Psikologi Humanistik
Halo teman-teman. Jadi di blog kali ini saya akan membahas mengenai materi Psikologi Humanistik. Sebelumnya kenalin saya Zira Ajeng Ervianza dengan No. BP 2210322050. Selamat membaca🙌
Dosen Pengampu : Ibu Diny Amenike, M.Psi, Psikolog
PIKIRAN,
TUBUH, DAN JIWA
Pada awal
1960-an sekelompok psikolog yang dipimpin oleh Abraham Maslow memulai gerakan
yang disebut sebagai psikologi kekuatan ketiga. Psikolog ini menyatakan bahwa
ada komponen lain dalam psikologi, selain behaviorisme dan psikoanalisis,
sehingga mengabaikan sejumlah atribut penting manusia. Menurut psikologi
Angkatan ketiga yang tidak ada diantara kedua aliran tersebut adalah infromasi
yang akan membantu individu yang sudah sehat menjadi lebih sehat atau bisa
disebut mencapai potensi penuh mereka. Yang dibutuhkan adalah model manusia
yang lebih mengedepankan keunikan dan aspek positifnya bukan negatifnya. Dalam
psikologi kekuatan ketiga disebutkan bahwa penyebab perilaku yang paling penting
adalah realitas subjektif. Manusia akan dipelajari sebagai makhluk yang sadar,
memilih, menghargai, emosional, dan unik di alam semesta.
PENDAHULUAN
DARI PSIKOLOGI ANGKATAN KETIGA
Psikologi
kekuatan ketiga menggabungkan filosofi romantisme dan eksistensialisme, dan
kombinasi ini disebut psikologi humanistik. Humanistik disini
bukan berarti manusia atau kemanusiaan. Untuk menjadi humanistic harus memenuhi
syarat yaitu menyiratkan dan focus pada konsep tertentu manusia dengan mengakui
statusnya sebagai pribadi tidak dapat direduksi ke tingkat yang lebih dasar dan
nilai uniknya sebagai makhluk yang berpotensi mampu menilai dan bertindak
otonom.
Focus psikologi
humanistic adalah pada spesifitas manusia, itulah yang membedakannya dari spesies
lain. Psikologi humanistic memandang manusia tidak semata sebagai organisme
biologis yang dimodifikasi oleh pengalaman dan budaya tetapi sebagai pribadi
yang mampu merenungkan keberadaannya, memiliki makna dan arahannya.
FENOMENOLOGI
Fenomenologi
mengacu pada metodologi yang berfokus pada pengalaman kognitif saat terjadi,
tanpa berusaha mengurangi pengalaman itu ke bagian-bagian komponennya. Fenomenologi
yang sangat berpengaruh yaitu fenomenologi Franz Brentano (1838-1917) yang mengajukan
pendapat tentang konsep intensionalitas bahwa setiap tindakan mental mengacu
pada sesuatu dari luar diri seseorang. Kemudian Edmun Husserl mengambil
fenomenologi Brentano untuk menciptakan dasar yang objektif serta untuk
penyelidikan filosofis dan ilmiah. Kemudian terbentuklah fenomenologi murni
oleh Husserl karena menurutnya ada hal yang lebih bisa ditelaah dari
intensionalitas, dengan tujuan untuk menemukan esensi dari pengalaman sadar. Fenomenologi
murni ini pun berkembang menjadi eksistensialisme modern. Para eksistensialis
menggunakan fenomenologi untuk mempelajari baik pengalaman penting yang
dimiliki manusia atau pengalaman yang dimiliki saat mereka menjalani hidup.
PSIKOLOGI
EKSISTENSIAL
MARTIN
HEIDEGGER (1889-1976)
Karya
Heidegger “Being and Time” dianggap menjadi penghubung antara filsafat
eksistensial dan psikologi eksistensial. Heidegger juga menggunakan fenomenologi
untuk memeriksa totalitas keberadaan manusia.
DASEIN
Sebuah istilah yang menunjukkan
bahwa seseorang dan dunia tidak dapat dipisahkan. Maksudnya, bahwa tanpa dunia
manusia tidak akan ada dan tanpa manusia dunia tidak akan ada. Tetapi konsep
Heidegger mengenai Dasein bahkan lebih rumit, sein “menjadi” yang artinya ada (proses
yang dinamis) dan Da “di sana” yang mengacu pada tempat dalam ruang dan waktu
dimana keberadaan itu terjadi.
