atau negatif, sederhana atau kompleks, atau memiliki sejumlah karakteristik lain. Jika desain dunia menimbulkan banyak kecemasan, ketakutan, dan rasa bersalah, maka tugas terapis untuk membantu mereka.

DASAR KEBERADAAN

Bagi Binswanger, keadaan di mana seseorang dilemparkan menentukannya dasar keberadaan, maksudnya sebagai kondisi di mana seseorang menjalankan kebebasan pribadi mereka. Semua orang akan mencari keberadaan yang di luar dunia, maksudnya seseorang mencoba mengubah keadaan dengan menjalankan keinginan bebas mereka.

PENTINGNYA MAKNA DALAM HIDUP SESEORANG

Makna bisa saja datang dari pengalaman negative. Kita juga bisa memilih untuk mengubah makna dan nilai dari apa yang kita alami. Dengan menjalankan kebebasan kita akan tumbuh sebagai manusia sehingga proses perkembangan tidak pernah selesai. Kecemasan menjadi ciri kehidupan yang autentik, sedangkan rasa bersalah, statis atau tidak dinamis menjaadi ciri kehidupan yang tidak autentik karena tidak berusaha mewujudkan potensi manusianya.

ROLLO MAY (1909-1994)

Rollo May memperkenalkan eksistensialisme Heideggerian ke psikologi AS melalui buku-bukunya yang telah diedit Eksistensi: Dimensi Baru dalam Psikiatri dan Psikologi ( 1958) (dengan Angel & Ellenberger) dan Psikologi Eksistensial ( 1961). Sebagai eksistensial, May sangat dipengaruhi oleh Kierkegaard, yang telah menolak keyakinan Hegel bahwa kehidupan individu hanya memiliki makna sejauh ia berkaitan dengan totalitas benda, yang oleh Hegel disebut The Absolute. Kierkegaard mengusulkan bahwa kehidupan setiap orang adalah entitas terpisah dengan makna yang ditentukan sendiri. Menurut Kierkegaard, subjektivitas adalah kebenaran.

DILEMA MANUSIA

May menunjukkan bahwa manusia adalah objek sekaligus subjek pengalaman. Manusia sebagai objek dipelajari dengan metode sains tradisional dengan asumsi bahwa perilaku manusia disebabkan oleh cara yang sama seperti perilaku objek fisik lainnya. Selain itu juga sebagai subjek yaitu memberi arti pada pengalaman. Aspek ganda inilah yang disebut dengan dilema manusia.

KECEMASAN NORMAL DAN NEUROTIK

Kecemasan normal terjadi karena seseorang melakukan kebebasan dengan mengabaikan ekspetasi dari orang lain dan bertindak bertentangan dengan tradisi, adat istiadat, atau konvensi sehingga kondusif untuk pertumbuhan diri. Sedangkan kecemasan neurotic terjadi karena hasil dari ketakutan akan kebebasan. Kondisi ini disebut neurotic diam yang berarti menutup diri dari dirinya sendiri maupun orang lain sehingga dia menjadi terasing dari dirinya yang sebenarnya. Keterasingan diri terjadi ketika orang menerima nilai-nilai yang ditentukan oleh masyarakat daripada yang diperoleh secara pribadi. Ini menyebabkan rasa bersalah, sikap apatis, dan putus asa.

PENTINGNYA MITOS

Menurut May, mitos merupakan sarana utama untuk memberi makna dalam hidup; “Mitos adalah cara untuk masuk akal di dunia yang tidak masuk akal. Mitos adalah pola naratif yang memberi makna pada keberadaan kita ”(1991, hlm. 15). Menurut May, Daimonic yang menjadi inti dari banyak mitos. Daimonik adalah dorongan dalam diri setiap makhluk untuk menegaskan dirinya sendiri, menegaskan dirinya sendiri, mengabadikan, dan meningkatkan dirinya. Menurut May, mitos memiliki empat fungsi utama yaitu memberikan rasa identitas, memberikan rasa komunitas, mendukung nilai-nilai moral kita, dan menyediakan sarana untuk menangani misteri penciptaan.

ILMU MANUSIA

May menentang menggunakan metode fisika untuk mempelajari manusia. May lebih menyarankan untuk mempelajari manusia dengan ilmu manusia yang akan berurusan dengan manusia sebagai pembuat simbol, pemikir, mamalia sejarah, yang dapat berpartisipasi dalam komunitasnya dan yang memiliki potensi kebebasan dan tindakan etis.

