Sensasi dan Persepsi

 > Sensasi

Sensasi adalah proses yang terjadi ketika reseptor khusus yang ada di organ bagian indra yaitu mata, telinga, hidung, kulit, dan pengecap diaktifkan sehingga berbagai bentuk rangsangan yang berasal dari luar menjadi sinyal saraf di otak. 

Transduksi adalah proses mengubah rangsangan luar, seperti cahaya menjadi aktivitas saraf.

Reseptor sensorik adalah bentuk khusus dari neuron dimana sel-selnya membentuk sistem saraf. tidak hanya menerima neurotransmitter dari sel lain, tetapi distimulasi juga olah berbagai jenis energi. Misalnya, reseptor mata distimulasi oleh cahaya, telinga distimulasi oleh getaran, sentuhan distimulasi oleh tekanan atau suhu, dan reseptor rasa/bau dirangsang oleh zat kimia. 

Sinestesia => dimana sinyal yang berasal dari berbagai organ sensorik diproses di area kortikal yang salah sehingga informasi indra ditafsirkan menjadi lebih dari satu sensasi. 

>Sensory Theresholds 

JND (ambang batas) => perbedaan terkecil antara dua rangsangan yang terdeteksi 50% dari waktu. 

Ambang batas absolut adalah tingkat rangsangan terendah yang dapat dideteksi seseorang secara sadar 50% dari waktu rangsangan itu ada. 

Rangsangan subliminal adalah rangsangan yang berada di bawah tingkat kesadaran. Rangsangan ini cukup kuat untuk mengaktifkan reseptor sensorik tetapi tidak cukup kuat bagi orang untuk menyadarinya secara sadar. Persepsi subliminal adalah proses yang dapat dipengaruhi perilaku sehingga banyak orang percaya bahwa rangsangan ini bekerja pada pikiran bawah sadar. 

Ambang mutlak=> tingkat rangsangan terendah yang dapat dideteksi seseorang secara sadar 50% dari waktu rangsangan itu ada. 

Teori deteksi sinyal yaitu cara lain yang berguna untuk menganalisis rangsangan yang kita tanggapi. Teori deteksi sinyal digunakan untuk membandingkan penilaian kita atau keputusan yang kita buat dalam kondisi yang tidak pasti. 

>Habituation and Sensory Adaption (Habituasi dan Adaptasi Sensorik)

Habituasi adalah kecenderungan yang dilakukan otak untuk berhenti memperhatikan informasi yang konstan dan tidak berubah. 

Adaptasi Sensorik adalah proses lain dimana informasi yang konstan dan tidak berubah dari reseptor sensorik diabaikan secara efektif. 

Perbedaan antara habituasi dan adaptasi sensorik yaitu pada habituasi, reseptor sensorik masih merespons terhadap rangsangan, tetapi bagian tengah bawah otak tidak mengirimkan sinyal dari reseptor tersebut ke korteks (contohnya baju yang dikenakan). Sedangkan pada adaptasi sensorik, sel reseptor itu sendiri yang menjadi kurang responsif terhadap stimulus yang tidak berubah dan reseptor tidak lagi mengirim sinyal ke otak (contohnya ada bau sampah, tato)

Contoh :

Saat kita sedang memakan sesuatu. Pada awalnya, makanan yang dimasukkan ke dalam mulut terasa berat tetapi saat kita terus memakan makanan yang sama sehingga berat yang kita rasakan agak memudar. Dapat dilihat, indra manusia akan melakukan adaptasi sensorik. 

>THE SCIENCE OF SEEING

- Cahaya dan Mata

Terdapat tiga aspek persepsi mengenai cahaya, yaitu kecerahan, warna, dan saturasi. 

Kecerahan ditentukan oleh amplitudo gelombang (seberapa tinggi atau rendah gelombang sebenarnya), semakin tinggi gelombang, maka semakin terang begitupula sebaliknya. 

Warna atau rona yang ditentukan oleh panjang gelombang. Panjang gelombang pendek (diukur dalam nanometer) ditemukan di ujung biru spektrum, sedangkan panjang gelombang yang lebih panjang ditemukan di ujung merah.