KEASLIAN
Menurut Heidegger, manusia harus
dapat merenungkan fakta bahwa keberadaan mereka terbatas inilah yang disebut
dengan kehidupan autentik. Kehidupan autentik harusnya dijalani dengan perasaan
gembira atau bahkan urgensi karena seseorang menyadari keberadaannya terbatas. Namun,
ketika menyadari manusia itu fana maka menyebabkan kecemasan sehingga seseorang
sering menolak fakta tersebut inilah yang disebut dengan kehidupan yang
tidak autentik. Kehidupan trasional dan konvensional sesuai dengan perintah
masyarakat dan aktivitas tanpa memedulikan masa depan juga termasuk kedalam
kehidupan yang tidak autentik.
RASA BERSALAH DAN KECEMASAN
Heidegger percaya bahwa ketika kita
tidak menggunakan kebebasam pribadi kita, maka kita akan mengalami kesalaham. Yang
bisa dilakukan manusia untuk meminimalisir rasa bersalah adalah dengan berusaha
menjalani kehidupan yang autentik. Ketika menjalani kehidupan yang autentik
dengan menerima semua kondisi keberadaan itu berarti seseorang akan mengalami
kecemasan. Kecemasan ada untuk membuat seseorang bertanggung jawab atas
konsekuensi dari pilihan yang mereka pilih.
LEMPARAN
Lemparan menentukan kondisi di mana
kita menjalankan kebebasan kita. Menurut Heidegger, semua manusia bebas tetapi
kondisi kebebasan itu berbeda-beda. Lemparan memberikan konteks untuk
keberadaan seseorang. Apa yang Heidegger sebut pelemparan juga disebut
faktisitas, mengacu pada fakta yang menjadi ciri keberadaan manusia.
LUDWIG
BINSWANGER ( 1881-1966)
Binswanger
merupakan salah satu psikoanalisis Freudian pertama di Swiss. Di bawah pengaruh
Heidegger, dia menerapkan fenomenologi pada psikiatri dan menjadi analisis
eksistensial. Tujuannya yaitu untuk menggabungkan tulisan Husserl dan Heidegger
dengan teori psikoanalitik. Dia juga mengadopsi gagasan Heidegger mengenai
Dasein untuk pendekatannya pada psikoterapi Daseinanalysis (analisis
eksistensial).
MODE KEBERADAAN
Terdapat tiga mode keberadaan untuk
memahami seseorang sepenuhnya menurut Binswanger, yaitu :
1.
Umwelt
(di seluruh dunia), dunia benda peristiwa
2.
Mitwelt
(dengan dunia), interaksi dengan manusia lain
3.
Eigenwelt
(dunia sendiri), pribadi seseorang, batinnya, subjektif pengalaman.
Salah satu konsep terpenting
Binswanger adalah konsep Weltanschauung, atau desain dunia (pandangan dunia).
Secara umum, desain dunia adalah cara seseorang memandang dan merangkul dunia.
Desain dunia bisa terbuka atau tertutup, ekspansif atau konstruktif, positif
atau negatif, sederhana atau kompleks, atau memiliki sejumlah karakteristik
lain. Jika desain dunia menimbulkan banyak kecemasan, ketakutan, dan rasa
bersalah, maka tugas terapis untuk membantu mereka.
DASAR KEBERADAAN
Bagi Binswanger, keadaan di mana
seseorang dilemparkan menentukannya dasar keberadaan, maksudnya sebagai kondisi
di mana seseorang menjalankan kebebasan pribadi mereka. Semua orang akan
mencari keberadaan yang di luar dunia, maksudnya seseorang mencoba mengubah
keadaan dengan menjalankan keinginan bebas mereka.
PENTINGNYA MAKNA DALAM HIDUP
SESEORANG
Makna bisa saja datang dari
pengalaman negative. Kita juga bisa memilih untuk mengubah makna dan nilai dari
apa yang kita alami. Dengan menjalankan kebebasan kita akan tumbuh sebagai
manusia sehingga proses perkembangan tidak pernah selesai. Kecemasan menjadi ciri
kehidupan yang autentik, sedangkan rasa bersalah, statis atau tidak dinamis menjaadi
ciri kehidupan yang tidak autentik karena tidak berusaha mewujudkan potensi
manusianya.
