MOTIVASI DAN EMOSI

 Motivasi

Source : https://images.app.goo.gl/CMkDDfXjLHoz1roV8

Motivasi adalah kebutuhan baik fisik maupun psikologis yang telah terpenuhi karena telah melakukan kegiatan sebelumnya. Motivasi adalah hal yang menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu. Contohnya, ketika kita bangun pagi lalu kita sadar bahwa jam 8 pagi nanti ada jadwal kuliah, maka kita akan berpikir untuk mandi lalu bersiap-siap, kuliah merupakan kebutuhan fisik kita yang membuat kita untuk mandi dan bersiap-siap kuliah. 

2 Jenis Motivasi :

1. Motivasi Ektrinsik : jenis motivasi, dimana seseorang melakukan suatu tindakan karena mengarah pada hasil yang didapat dari tindakan tersebut. Contohnya, seorang pembeli memberikan tip kepada karyawan restoran sehingga si karyawan termotivasi untuk melakukan kerja yang giat. 

2. Motivasi Intrinsik : jenis motivasi, dimana seseorang melakukan suatu tindakan karena tindakan itu bermanfaat atau memuaskan internal dari seseorang tersebut. 

IDENTIFIKASI ELEMEN DARI PENDEKATAN INSTING AWAL DAN PENGURANGAN DORONGAN TERHADAP MOTIVASI 

Naluri dan Pendekatan Evolusioner 

Naluri : pola perilaku yang ditentukan secara biologis dan bawaan yang ada pada manusia dan hewan.

Perbedaan naluri yang dimiliki pada manusia dan hewan. Tetapi perbedaannya, naluri manusia untuk bereproduksi bertanggung jawab atas perilaku seksual dan naluri untuk perlindungan daerahnya terkait dengan perilaku agresif. Naluri mengalami pertambahan jumlah setiap zamannya, mulanya terdapat 18 naluri oleh William Mc-Dougall, kemudian semakin bertambah naluri setiap zamannya. Namun, pendekatan naluri ini memudar karena para peneliti dahulu tidak dapat menjelaskannya. Terdapat penemuan bahwa perilaku manusia dikendalikan oleh faktor keturunan. 

Drive-Reduction Theory

Kebutuhan akan menimbulkan ketegangan psikologis yang memotivasi individu untuk memenuhi kebutuhan tersebut. 

Terdapat dua jenis dorongan

1. Dorongan primer : dorongan yang melibatkan kebutuhan tubuh untuk bertahan hidup seperti lapar dan haus.

2. Dorongan sekunder : dorongan yang dipelajari melalui pengalaman seperti kebutuhan akan uang, persetujuan sosial, dll

Homeostatis : kecenderungan tubuh untuk mempertahankan kondisi secara stabil.

Contohnya, orang yang ngantuk memulihkan homeostatis dengan cara melakukan perilaku yang dirangsang untuk mengurangi dorongan rasa kantuk dengan tidur. 

TEORI MCCLELLAND : AFFILIATION, POWER, AND ACHIEVEMENT NEEDS

Kebutuhan afiliasi : kebutuhan psikologis akan interaksi sosial. Biasanya orang tersebut memiliki tingkat kebutuhan yang tinggi akan berusaha agar disukai dan dihormati oleh orang sekitarnya.

Kebutuhan akan kekuasaan : Memiliki kendali atas orang lain. Orang yang memiliki kebutuhan yang tinggi dalam hal ini akan berdampak pada orang lain.

Kebutuhan akan berprestasi : Melibatkan keingan kuat untuk berhasil mencapat goals. 

PERSONALITY AND NACH : CAROL DWECK'S SELF THEORY OF MOTIVATION

Kebutuhan berprestasi sangat erat pengaruhnya dengan faktor kepribadian (keyakinan diri). 

Dweck : orang dapat membentuk satu dari dua sistem kepercayaan tentang kecerdasan. 

Contoh : Orang yang selalu mendapat nilai tinggi ketika mendapat nilai rendah maka akan depresi dan menjadi malas belajar. Akan tetapi, ada juga orang yang mendapat nilai rendah, mereka malah termotivasi untuk menguasai tugas dan tidak membiarkan kegagalan itu terjadi kembali. 

AROUSAL THEORY

Orang yang membutuhkan lebih banyak gairah disebut pencari sensasi, ia membutuhkan pengalaman yang lebih kompleks dan bervariasi daripada orang lain. Teori ini menjelaskan bahwa orang dengan gairah rendah cenderung melakukan banyak kegiatan untuk mengatasi hal itu, atau disebut pencari sensasi.