Kejenuhan (saturasi) mengacu pada kemurnian warna yang dilihat orang. Warna merah yang terlihat sangat jenuh karena misalnya hanya berisi panjang gelombang merah (tinggi), sedangkan merah yang kurang jenuh mungkin mengandung campuran panjang gelombang (rendah). Misalnya, ada seseorang anak yang menggunakan cat merah dari satu set cat poster maka jika cat tersebut ditorehkan di atas kertas maka akan terlihat seperti merah murni, tetapi jika anak mencampurkan cat putih, maka cat tersebut akan terlihat merah muda. 

Struktur Mata

Kornea adalah selaput bening yang melapisi permukaan mata. Kornea tidak hanya melindungi mata tetapi juga struktur yang memfokuskan sebagian besar cahaya yang masuk ke mata . Kornea memiliki kelengkungan yang tetap. 

Aqueous humor adalah lapisan visual yang berisi cairan bening yang berair. Cairan ini akan terus diisi ulang dan memasok makanan ke mata. 

Kemudian cahaya dari bayangan visual masuk ke dalam mata melalui sebuah lubang yang disebut pupil. Terdapat iris yang ada di dalam otot bundar (bagian mata yang berwarna). Iris dapat mengubah ukuran pupil, membiarkan lebih banyak atau lebih sedikit cahaya yang masuk ke mata. Iris juga membantu memfokuskan gambar. 

Kemudian terdapat lensa yang berada dibelakag iris, digantung otot, dan terdapat struktur bening lain. Lensa fleksibel menyelesaikan proses pemfokusan yang dimulai oleh kornea. Terdapat proses yang disebut akomodasi visual yang berarti perubahan ketebalan lensa saat mata memfokuskan pada objek yang jauh atau dekat. Jenis-jenis ketebalan memungkinkan lensa untuk memproyeksikan gambar yang tajam pada retina. Kemudian saat melewati lensa, cahaya melewati ruang terbuka besar yang berisi cairan bening seperti jeli yang disebut vitreous humor yang berfungsi untuk memelihara mata dan membentuknya.

Retina adalah tempat cahaya berhenti, area peka cahaya yang terdapat dibagian belakang mata yang terdiri dari sel ganglion, sel bipolar, sel batang, sel kerucut, dan sel reseptor khusus (fotoreseptor) yang menanggapi berbagai panjang gelombang cahaya. Retina bertanggung jawab untuk menyerap dan memproses informasi cahaya, kemudian pada sel batan dan kerucuk akan mengubah foton cahaya menjadi sinyal saraf untuk otak.

Sel batang dan kerucut bertanggung jawab atas berbagai aspek penglihatan. Sel kerucut adalah reseptor sensorik untuk ketajaman visual atau kemampuan untuk melihat detail yang halus, bertanggung jawb untuk penglihatan warna dan ketajaman penglihatan. Sel kerucut terletak di seluruh retina tetapi lebih berkonsentrasi pada retina yang tidak ada sel batang (fovea). Sel kerucut juga membutuhkan lebih banyak daripada sel batang, dan juga bekerja pada cahaya terang. 

Sel batang adalah reseptor sensorik visual yang ditemukan di bagian belakang retina, bertanggung jawan atas kepekaan non warna terhadap cahaya tingkat rendah. Sel batang ditemukan diseluruh bagian retina kecuali fovea. Peka terhadap perubahan kecerahan tetapi tidak pada warna, sehingga sel batang hanya melihat dalam warna hitam, putih, atau abu-abu. Sel batang juga bertanggung jawab pada penglihatan tepi. 

Titik buta : di retina tempat akson dari tiga lapisan sel retina keluar dari mata untuk membentuk saraf optik, tidak terdapat sel batang dan sel kerucut, tidak peka terhadap cahaya.

JALUR VISUAL

- Cahaya yang masuk ke mata dapat dipisahkan menjadi bidang visual kiri dan kanan. Cahaya dari bidang kanan jatuh di sisi kiri retina mata, sedangkan cahaya dari bidang kiri jatuh di sisi kanan retina. Cahaya bergerak dalam garis lurus melalui kornea dan lensa, ini menghasilkan gambar yang diprokyeksikan pada retina sebenarnya terbalik dari kiri ke kanan dibandingkan dengan bidang visual. 

-Informasi dari bidang visual kiri menuju ke korteks kanan, sedangkan informasi dari bidang visual kanan menuju ke korteks kiri. Ini karena akson dari bagian temporal dari setiap proyek retina ke korteks visual di sisi otak yang sama, sedangkan akson dari bagian hidung melintas ke korteks visual di sisi otak yang berlawanan. Ini disebut dengan chiasme optik atau titik persilangan.