ROLLO
MAY (1909-1994)
Rollo
May memperkenalkan eksistensialisme Heideggerian ke psikologi AS melalui
buku-bukunya yang telah diedit Eksistensi: Dimensi Baru dalam Psikiatri dan
Psikologi ( 1958) (dengan Angel & Ellenberger) dan Psikologi Eksistensial (
1961). Sebagai eksistensial, May sangat dipengaruhi oleh Kierkegaard, yang
telah menolak keyakinan Hegel bahwa kehidupan individu hanya memiliki makna
sejauh ia berkaitan dengan totalitas benda, yang oleh Hegel disebut The
Absolute. Kierkegaard mengusulkan bahwa kehidupan setiap orang adalah entitas
terpisah dengan makna yang ditentukan sendiri. Menurut Kierkegaard,
subjektivitas adalah kebenaran.
DILEMA MANUSIA
May menunjukkan bahwa manusia
adalah objek sekaligus subjek pengalaman. Manusia sebagai objek dipelajari
dengan metode sains tradisional dengan asumsi bahwa perilaku manusia disebabkan
oleh cara yang sama seperti perilaku objek fisik lainnya. Selain itu juga sebagai
subjek yaitu memberi arti pada pengalaman. Aspek ganda inilah yang disebut
dengan dilema manusia.
KECEMASAN NORMAL DAN NEUROTIK
Kecemasan normal terjadi karena seseorang melakukan
kebebasan dengan mengabaikan ekspetasi dari orang lain dan bertindak
bertentangan dengan tradisi, adat istiadat, atau konvensi sehingga kondusif
untuk pertumbuhan diri. Sedangkan kecemasan neurotic terjadi karena
hasil dari ketakutan akan kebebasan. Kondisi ini disebut neurotic diam
yang berarti menutup diri dari dirinya sendiri maupun orang lain sehingga dia
menjadi terasing dari dirinya yang sebenarnya. Keterasingan diri terjadi
ketika orang menerima nilai-nilai yang ditentukan oleh masyarakat daripada yang
diperoleh secara pribadi. Ini menyebabkan rasa bersalah, sikap apatis, dan
putus asa.
PENTINGNYA MITOS
Menurut May, mitos merupakan sarana
utama untuk memberi makna dalam hidup; “Mitos adalah cara untuk masuk akal di
dunia yang tidak masuk akal. Mitos adalah pola naratif yang memberi makna pada
keberadaan kita ”(1991, hlm. 15). Menurut May, Daimonic yang menjadi inti dari
banyak mitos. Daimonik adalah dorongan dalam diri setiap makhluk untuk
menegaskan dirinya sendiri, menegaskan dirinya sendiri, mengabadikan, dan
meningkatkan dirinya. Menurut May, mitos memiliki empat fungsi utama yaitu memberikan
rasa identitas, memberikan rasa komunitas, mendukung nilai-nilai moral kita,
dan menyediakan sarana untuk menangani misteri penciptaan.
ILMU MANUSIA
May menentang menggunakan metode
fisika untuk mempelajari manusia. May lebih menyarankan untuk mempelajari
manusia dengan ilmu manusia yang akan berurusan dengan manusia sebagai pembuat
simbol, pemikir, mamalia sejarah, yang dapat berpartisipasi dalam komunitasnya
dan yang memiliki potensi kebebasan dan tindakan etis.
GEORGE
KELLY (1905-1967)
Saat
mendapatkan gelar lanjutannya dalam pendidikan di Edinburgh di bawah pengawasan
ahli statistik dan psikolog terkenal Sir Godfrey Thomson, Kelly menjadi
tertarik pada psikologi. Meniritnya, ada tidaknya gangguan pada sesorang secara
psikologis, masalah utamanya adalah bagaimana orang itu memandang sesuatu.
ALTERNATIVISME KONSTRUKTIF
Dengan konsep alternativisme
konstruktif, Kelly menegaskan bahwa orang bebas memilih konstruksi yang mereka
gunakan dalam berinteraksi dengan dunia. Ini berarti seseorang dapat
mengartikan dan melihat peristiwa dengan cara apa saja sesuai keinginan. Kelly mengatakan
untuk benar-benar memahami orang lain, kita harus tau bagaimana orang itu berekspetasi
akan sesuatu.