GEORGE KELLY (1905-1967)

Saat mendapatkan gelar lanjutannya dalam pendidikan di Edinburgh di bawah pengawasan ahli statistik dan psikolog terkenal Sir Godfrey Thomson, Kelly menjadi tertarik pada psikologi. Meniritnya, ada tidaknya gangguan pada sesorang secara psikologis, masalah utamanya adalah bagaimana orang itu memandang sesuatu.

ALTERNATIVISME KONSTRUKTIF

Dengan konsep alternativisme konstruktif, Kelly menegaskan bahwa orang bebas memilih konstruksi yang mereka gunakan dalam berinteraksi dengan dunia. Ini berarti seseorang dapat mengartikan dan melihat peristiwa dengan cara apa saja sesuai keinginan. Kelly mengatakan untuk benar-benar memahami orang lain, kita harus tau bagaimana orang itu berekspetasi akan sesuatu.

KELLY DAN VAIHINGER

Kelly dan Vaihinger sama-sama menekankan proposisional berpikir atau percobaan dengan ide untuk melihat ke mana arahnya. Dengan pernyataan Vaihinger mengenai proposisi itu membuat Kelly menyimpulkan bahwa bagaimanapun untuk mencari kebenaran nanti akhirnya kebenaran itu akan muncul dengan sendirinya.

TERAPI PERAN TETAP

Pendekatan Kelly terhadap terapi mencerminkan keyakinannya bahwa masalah psikologis memang terjadi akibat masalah persepsi dan tugas terapilah yang membantu klien untuk melihat hal yang berbeda. Kelly memulai proses terapi dengan meminta klien menulis mengenai karakterisasi diri mereka. Setelah itu, dia membuat peran yang berbeda dari karakterisasi diri klien dan dimainkan selama sekitar dua minggu. Klien menjadi actor dan terapis menjadi actor pendukung. Pendektan inilah yang digunakan untuk merawat klien terapi peran tetap.

PSIKOLOGI HUMANISTIK

ABRAHAM MASLOW (1908-1970)

Abraham Maslow diakui sebagai orang yang paling berpengaruh dalam mendirikan psikologi humanistik cabang formal psikologi. Awal mula psikologi humanistic versi maslow berkembang karena dia terobsesi untuk mencoba memahami antropolog yang Bernama Ruth Benedict dan Max Wertheimer.

PRINSIP DASAR PSIKOLOGI HUMANISTIK

Keyakinan yang dianut oleh para psikolog yang bekerja dalam paradigma humanistik meliputi :

1.       Sedikit nilai yang dapat dipelajari tentang manusia dengan mempelajari hewan bukan manusia.

2.       Realitas subyektif adalah pedoman utama bagi perilaku manusia.

3.       Mempelajari individu lebih informatif daripada mempelajari kesamaan kelompok yang dimiliki individu didalamnya.

4.       Upaya besar harus dilakukan untuk menemukan hal-hal yang memperluas dan memperkaya pengalaman manusia.

5.       Penelitian harus mencari informasi yang akan membantu memcahkan masalah manusia.

6.       Tujuan psikologi harus merumuskan gambaran lengkap tentang apa artinya menjadi manusia. Deskripsi seperti itu akan mencakup pentingnya bahasa, proses menilai, berbagai emosi manusia, dan cara manusia mencari dan mencapai makna dalam hidup mereka.

Menurut Maslow (1966), psikolog sering menggunakan metode ilmiah untuk memisahkan diri dari aspek puitis, romantik, dan spiritual sifat manusia. Manusia lebih dari sekadar objek fisik sehingga tidak relevan jika menggunakan ilmu fisika. Maksud Maslow bukan berarti psikologi harus berhenti menjadi ilmiah tetapi psikologi perlu mencoba memahami manusia yang sedang dalam proses mencapai potensi penuhnya.

HIERARKI KEBUTUHAN

Menurut Maslow, kebutuhan manusia diatur dalam hierarki atau tingkatan. Semakin rendah kebutuhan dalam hierarki, semakin mendasar kebutuhan mereka dan semakin serupa dengan kebutuhan hewan. Semakin tinggi kebutuhan dalam hierarki, semakin jelaslah manusiawi mereka. Kebutuhan diatur sedemikian rupa sehingga ketika seseorang memenuhi kebutuhan yang lebih rendah, seseorang dapat memenuhi kebutuhan berikutnya yang lebih tinggi.

Maslow Hierarki Kebutuhan :

1.       Aktualisasi diri

2.       Esteem Needs

3.       Social Needs

4.       Safety Needs

5.       Physiological Needs

Aktualisasi diri. Yang dimaksud dengan aktualisasi diri yaitu mencapai potensi manusia seutuhnya. Aktualisasi diri jarang terjadi karena hal itu membutuhkan banyak pengetahuan jujur tentang dirinya sendiri dan kebanyakan manusia takut dengan pengetahuan tersebut.