-Adaptasi gelap adalah pemulihan kepekaan mata terhadap rangsangan visual dalam kegelapan setelah keadaan yang terang. Semakin terang cahayanya, semakin lama waktu yang dibutuhkan sel batang untuk beradaptasi dengan tingkat cahaya baru yang lebih rendah. 

-Adaptasi cahaya adalah pemulihan sensitivitas mata terhadap rangsangan visual dalam cahaya setelah terpapar keadaan yang gelap. Adaptasi ini jauh lebih cepat beradaptasi dari sel batang. 

PERSEPSI WARNA

1. Teori Trikromatik

Teori penglihatan warna yang mengusulkan tiga jenis warna yaitu merah, biru, dan hijau. Teori ini diusulkan oleh Thomas Young (1802) dan kemudian dimodifikasi oleh Hermann von Helmholtz (1852). Ketika cahaya merah, hijau, dan biru dipadukan bersama dengan memfokuskan cahaya dari ketiga warna tersebut pada titik yang sama, hasilnya akan menjadi putih. Ini bersifat aditif, menghasilkan warn yang lebih terang, dan refleksi dari seluruh spektrum visual. 

Dalam teori trikromatik, corak warn yang berbeda sesuai dengan jumlah cahaya yang diterima oleh masing-masing dari ketiga jenis kerucut ini. Kemudian mengirimkan pesan mereka ke pusat penglihatan otak. Ini adalah kombinasi kerucut dan tingkat di mana mereka merambat dan menentukan warna yang akan terlihat. Misalnya, jika kerucut merah dan hijau merambat sebagai respons terhadap stimulus dengan kecepatan yang cukup kuat, maka warna yang akan dilihat yaitu warna kuning.

2. Teori Lawan-Proses

Teori ini menjelaskan fenomena ketika seseorang menatap gambar bendera Amerika sebentar kemudia mengalihkan pandangannya ke dinding putih kosong atau selembar kertas, maka orang itu akan melihat bayangan bendera itu. Ini dinamakan dengan afterimages. Seseorang tersebut juga akan menyadari bahwa warna yang dilihat setelah afterimages salah (hijau menjadi merah, hitam menjadi putih, dan kuning menjadi biru). 

Afterimages

Merupakan gambar yang terjadi ketika sensasi visual bertahan untuk waktu yang singkat bahkan setelah stimulus asli dihilangkan. Dalam teori proses lawan, ada empat warna primer yaitu merah, hijau, biru, dan kuning. Warnanya akan disusun berpasangan yaitu merah dengan hijau dan biru dengan kuning. 

3. Kebutaan Warna

Buta warna disebabkan oleh sel kerucut yang rusak diretina mata dan penglihatan yang kekurangan warna lebih akurat karena kebanyakan orang dengan buta warna memiliki dua jenis kerucut yang berfungsi dan dapat melihat banyak warna. Sebenarnya ada tiga jenis penglihatan kekurangan warna. Dalam jenis yang sangat langka, terdapat orang yang tidak memiliki kerucut atau memiliki kerucut yang tidak berfungsi sama sekali disebut buta warna monokrom. Jenis penglihtan kekurangan warna lainnya atau penglihatan monokromatik, disebabkan oleh jenis masalah yang sama memiliki satu kerucut yang tidak berfungsi dengan baik. Jadi jika penglihatan normal berdasrkan kombinasi tiga kerucut atau warna penglihatan trikromatik, sedangkan individu dengan penglihatan dikromatik melihat dunia dengan dasarnya kombinasi dua kerucut atau warna. 

>INDRA PENDENGARAN

-Gelombang suara dan telinga

Gelombang suara hanyalah getaran dari molekul udara yang mengelilingi kita. Panjang gelombang ditafsirkan oleh otak sebagai frekuensi atau nada (tinggi, sedang, atau rendah). Amplitudo diartikan sebagai volume, lembut atau keras suatu suara. Timbre adalah saturasi atau kemurnian dalam dalam suara. Frekuensi batasan manusia mendengar antara 20-20.000 Hz dengan sensitivitas 2000-4000 Hz. 

-Struktur Telinga

Telinga Luar : 

Pinna adalah bagian luar telinga yang terlihat dan berfungsi sebagai konsentrator yang menyalurkan gelombang suara dari luar ke dalam struktur telinga.