KELLY DAN VAIHINGER
Kelly dan Vaihinger sama-sama
menekankan proposisional berpikir atau percobaan dengan ide untuk melihat ke
mana arahnya. Dengan pernyataan Vaihinger mengenai proposisi itu membuat Kelly
menyimpulkan bahwa bagaimanapun untuk mencari kebenaran nanti akhirnya
kebenaran itu akan muncul dengan sendirinya.
TERAPI PERAN TETAP
Pendekatan Kelly terhadap terapi
mencerminkan keyakinannya bahwa masalah psikologis memang terjadi akibat
masalah persepsi dan tugas terapilah yang membantu klien untuk melihat hal yang
berbeda. Kelly memulai proses terapi dengan meminta klien menulis mengenai
karakterisasi diri mereka. Setelah itu, dia membuat peran yang berbeda dari
karakterisasi diri klien dan dimainkan selama sekitar dua minggu. Klien menjadi
actor dan terapis menjadi actor pendukung. Pendektan inilah yang digunakan
untuk merawat klien terapi peran tetap.
PSIKOLOGI
HUMANISTIK
ABRAHAM
MASLOW (1908-1970)
Abraham
Maslow diakui sebagai orang yang paling berpengaruh dalam mendirikan psikologi
humanistik cabang formal psikologi. Awal mula psikologi humanistic versi maslow
berkembang karena dia terobsesi untuk mencoba memahami antropolog yang Bernama Ruth
Benedict dan Max Wertheimer.
PRINSIP DASAR PSIKOLOGI HUMANISTIK
Keyakinan yang dianut oleh para
psikolog yang bekerja dalam paradigma humanistik meliputi :
1.
Sedikit
nilai yang dapat dipelajari tentang manusia dengan mempelajari hewan bukan
manusia.
2.
Realitas
subyektif adalah pedoman utama bagi perilaku manusia.
3.
Mempelajari
individu lebih informatif daripada mempelajari kesamaan kelompok yang dimiliki
individu didalamnya.
4.
Upaya
besar harus dilakukan untuk menemukan hal-hal yang memperluas dan memperkaya
pengalaman manusia.
5.
Penelitian
harus mencari informasi yang akan membantu memcahkan masalah manusia.
6.
Tujuan
psikologi harus merumuskan gambaran lengkap tentang apa artinya menjadi
manusia. Deskripsi seperti itu akan mencakup pentingnya bahasa, proses menilai,
berbagai emosi manusia, dan cara manusia mencari dan mencapai makna dalam hidup
mereka.
Menurut Maslow (1966), psikolog
sering menggunakan metode ilmiah untuk memisahkan diri dari aspek puitis,
romantik, dan spiritual sifat manusia. Manusia lebih dari sekadar objek fisik
sehingga tidak relevan jika menggunakan ilmu fisika. Maksud Maslow bukan
berarti psikologi harus berhenti menjadi ilmiah tetapi psikologi perlu mencoba
memahami manusia yang sedang dalam proses mencapai potensi penuhnya.
HIERARKI KEBUTUHAN
Menurut Maslow, kebutuhan manusia
diatur dalam hierarki atau tingkatan. Semakin rendah kebutuhan dalam hierarki,
semakin mendasar kebutuhan mereka dan semakin serupa dengan kebutuhan hewan.
Semakin tinggi kebutuhan dalam hierarki, semakin jelaslah manusiawi mereka. Kebutuhan
diatur sedemikian rupa sehingga ketika seseorang memenuhi kebutuhan yang lebih
rendah, seseorang dapat memenuhi kebutuhan berikutnya yang lebih tinggi.
Maslow Hierarki Kebutuhan :
1.
Aktualisasi
diri
2.
Esteem
Needs
3.
Social
Needs
4.
Safety
Needs
5.
Physiological
Needs
Aktualisasi diri. Yang dimaksud dengan aktualisasi
diri yaitu mencapai potensi manusia seutuhnya. Aktualisasi diri jarang terjadi
karena hal itu membutuhkan banyak pengetahuan jujur tentang dirinya sendiri dan
kebanyakan manusia takut dengan pengetahuan tersebut.
Ciri-ciri
orang yang mengaktualisasikan diri :
1.
Mereka
memahani realitas secara akurat dan lengkap.
2.
Mereka
menunjukkan penerimaan yang besar terhadap diri mereka sendiri dan orang lain.
3.
Mereka
menunjukkan spontanitas dan kealamian.
4.
Mereka
membutuhkan privasi.
5.