INCENTIVE APPROACHES

Pendekatan insentif adalah hal-hal yang menarik seseorang untuk bertindak. 

Contoh : anak ketika lapar lebih memilih makan permen daripada sayur karena menurutnya permen lebih menarik. 

HUMANISTIC APPROACHES

Pendekatan humanistik adalah piramida maslow. Maslow berpendapat bahwa untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi, maka harus memenuhi kebutuhan yang rendah terlebih dahulu. Menurutnya, aktualisasi diri adalah titik yang jarang dicapai.

SELF-DETERMINATION THEORY

Teori penentuan diri : terdapat tiga kebutuhan bawaan dan universal yang membantu orang mendapat rasa dan hubungan yang utuh dan sehat dengan orang lain.

1. Kebutuhan untuk mengendalikan perilaku dan tujuan sendiri

2. Kompetensi atau kebutuhan untuk menguasai tugas yang menantang dalam hidup.

3. Keterkaitan atau kebutuhan untuk merasakan rasa memiliki, keamanan, dan kenyamanan dalam hubungan dengan orang lain.


KOMPONEN FISIOLOGIS DAN SOSIAL KELAPARAN

Hormon Influences

Insulin adalah hormon yang dikeluarkan oleh pankreas untuk mengontrol kadar lemak, protein, dan karbohidrat dalam tubuh dengan mengurangi kadar glukosa dalam aliran darah. Insulin dilepaskan setelah makan dimulai sehingga menyebabkan rasa lebih lapar karena penurunan kadar gula darah. Pada saat gula darah tinggi, insulin lebih banyak dilepaskan, sehingga menyebabkan kadar gula darah rendah, nafsu makan meningkat, dan kecenderungan untuk makan berlebihan. 

Peran Hipothalamus

Hipotalamus dikendalikan oleh kadar glukosa dan insulin yang mengontrol perilaku makan. Hipotalamus ventromedial (VMH) yang terletak pada bagian bawah dan tengah mungkin terlibat dalam menghentikan respon makan ketika kadar glukosa naik (Neary et al., 2004). Hipotalamus yang terletak di samping dan disebut hipotalamus lateral (LH),menyebakan timbulnya rasa makan ketika kadar insulin naik. Kedua area hipotalamus ini terlibat dalam produksi orexin-A, sebuah neuropeptide-molekul kecil mirip protein yang digunakan neuron untuk berkomunikasi, yang terlibat dalam pengendalian nafsu makan.

Weight Set Point and Basal Metabolic Rate

Weight set point : hipotalamus memengaruhi tingkat berat badan tertentu yang coba dipertahankan tubuh. 

Basal Metabolic Rate (BMR) : Tingkat di mana tubuh membakar energi ketika seseorang beristirahat dan berkaitan dengan weight set poin. 

Komponen Sosial Kelaparan 

Hasil dari pengkondisian klasik : Tubuh dikondisikan untuk merespon dengan refleks lapar pada waktu-waktu tertentu dalam sehari.

Makanan digunakan pada saat stress untuk menenangkan atau pelarian dari hal yang tidak menyenangkan. 

Insulin bisa melonjak karena mengonsumsi makanan dengan melihat karakteristik visual dan sensorik tertentu.

Faktor budaya dan jenis kelamin juga berperan dalam menentukan rasa lapar dan kebiasaan makannya sehingga harus dipelajari penyebab dan kondisi orang akan makan.

KEGEMUKAN

Faktor yang signifikan pada obesitas adlah faktor keturunan. Leptin juga berperan penting dalam mengendalikan nafsu makan. Adanya masalah dengan produksi atau deteksi leptin dapat menyebabkan makan berlebihan.

Faktor obesitas lainnya adalah makan berlebihan.

Stres juga berkontribusi terhadap obesitas, dan gangguan tidur juga menjadi faktor kenaikan berat badan. 


EMOTION

source : https://images.app.goo.gl/HpLvxfsQsGG5FKu9A


Emosi adalah aspek perasaan dari kesadaran, yang terdapat ciri-ciri sebagai berikut :

1. Gairah fisik tertentu

2. Perilaku tertentu yang mengungkapkan perasaan ke dunia luar

3. Kesadaran batin akan perasaan tersebut.

The Physiology of Emotion

Detak jantung meningkat, pernapasan menjadi lebih cepat, pupil membesar, dan mulut menjadi kering merupakan reaksi seseornag yang mengalami emosi. Bagian otak yang terlibat dalam aspek emosi adalah amigdala, yaitu area kecil yang terletak dalam system limbik disetiap sisi otak dan diasosiasikan dengan emosi seperti ketakutan dan kesenangan pada manusia dan hewan dan juga terlibat dalam ekspresi wajah emosi manusia.

