PSIKOANALISA

Halo teman-teman. Jadi di blog kali ini saya akan membahas mengenai materi Psikoanalisa. Sebelumnya kenalin saya Zira Ajeng Ervianza dengan No. BP 2210322050. Selamat membaca🙌

Dosen Pengampu : Ibu Diny Amenike, M.Psi, Psikolog

PENDAHULUAN DARI PERKEMBANGAN PSIKOANALISIS

SIGMUND FREUD (1856-1939)

Lahir pada tanggal 6 Mei 1856, Pribor, Ceko. Sigmund Freud adalah seorang Austria keturunan Yahudi dan pendiri aliran psikoanalisis dalam bidang ilmu psikologi. Menurut Freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkatan kesadaran, yakni sadar, prasadar, dan tak-sadar.

EPISODE KOKAIN

Pada musim semi tahun 1884, Freud bereksperimen dengan kokain karena berhasil digunakan untuk prajurit militer dalam meningkatkan energi dan dan ketahanan mereka. Awalnya dia tidak ingin melanjutkan eksperimen tersebut dikarenakan harganya, tetapi setelah dia meminum obat tersebut. Dia merasa obat itu meredakan perasaan depresinya, menyembuhkan gangguan pencernaannya, membantunya bekerja, dan tampaknya tidak memiliki efek samping negatif. Carl Koller (1857-1944), salah satu rekan dan belajar dari Freud bahwa kokain dapat digunakan sebagai anestesi. Namun, pada akhirnya kokain merusak reputasi medis Freud. Dikarenakan, pada tahun 1884 dia memberikan kokain kepada temannya Ernst von Fleischl-Marxow (1846–1891), yang kecanduan morfin. Niat awal Freud yaitu untuk mengubah kecanduan Fleischl terhadap morfin. Tetapi Fleischl meninggal sebagai pecandu kokain. Dari sinilah laporan mengenai kecanduan kokain berdatangan dari seluruh dunia dan mendapat serangan hebat dari komunitas medis. Freud pun dikritik karena advokasi kokain yang sembarangan, yang disebut sebagai “momok ketiga umat manusia” (setelah morfin dan alcohol). Akibat dari kokain tersebut membuat komunitas medis skeptis terhadap ide-ide Freud selanjutnya.

PENGARUH AWAL PSIKOANALISIS

JOSEPH DAN KASUS ANNA O

Joseph breuer telah membuat penemuan penting mengenai refleks yang terlibat dalam pernapasan dan dia adlah salah sato orang pertama yang menunjukkan bagaimana kanal setengah lingkaran memengaruhi keseimbangan. Peluncuran psikoanalisis oleh Breuer yaitu mengenai perlakuan terhadap seorang Wanita, yang disebut sebagai Fraulein Anna O.

Anna O. adalah  seorang yang cerdas, menarik, berusia 21 tahun yang memiliki berbagai gejala yang berhubungan dengan histeria. Pada suatu waktu dia mengalami kelumpuhan pada lengan atau kaki, gangguan penglihatan dan bicara, mual, kehilangan ingatan, dan disorientasi mental secara umum. Breuer menghipnotis wanita muda itu dan kemudian memintanya untuk mengingat keadaan dimana dia pertama kali mengalami gejala tertentu. Misalnya, salah satu gejalanya adalah matanya yang terus menyipit. Melalui hypnosis, Breuer menemukan bahwa dia diminta untuk berjaga di samping tempat tidur ayahnya yang sekarat, lalu keadaan seperti membuat matanya berkaca-kaca sehingga ketika sang ayah bertanya jam berapa, maka dia harus memicingkan mata untuk melihat jarum jam.