Mereka
cenderung tidak bergantung pada lingkungan dan budaya mereka.
6.
Mereka
menunjukkan kesegaran penghargaan yang terus menerus.
7.
Mereka
cenderung memiliki pengalaman mistik atau puncak secara berkala.
8.
Mereka
peduli dengan semua manusia, bukan hanya dengan teman, kerabat, dan kenalan
mereka.
9.
Mereka
cenderung hanya memiliki sedikit teman.
10.
Mereka
memiliki rasa etika yang kuat tetapi tidak selalu menerima etika konvensional.
11.
Mereka
memiliki selera humor yang berkembang dengan baik tetapi tidak memiliki selera
humor yang bermusuhan.
12.
Mereka
kreatif.
KEKURANGAN DAN MENJADI MOTIVASI DAN
PERSEPSI
Jika seseorang mencari hal-hal
spesifik untuk memenuhi kebutuhan spesifik dan persepsinya diarahkan pada
kebutuhan ini disebut dangan defisiensi atau persepsi-D. Motivasi
kekurangan (D-motivasi) mengarah pada persepsi yang diarahkan pada kebutuhan. Jika
orang yang memenuhi kebutuhan dasarnya dan menjadi aktualisasi diri memasuki
mode eksistensi yang berbeda, maka dia akan termotivasi B. Orang yang
berinteraksi dengan dunia melalui persepsi-B terbuka untuk pengalaman yang
lebih luas daripada orang yang berinteraksi melalui persepsi-D.
PSIKOLOGI TRANSPERSONAL
Psikologi transpersonal merupakan
kekuatan keempat dan akan berfokus pada aspek mistik, ekstatis, atau spiritual
dari sifat manusia. Dalam kata pengantar bukunya Menuju Psikologi Keberadaan
(1968), Maslow menggambarkan visinya yaitu Maslow menganggap psikologi kekuatan
ketiga menjadai transisi dan persiapan untuk psikologi kekuatan keempat yang
masih lebih tinggi. Psikologi transpersonal memiliki banyak kesamaan dengan
psikologi, filsafat, dan agama non-Barat. Misalnya, semua mengenali meditasi
sebagai cara untuk berhubungan dengan tingkat kesadaran yang lebih tinggi.
CARL
ROGERS (1902-1987)
Rogers
mengkomunikasikan idenya sendiri mengenai proses terapeutik dalam karyanya yang
sekarang terkenal Konseling dan Psikoterapi: Konsep Baru dalam Praktek (
1942). Diyakini secara luas bahwa buku ini menggambarkan alternatif besar
pertama untuk psikoanalisis. Pendekatan Rogers terhadap psikoterapi dianggap
revolusioner karena menghilangkan kebutuhan akan diagnosis, pencarian penyebab
gangguan, dan semua jenis pelabelan gangguan. Terapi yang Berpusat pada
Klien: Praktik, Implikasi, dan Teori Saat Ini ( 1951) merupakan buku yang
menandai perubahan pendekatan Rogers terhadap psikologi.
TEORI KEPRIBADIAN ROGERS
Seperti Maslow, Rogers mendalilkan
dorongan manusia bawaan menuju aktualisasi diri, dan jika orang menggunakan kecenderungan
aktualisasi sebagai kerangka acuan dalam menjalani hidup mereka, ada
kemungkinan besar mereka akan menjalani kehidupan sehingga mencapai potensi
penuh mereka. Ini disebut dengan proses penilaian organisme. Dengan proses ini,
seseorang dimotivasi oleh perasaan batinnya untuk menjalani yang sebenarnya. Namun,
menurut Rogers kebanyakan orang tidak hidup sesuai dengan perasaan itu. Masalah
muncul karena masa kecil kita perlu hal positif, seperti cinta, kehangatan,
simpati, dan penerimaan dari orang-orang yang relevan. Jika perhatian positif diberikan secara cuma-cuma tidak akan
ada masalah yang muncul, namun jika diberikan perhatian positif karena mereka bertindak
dengan cara tertentu (ada syarat). Ini akan mengatur kondisi berharga sang
anak.
Orang yang berfungsi penuh adalah
orang yang mengalami hal positif tanpa syarat. Ketika kondisi nilai menggantikan
proses penilaian organisme sebagai pedoman hidup, orang tersebut menjadi tidak
selaras. Bisa dikatakan orang tersebut tidak lagi jujur pada perasaannya sendiri.