Telinga Tengah : 

Terdapat tiga tulang kecil di telinga tengah yang dikenal sebagai martil (malleus), landasan (incus), dan sanggurdi (stapes) yang memperkuat getaran dari gendang telinga.

Telinga Dalam :

Terdapat selaput yang bernama jendela oval dan getarannya menyalurkan ke telinga bagian dalam. Telinga bagian dalam adalah struktur yang berbentuk siput disebut koklea yang berisi cairan. Terdapat membran basilar merupakan tempat peristirahatan organ Corti yang mengandung sel-sel reseptor untuk indra pendengaran.

-Pitch

Pitch merupakan tinggi atau rendahnya suara. Ada tiga teori utama tentang cara otak menerima informasi tentang pitch suara. 

1. Place Theory

Teori ini diajukan oleh Hermann von Helmholtz (1863) dan dimodifikasi oleh Georg von Békésy. Dalam teori ini, nada yang didengar seseorang bergantung pada letak sel rambut yang distimulasi pada organ Corti. Misalnya, jika seseorang mendengar suara bernada tinggi, maka semua sel rambut yang dekat dengan window oval akan terstimulasi, jika mendengar nada rendah, maka sel rambut yang terstimulasi akan terletak lebih jauh dari organ Corti. 

2. Frequency theory

Teori ini dikembangkan oleh Ernest Rutherford (1886), ia menyatakan bahwa pitch berhubungan dengan seberapa cepat membran basilaris bergetar. Semakin cepat membran ini bergetar akan semakin tinggi nadanya, sedangkan semakin lambat getarannya maka akan semakin rendah nadanya. Kedua teori ini benar karena ketika basilar membrane bervibrasi seberapa cepat, maka sel rambut yang berada dekat dengan oval window akan terangsang, begitupula sebaliknya. 

3. Volley principle

Teori ini dikembangkan oleh Ernest Wever dan Charles Bray. Frekuensi suara 1000 Hz akan  dikirimkan oleh neuron dalam sekali kerja. Misalnya, jika terdapat frekuensi suara 4000 Hz, maka masing-masing neurons akan mengirimkan suara 1000 Hz. 

-Gangguan Pendengaran

1. Gangguan Pendengaran Konduksi = Terjadi masalah pada mekanisme telinga luar atau tengah dan getaran suara tidak dapat diteruskan dari gendang telinga ke koklea. Penyebabnya adalah gendang telinga yang rusak atau kerusakan tulang telinga tengah. Dapat diobati dengan alat bantu pendengaran.

2. Gangguan Pendengaran Saraf = Terjadi masalah pada telinga bagian dalam atau jalur pendengaran dan area kortikal otak. Hal ini sering terjadi pada seseorang yang mengalami penuaan sehingga sel-sel rambut yang ada di koklea akan menghilang dan pancaran suara yang keras juga dapat merusak sel-sel rambut. Solusi yang digunakan untuk gangguan pendengaran saraf yaitu menggunakan implan koklea yang mengirimkan sinyal dari mikrofon yang dikenakan di belakang telinga ke prosesor suara yang dikenakan di ikat pinggang atau di saku yang kemudian menerjemahkan sinyal tersebut menjadi rangsangan listrik yang dikirim ke serangkaian elektroda yang ditanamkan langsung ke dalam koklea, lalu merangsang saraf pendengaran.  

>CHEMICAL SENSE

1. Indra Pengecap

Taste buds merupakan sebutan umum untuk sel reseptor rasa. Beberapa neuron yang bertanggung jawab untuk mendeteksi rasa disebut gustasi. Benjolan yang sering kita lihat di lidah disebut dengan papillae. 

Pada umumnya terdapat empat rasa dasar yaitu manis, asam, asin, dan pahit. Kemudian oleh Lindemann dikembangkan menjadi lima rasa yaitu rasa gurih. Kini sedang dilakukan penelitian mengenai rasa keenam yaitu rasa asam lemak pada makanan.

Informasi rasa dikirim menuju korteks gustatory yang berada di bagian depan insula dan frontal operculum.

Tekstur dari makanan diproses di korteks somatosensory dari lobus parietal.

2. Indra Pencium

-Olfaction atau olfactory sense = kemampuan mencium bau atau aroma

-Bagian luar hidung = mengumpulkan informasi lalu diteruskan ke bagian tubuh yang akan menginterpretasikan dalam saraf.