Proses emosi oleh LeDoux : Rangsangan emosional berjalan ke amigdala melalui "jalan rendah" yang cepat dan kasar (subkortikal) dan "jalan tinggi" kortikal yang lebih lambat tetapi lebih terlibat.

Area subkortikal dan kortikal otak terlibat dalam pemrosesan informasi emosional.

Lobus frontal kiri otak : emosi positif

Lobus frontal kanan otak : emosi negatif 

Otak kanan akan aktif saat mengartika ekspresi wajah orang lain. 

The Behavior of Emotion: Emotional Expression

Emosi di produksi dari evolusi, dan karena hal tersebut, semua manusia, tidak peduli apapun budaya mereka, mereka akan menunjukkan ekspresi wajah yang sama karena otot wajah berevolusi untuk menyampaikan informasi yang spesifik kepada sekitarnya (Darwin,1898). Berdasarkan penelitian Ekman & Friesen (1969,1971) bahwa emosi dasar dibagi menjadi tujuh, yaitu: marah, takut, jijik, bahagia, kaget, sedih, dan malu.

Subjective Experience: Labeling Emotion

Elemen emosi disebut juga dengan cognitive element. Perasaan subjektif yang dirasakan dapat dipengaruhi oleh perbedaan budaya.


EARLY THEORIES OF EMOTION

1. James-Lange Theory of Emotion : Anjing yang mengeram besar, menghasilkan reaksi fisiologis. Reaksi ini yang meningkatkan gairah system saraf simpatik “fight-or-flight” (ingin berlari), menghasilkan sensasi tubuh seperti peningkatan denyut jantung, mulut kering, dan pernafasan yang cepat.

2. Canon-BardTheory of Emotion

Canon & Bard berteori bahwa emosi dan gairah fisiologis terjadi kurang lebih pada saat yang sama.

3. The Facial Feedback Hypotesis: Smile, You’ll Feel Better

Ekspresi wajah berkembang sebagai cara untuk mengkomunikasikan niat, seperti ancaman atau ketakutan. Dia juga percaya bahwa ketika emosi tersebut diekspresikan secara bebas di wajah, emosi tersebut mengintensifikasikan bahwa semakin banyak seseorang tersenyum, semakin merasa bahagialah seseorang tersebut. 

Facial feedback hypothesis : ekspresi wajah memberikan umpan balik ke otak mengenai emosi yang diungkapkan

4. Common sense theory of emotion : ketika merasakan emosi baru interaksi terjadi. 

5. Schachter-singer cognitivie arousal thory of emotion : stimulus dinillai barengan sama kognitifnya dan reaksi fisiologis, kemudian terjadi emosi

6. Lazaru's cognitive : penilaian kemudian emosi baru reaksi fisiologis. 

COGNITIVE THEORIES OF EMOTION

1. SOGNITIVE AROUSAL THEORY 

Schachter &Singer (1962) mengusulkan bahwa dua hal yang harus terjadi sebelum emosi terjadi adalah gairah fisik dan penamaan gairah tersebut berdasarkan isyarat dari lingkungan sekitar

2. LAZARUS AND THE COGNITIVE-MEDIATIONAL THEORY OF EMOTION

Aspek yang paling penting dari emosi apapun adalah pengalaman bagaimana seseorang menafsirkan, menilai, stimulus yang menyebabkan reaksi emosional.


CONTOH KASUS

1. Saya ingin memperbaiki nilai psium saya di semester 2, sehingga saya belajar dengan sungguh-sungguh, ketika dosen menjelaskan saya selalu mencatat, lalu saat malam hari saya ulang lagi pelajaran yang udah dipelajari tadi pagi.

2. Adek saya orang yang malas dalam belajar untuk ujian sehingga mama saya selalu memberi reward jika adek saya berhasil mendapatkan nilai yang bagus saat ujian, maka dari itu adek saya bersemangat belajar karena adanya reward tersebut. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Psikologi Humanistik

Gangguan Psikologis

SEJARAH PERKEMBANGAN PSIKOLOGI MODERN