Namun, ketika orang hidup sesuai dengan proses penilaian organismik mereka,
mereka berfungsi penuh (mengaktualisasi diri).
PERBANDINGAN
PSIKOLOGI EKSISTENSIAL DAN HUMANISTIK
KESAMAAN :
- Manusia memiliki keinginan bebas dan karena itu bertanggung jawab atas tindakan mereka.
- Metode yang paling tepat untuk mempelajari manusia adalah fenomenologi, studi tentang pengalaman subjektif yang utuh.
- Untuk dipahami, manusia harus dipelajari secara keseluruhan.
- Manusia itu unik, dan oleh karena itu apa pun yang dipelajari tentang hewan tidak relevan dengan pemahaman manusia.
- Setiap manusia itu unik, oleh karena itu segala sesuatu yang dipelajari tentang satu manusia tidak relevan dengan pemahaman orang lain.
- Hedonisme bukanlah motif utama dalam perilaku manusia. Alih-alih mencari kesenangan dan menghindari rasa sakit, manusia mencari kehidupan yang bermakna yang ditandai dengan pertumbuhan pribadi.
- Menjalani kehidupan yang otentik lebih baik daripada menjalani kehidupan yang tidak otentik.
- Karena mereka memiliki atribut unik seperti keinginan bebas, manusia tidak dapat dipelajari secara efektif dengan menggunakan metodologi ilmiah tradisional.
PERBEDAAN
:
Perbedaan
utamanya terletak pada asumsi mereka tentang sifat manusia. Para humanis
beranggapan bahwa manusia pada dasarnya baik dan jika ditempatkan di lingkungan
yang sehat secara alamiah mereka akan hidup harmonis dengan manusia lain. Bagi
kaum humanis, motivasi utama dalam hidup adalah kecenderungan aktualisasi, yang
merupakan bawaan lahir dan terus menerus mendorong seseorang menuju kegiatan
dan peristiwa yang kondusif bagi aktualisasi diri. Sebaliknya, kaum eksistensialis
memandang kodrat manusia pada dasarnya netral. Bagi mereka, satu-satunya hal
yang kita miliki sejak lahir adalah kebebasan untuk memilih hakikat keberadaan
kita.
Perbedaan
lainnya yaitu bagi eksistensialis, kesadaran bahwa kematian seseorang tidak
dapat dihindari sangatlah penting, sedangkan psikologi humanistik tidak terlalu
memikirkan arti kematian dalam keberadaan manusia.
EVALUASI
KRITIK
1.
Psikologi
humanistik menyamakan behaviorisme dengan karya Watson dan Skinner.
2.
Psikologi
humanistik mengabaikan sifat kumulatif sains dengan menegaskan bahwa psikologi
ilmiah tidak peduli tentang atribut manusia yang lebih tinggi.
3.
Deskripsi
tentang manusia yang ditawarkan oleh para psikolog humanistik adalah seperti
deskripsi yang lebih disukai yang ditemukan selama berabad-abad dalam puisi,
sastra, atau agama.
4.
Psikologi
humanistik mengkritik behaviorisme, psikoanalisis, dan psikologi ilmiah secara
umum, tetapi ketiganya telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi
perbaikan kondisi manusia.
5.
Pendekatan
humanistic untuk mempelajari manusia sering kali dicirikan sebagai kemunduran
ke masa lalu ilmu psikologi.
6.
Dengan
menolak penelitian pada hewan, psikolog humanistik berpaling dari sumber
pengetahuan yang sangat berharga tentang manusia.
7.
Banyak
istilah dan konsep yang digunakan para psikolog humanistik begitu samar-samar
sehingga mereka menentang definisi dan verifikasi yang jelas.
KONTRIBUSI
Psikolog humanistik tidak ingin membuang penyelidikan ilmiah, mereka ingin memperluas konsepsi sains kita sehingga penyelidikan ilmiah dapat digunakan untuk mempelajari atribut manusia yang lebih tinggi. Perluasan domain psikologi adalah kontribusi utama psikologi humanistik terhadap disiplin ilmu. Dalam psikologi, sekarang ada kecenderungan yang meningkat untuk mempelajari pribadi seutuhnya. Seseorang juga dapat merumuskan rencana untuk masa depan dan menciptakan makna dalam hidup mereka.
Sekian dan terima kasih 😽
Komentar
Posting Komentar