Kemudian breuer menemukan bahwa setiap kali dia memeriksa gejala ke asalnya, yang biasanya berupa pengalaman traumatis, gejala tersebut akan menghilang baik sementara atau permanen. Dengan cara ini, satu per satu gejala Anna O berkurang. Seolah-olah gagasan tertentu yang penuh emosi tidak dapat diungkapkan secara langsung melainkan dimanifestasikan dalam gejala fisik. Saat seperti itu ide patogen diberi ekspresi sadar energi mereka hilang dan gejala yang mereka mulai menghilang. Karena kelegaan mengikuti pelepasan emosi, yang pada gilirannya mengikuti ekspresi ide patogen, Breuer menyebut pengobatan itu metode katarsis. Setelah perawatan dimulai, Anna O. mulai menanggapi Breuer seolah-olah dia adalah ayahnya, sebuah proses yang kemudian disebut pemindahan. Karena banyaknya waktu yang terlibat dan karena keterlibatan emosionalnya dalam kasus ini mulai berdampak negative pada pernikahannya dan kewajiban profesional lainnya, Breuer memutuskan untuk menghentikan perawatannya terhadap Anna O. menurut Freud, sehari setelah Breuer mengumumkan penghentian pengobatannya, dia mengunjungi Anna O. dan menemukan bahwa dia telah mengembangkan kehamila histeris (hantu) dan sedang mengalami persalinan histeris. Setelah ditanyai, ternyata itu adalah anak khayalannya yang sedang dilahirkan.

NASIB ANNA O.

Terdapat pengungkapan bahwa nama asli Anna adalah Bertha Pappenheim (1859-1936) dan bahwa perlakuan Breuer pasti efektif karena wanita tersebut kemudian menjadi pekerja sosial di Jerman. Setelah Breuer menghentikan pengobatannya, ternyata dia dirawat di sanatorium dan masih menderita banyak penyakit seperti saat dirataw oleh Breuer. Dia dirawat dengan terus menerima suntikan morfin bahkan setelah dibebaskan. Namun, Pappenheim akhirnya menjadi pemimpin gerakan feminis Eropa, penulis drama, penulis cerita anak, pendiri beberapa sekolah dan klub untuk orang miskin, dan juru bicara yang melawan perbudakan kulit putih dan aborsi. Freud dan Breuer menerbitkan studi tentang Histeria (1895/1955), dimana kasus Anna O. yang pertama kali ditampilkan dan tahun 1895 diambil sebagai tanggal resmi berdirinya sekolah psikoanalisis.

KUNJUNGAN FREUD DENGAN CHARCOT

 Freud tetap menjadi ahli fisiologi materialistic-positivistik, ia berusaha menjelaskan semua gangguan, termasuk histeria hanya dalam istilah neurofisiologi. Seperti yang dilakukan kebanyakan dokter pada saat itu, Freud memandang psikologis penjelasan penyakit sebagai tidak ilmiah. Charcot menganggap histeria sebagai penyakit nyata yang dapat dipicu oleh ide-ide yang terpisah. Dia mengusulkan bahwa sebagaian psikologis terdapat pada penyakit histeria tersebut. Dia juga menegaskan bahwa histeria terjadi pada laki-laki dan perempuan. Pendapat ini membuat kehebohan karena sejak zaman Yunani, histeria dikenal karena disebabkan oleh gangguan pada rahim. Freud pun mengklaim bahwa Charcot telah mengatakan kepadanya adanya hubungan antara faktor seksual dan histeria. Pelajaran terkahir yang didapat oleh Freud yaitu bahwa sesorang dapat melawan komunitas media yang sudah mapan jika dia memiliki cukup prastise. Kemudian Freud mendirikan praktik pribadi sebagai ahli sraf di Wina. Awalnya dia mencoba metode tradisional untuk mengobati gangguan neurologis, termasuk mandi, pijat, elektroterapi, dan penyembuhan istirahat, tetapi ternyata tidak efektif dalam pengobatan histeria. Pada titik ini, semua yang dipelari dari Breuer tentang metode katarsis dan dari Charcot tentang hypnosis menjadi relevan. Ketika Freud menggunakan hypnosis saat merawat histeria, dia menghadapi beberapa masalah, seringkali ketika suatu gejala hilang selama trans hypnosis atau beberapa gejala lain akan muncul kemudian, serta beberapa pasien menolak untuk mempercayai apa yang telah mereka ungkapkan dibawah hypnosis, sehingga mencegah diskusi rasional dan pemahaman tentang ingatan yang pulih. Freud kemudian mengunjungi Liebeault dan Bernheim di sekolah Nancy dengan harapan dapat meningkatkan keterampilan hipnosisnya. Dari mereka, Freud belajar tentang sugesti posthypnotic, mengamati bahwa ide yang tertanam selama hypnosis dapat memengaruhi perilaku seseorang bahkan ketika orang tersebut tidak menyadarinya. Gagasan utuh yang tidak disadari seseorang dapat memainkan peran penting dalam perilaku orang tersebut. Meskipun pasien cenderung melupakan apa yang mereka alami selama hypnosis (amnesia posthypnotic), pengamatan ini juga penting untuk perkembangan psikoanalisis.