-Bagian atas hidung = mengubah bau menjadi sinyal otak terletak dibagian atas hidung.

-Sel reseptor (rambut-rambut atau cilia) = mengirim sinyal ke otak ketika molekul udara bergerak melewatinya. 

-Penciuman memiliki tempat sendiri pada otak yang disebut sebagai olfactory bulb untuk memproses informasi sensorik tertentu.

>SOMETHETIC SENSE

Terdapat beberapa jenis reseptor yang menanggapi berbagai jenis sensasi yang berbeda seperti suhu, tekanan, sentuhan, bahkan rasa sakit. Berikut beberapa saraf pada kulit :

1. Korupuskula Paccini = Peka terhadap rangsangan tekanan. Ada pada bagian telapk tangan dan kaki, jari, periosteum, tendo, ligamen, dan genetalia eksterna.

2. Korpuskula Ruffini = Peka terhadap rangsangan panas.

3. Koepuskula Meisner = Peka terhadap sentuhan

4. Korpuskula Krause = Peka terhadap rasa dingin. Pada bibir dan genetalia elsternal pada dermis.

5. Lempeng Merkel = Reseptor sentuhan dan tekanan ringan

6. Ujung saraf tanpa selaput = Peka terhadap rangsangan perasa nyeri.

7. Ujung saraf sekililing rambut = Ujung saraf peraba.

Proses Terjadinya Rasa Sakit 

Nyeri merupakan salah satu rasa sakit. Nyeri adalah suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan bagi individu karena adanya kerusakan jaringan (Bahrudin, 2017). Nyeri somatik adalah nyeri yang terjadi pada otot, kulit, tendon, dan persendian.

Teori Rasa Sakit

1. Gate-Control Theory

Teori yang dicetuskan oleh Ronald Melzack dan Patrick Wall (1965). Teori ini menyatakan bahwa rasa sakit harus melewati suatu "gate" dahulu yang ada di medulla spinalis. Pintu atau gate ini yang berfungsi mewakili keseimbangan relatif aktivitas sel saraf di medulla spinalis yang menerima informasi dari tubuh dan kemudian mengirimkan informasi pada bagian otak. 

2. Sensory Conflict Theory 

Menjelaskan tentang mabuk perjalanan yang disebabkan karena adanya pertentangan antara indra vestibular dan indra lainnya yang menyebabkan ketidaknyamanan kondisi fisik seperti mual dan muntah. 

>PERCEPTION

Persepsi adalah suatu proses diterimanya stimulus kemudian diterjemahkan menjadi suatu informasi yang diperoleh dari indra lainnya atau disebut proses sensoris. 

The Constancies: Size, Shape, and Brightness

Pada persepsi terdapat constancies yang pertama yaitu Size Contancy yang berupa kecenderungan dalam menafsirkan objek yang selalu sama baik dari sudut pandang awal maupun ketika sudut pandang kita berubah. 

https://study.com/learn/lesson/what-is-perceptual-constancy-psychology.html


Kedua, The Shape Constancy merupakan penilaian terhadap objek yang akan tetap sama walaupun berubah pada retina. 

https://study.com/learn/lesson/what-is-perceptual-constancy-psychology.html

Ketiga, The brightness constancy yaitu penilaian terhadap suatu kecerahan objek tetap sama walaupun berada pada kondisi cahaya yang berbeda. 

https://id.pinterest.com/pin/438256607459740561/


The Gestalt Principles

-The Figure-Ground Relationship

Penglihatan pertama dalam figure and ground didasarkan pada persepsi terhadap pengalaman masa lalu. Saat melihat baik itu figure maupun ground mereka hanya akan terfokus pada satu gambar saja. 

https://images.app.goo.gl/qkEMrmZtNmp9Qher8

Gestalt Principles of Perceptual Organization

1.  Law of Proximity (hukum kedekatan) = manusia cenderung melihat objek berdasrkan kedekatan objek. 

2. Law of Similarity (hukum kesamaan) = manusia cenderung melihat sesuatu yang memiliki kesamaan sebagi suatu kelompok,golongan, atau kesatuan tertentu.