Ciri-ciri orang yang mengaktualisasikan diri :

1.       Mereka memahani realitas secara akurat dan lengkap.

2.       Mereka menunjukkan penerimaan yang besar terhadap diri mereka sendiri dan orang lain.

3.       Mereka menunjukkan spontanitas dan kealamian.

4.       Mereka membutuhkan privasi.

5.       Mereka cenderung tidak bergantung pada lingkungan dan budaya mereka.

6.       Mereka menunjukkan kesegaran penghargaan yang terus menerus.

7.       Mereka cenderung memiliki pengalaman mistik atau puncak secara berkala.

8.       Mereka peduli dengan semua manusia, bukan hanya dengan teman, kerabat, dan kenalan mereka.

9.       Mereka cenderung hanya memiliki sedikit teman.

10.   Mereka memiliki rasa etika yang kuat tetapi tidak selalu menerima etika konvensional.

11.   Mereka memiliki selera humor yang berkembang dengan baik tetapi tidak memiliki selera humor yang bermusuhan.

12.   Mereka kreatif.

KEKURANGAN DAN MENJADI MOTIVASI DAN PERSEPSI

Jika seseorang mencari hal-hal spesifik untuk memenuhi kebutuhan spesifik dan persepsinya diarahkan pada kebutuhan ini disebut dangan defisiensi atau persepsi-D. Motivasi kekurangan (D-motivasi) mengarah pada persepsi yang diarahkan pada kebutuhan. Jika orang yang memenuhi kebutuhan dasarnya dan menjadi aktualisasi diri memasuki mode eksistensi yang berbeda, maka dia akan termotivasi B. Orang yang berinteraksi dengan dunia melalui persepsi-B terbuka untuk pengalaman yang lebih luas daripada orang yang berinteraksi melalui persepsi-D.

PSIKOLOGI TRANSPERSONAL

Psikologi transpersonal merupakan kekuatan keempat dan akan berfokus pada aspek mistik, ekstatis, atau spiritual dari sifat manusia. Dalam kata pengantar bukunya Menuju Psikologi Keberadaan (1968), Maslow menggambarkan visinya yaitu Maslow menganggap psikologi kekuatan ketiga menjadai transisi dan persiapan untuk psikologi kekuatan keempat yang masih lebih tinggi. Psikologi transpersonal memiliki banyak kesamaan dengan psikologi, filsafat, dan agama non-Barat. Misalnya, semua mengenali meditasi sebagai cara untuk berhubungan dengan tingkat kesadaran yang lebih tinggi.

CARL ROGERS (1902-1987)

Rogers mengkomunikasikan idenya sendiri mengenai proses terapeutik dalam karyanya yang sekarang terkenal Konseling dan Psikoterapi: Konsep Baru dalam Praktek ( 1942). Diyakini secara luas bahwa buku ini menggambarkan alternatif besar pertama untuk psikoanalisis. Pendekatan Rogers terhadap psikoterapi dianggap revolusioner karena menghilangkan kebutuhan akan diagnosis, pencarian penyebab gangguan, dan semua jenis pelabelan gangguan. Terapi yang Berpusat pada Klien: Praktik, Implikasi, dan Teori Saat Ini ( 1951) merupakan buku yang menandai perubahan pendekatan Rogers terhadap psikologi.

TEORI KEPRIBADIAN ROGERS

Seperti Maslow, Rogers mendalilkan dorongan manusia bawaan menuju aktualisasi diri, dan jika orang menggunakan kecenderungan aktualisasi sebagai kerangka acuan dalam menjalani hidup mereka, ada kemungkinan besar mereka akan menjalani kehidupan sehingga mencapai potensi penuh mereka. Ini disebut dengan proses penilaian organisme. Dengan proses ini, seseorang dimotivasi oleh perasaan batinnya untuk menjalani yang sebenarnya. Namun, menurut Rogers kebanyakan orang tidak hidup sesuai dengan perasaan itu. Masalah muncul karena masa kecil kita perlu hal positif, seperti cinta, kehangatan, simpati, dan penerimaan dari orang-orang yang relevan. Jika perhatian  positif diberikan secara cuma-cuma tidak akan ada masalah yang muncul, namun jika diberikan perhatian positif karena mereka bertindak dengan cara tertentu (ada syarat). Ini akan mengatur kondisi berharga sang anak.