3. Law of Closure = manusia cenderung untuk melihat sesuatu yang tidak lengkap menjadi sesuatu yang utuh.

4. Law of Continuity (hukum kesinambungan) = manusia cenderung meneruskan objek atau pola meskipun pola itu terhenti.

5. Law of Common Region = manusia cenderung melihat sesuatu berdasrkan bentuk, arah, ataupun warna yang sama.

https://images.app.goo.gl/6enhDXGf5XDkyR9b9


Depth Perception

Merupakan kemampuan dalam melihat suatu benda secara tiga dimensi. 

Beberapa monocular cues (memahami kedalaman suatu benda dengan menggunakan satu mata), sebagai berikut :

1. Linear Perspective = dua garis diketahui berada sejajar tetapi dari kejauhan tampak seperti benda yang menyatu pada satu titik.

2. Relative Size = Retina kita menerima objek dengan ukuran bayangan yang kecil maka objek akan tampak semakin jauh. 

3. Overlap = satu objek menutupi objek lainnya maka asumsi yang melihat bahwa objek yang tertutupi tersebut berada di belakang dan jaraknya lebih jauh. 

4. Aerial (atmospheric) Perspective = bila objek tersebut semakin jauh dari titik sumber, maka objek tersebut akan semakin kabur karena terhalang oleh polusi dan debu.

5. Texture and Gradient = tekstur yang tidak terlalu kelihatan jelas dianggap sebagai objek yang jauh, sedangkan objek yang berukuran lebih besar akan dianggap dekat.

6. Motion parallax = benda yang lebih dekat dengan kita tampak seolah bergerak lebih cepat daripada benda yang jauh.

7. Accommodation = kemampuan mata untuk mengakomodasi agar lebih fokus pada benda yang dekat. 

Pada Binocular Cues (melihat kedalam suatu benda dengan kedua mata) =

1. Convergence = mengatur dan memusatkan mata saat melihat benda dekat ataupun jauh.

2. Binocular Disparity = perbedaan kecil antara dua objek bila dilihat dari mata kanan maupun mata kiri. 

>PERCEPTUAL ILLUSIONS

Ilusi adalah stimulus yang ditangkap oleh indera dan diterjemahkan tidak sesuai dengan kenyataan. Beberapa jenis ilusi :

1. The Hermann Grid = Ilusi ini dikaitkan respon neuron di korteks primer yang merespon cahaya. Saat kita melihat susunan kotak hitam dengan sudut siku yang sama setiap kotak, maka akan menimbulkan kesan warna abu-abu pada setiap jaraknya.

https://images.app.goo.gl/53goHhyWcNKi1H9P8

2. Muller-Lyer Illusion = Ilusi terhadap panjang garis yang saa bila hanya diubah pada bagian sudut ke dalam atau luar sehingga menimbulkan kesan panjang yang berbeda. 


https://images.app.goo.gl/Mb4EvtxWE2sLFEj38


3. The Moon Illusion = Ilusi dimana ketika ukuran bulan lebih besar daripada ukuran bulan yang biasanya tampak dilangit. 

https://images.app.goo.gl/zMv9zunvXvncsAwG9

4. Illusion of Motion = ilusi ini terlihat seperti gerak, tetapi pada dasarnya gambar tersebut tetap diam. 

https://images.app.goo.gl/KSwpTgcQQnMe84NU6



Contoh Kasus Dalam Kehidupan Sehari-Hari :

1. Ketika saya sedang membaca buku dikelas, tetapi didalam kelas teman-teman saya sedang ribut. Awalnya saya merasa terganggu atas kebisingan tersebut tetapi karena mereka tidak berhenti ributnya, maka saya terbiasa dengan suara kebisingan dan kegiatan membaca saya tidak terganggu. (Contoh Adaptasi Sensorik)

2. Ketika saya sedang berjalan, kemudian ada asap-asap dari sampah yang dibakar oleh warga setempat. Kemudian bau asap itu tadi menempel dibaju saya, sehingga pada awalnya saya merasakan bau asap yang ada pada tubuh saya, tapi karena saya sudah jalan dari ujung ke ujung, maka saya lama-kelamaan tidak mencium bau asap tersebut. (Contoh Adaptasi Sensorik)


Daftar Pustaka

Ciccarelli, Saundra, K.; White, J. Noland. 2017. Psychology 5 th Ed. Pearson Education

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Psikologi Humanistik

Gangguan Psikologis

SEJARAH PERKEMBANGAN PSIKOLOGI MODERN