Orang yang berfungsi penuh adalah orang yang mengalami hal positif tanpa syarat. Ketika kondisi nilai menggantikan proses penilaian organisme sebagai pedoman hidup, orang tersebut menjadi tidak selaras. Bisa dikatakan orang tersebut tidak lagi jujur pada perasaannya sendiri. Namun, ketika orang hidup sesuai dengan proses penilaian organismik mereka, mereka berfungsi penuh (mengaktualisasi diri).

PERBANDINGAN PSIKOLOGI EKSISTENSIAL DAN HUMANISTIK

KESAMAAN :

  1. Manusia memiliki keinginan bebas dan karena itu bertanggung jawab atas tindakan mereka.
  2. Metode yang paling tepat untuk mempelajari manusia adalah fenomenologi, studi tentang pengalaman subjektif yang utuh.
  3. Untuk dipahami, manusia harus dipelajari secara keseluruhan.
  4. Manusia itu unik, dan oleh karena itu apa pun yang dipelajari tentang hewan tidak relevan dengan pemahaman manusia.
  5. Setiap manusia itu unik, oleh karena itu segala sesuatu yang dipelajari tentang satu manusia tidak relevan dengan pemahaman orang lain.
  6. Hedonisme bukanlah motif utama dalam perilaku manusia. Alih-alih mencari kesenangan dan menghindari rasa sakit, manusia mencari kehidupan yang bermakna yang ditandai dengan pertumbuhan pribadi.
  7.  Menjalani kehidupan yang otentik lebih baik daripada menjalani kehidupan yang tidak otentik.
  8. Karena mereka memiliki atribut unik seperti keinginan bebas, manusia tidak dapat dipelajari secara efektif dengan menggunakan metodologi ilmiah tradisional.

PERBEDAAN :

Perbedaan utamanya terletak pada asumsi mereka tentang sifat manusia. Para humanis beranggapan bahwa manusia pada dasarnya baik dan jika ditempatkan di lingkungan yang sehat secara alamiah mereka akan hidup harmonis dengan manusia lain. Bagi kaum humanis, motivasi utama dalam hidup adalah kecenderungan aktualisasi, yang merupakan bawaan lahir dan terus menerus mendorong seseorang menuju kegiatan dan peristiwa yang kondusif bagi aktualisasi diri. Sebaliknya, kaum eksistensialis memandang kodrat manusia pada dasarnya netral. Bagi mereka, satu-satunya hal yang kita miliki sejak lahir adalah kebebasan untuk memilih hakikat keberadaan kita.

Perbedaan lainnya yaitu bagi eksistensialis, kesadaran bahwa kematian seseorang tidak dapat dihindari sangatlah penting, sedangkan psikologi humanistik tidak terlalu memikirkan arti kematian dalam keberadaan manusia.

EVALUASI

KRITIK

1.       Psikologi humanistik menyamakan behaviorisme dengan karya Watson dan Skinner.

2.       Psikologi humanistik mengabaikan sifat kumulatif sains dengan menegaskan bahwa psikologi ilmiah tidak peduli tentang atribut manusia yang lebih tinggi.

3.       Deskripsi tentang manusia yang ditawarkan oleh para psikolog humanistik adalah seperti deskripsi yang lebih disukai yang ditemukan selama berabad-abad dalam puisi, sastra, atau agama.

4.       Psikologi humanistik mengkritik behaviorisme, psikoanalisis, dan psikologi ilmiah secara umum, tetapi ketiganya telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi perbaikan kondisi manusia.

5.       Pendekatan humanistic untuk mempelajari manusia sering kali dicirikan sebagai kemunduran ke masa lalu ilmu psikologi.

6.       Dengan menolak penelitian pada hewan, psikolog humanistik berpaling dari sumber pengetahuan yang sangat berharga tentang manusia.

7.       Banyak istilah dan konsep yang digunakan para psikolog humanistik begitu samar-samar sehingga mereka menentang definisi dan verifikasi yang jelas.

KONTRIBUSI

Psikolog humanistik tidak ingin membuang penyelidikan ilmiah, mereka ingin memperluas konsepsi sains kita sehingga penyelidikan ilmiah dapat digunakan untuk mempelajari atribut manusia yang lebih tinggi. Perluasan domain psikologi adalah kontribusi utama psikologi humanistik terhadap disiplin ilmu. Dalam psikologi, sekarang ada kecenderungan yang meningkat untuk mempelajari pribadi seutuhnya. Seseorang juga dapat merumuskan rencana untuk masa depan dan menciptakan makna dalam hidup mereka.



Sekian dan terima kasih 😽

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gangguan Psikologis

SEJARAH PERKEMBANGAN PSIKOLOGI MODERN