LAHIRNYA ASOSIASI BEBAS

Dengan pemikiran yang didapat dari Nancy, Freud mencoba meminta pasiennya berbaring di sofa dengan mata tertutup tetapi tidak terhipnotis, lalu diminta untuk mengingat pertama kali mereka mengalami gejala tertentu dan pasien mulai mengingat Kembali berbagai pengalaman tetapi tidak dapat mencapai tujuan. Dengan kata lain, saat mereka mendekati ingatan akan pengalaman traumatis, mereka menunjukkan perlawanan. Pada titik ini Freud meletakkan tangannya di dahi pasien dan menyatakan bahwa informasi tambahan akan datang. Freud menemukan teknik tekanan, bahwa dia tidak perlu menyentuh pasiennya, hanya sekadar mendorong mereka untuk berbicara dengan bebas tentang apapun yang muncul di benak mereka. Maka lahirlah metode Asosiasi Bebas.

Dengan asosiasi bebas, fenomena penting dari resistensi, transferensi, dan kontratransferensi masih terjadi tetapi pasien sadar akan apa yang sedang terjadi. Sering kali dengan metode ini sulit untuk sampai pada pengalaman yang traumatis tetapi pasien akan bisa menghadapinya dengan cara yang rasional. Bagi Freud, tujuan psikoterapi adalah untuk membantu pasien resistensi dan secara rasional merenungkan pengalaman traumatis awal. Menurutnya, psikoanalisis yang benar dimulai ketika hypnosis dibuang. Asosiasi bebas hanya memberikan gambaran sekilas yang terfragmentasi dari alam bawah sadar dan dari pandangan itu psikoanalisis harus menentukan struktur dan sifat alam bawah sadar seseorang.

Selama sesi terapi, Freud meminta pasiennya bebaring di sofa sementara dia duduk di belakang mereka, dengan alasan :

  1. Meningkatkan asosiasi bebas, misalnya dengan mencegah ekspresi wajah dan tingkah lakunya mempengaruhi aliran pikiran pasien.
  2. Dia tidak bisa mentolerir ditatap selama delapam jam atau lebih sehari.

STUDI TENTANG HISTERIA

Breur dan Freud mengemukakan sejumlah prinsip dasar psikoanalisis. Histeria disebabkan oleh pengalaman traumatis yang tidak dapat diungkapkan dan terwujud dalam gejala fisik. Oleh karena itu, gejalanya bisa dianggap sebagai representasi simbolis pengalaman traumatis yang mendasari, yang tidak disadari oleh pasien. Karena pengalaman seperti itu traumatis, ia ditekan yaitu secara aktif ditahan di alam bahwa sadar karena untuk merenungkannya akan menimbulkan kecemasan. Represi adalah tanda bahwa terapis berada di jalur yang benar. Represi juga sering terjadi akibat konflik, kecenderungan untuk mendekati dan menghindari sesuatu yang dianggap salah.

Poin fundamentalnya adalah pengalaman atau konflik yang ditekan tidak akan hilang. Sebaliknya, mereka terus memberikan pengaruh yang kuat pada kepribadian seseorang. Satu-satunya cara untuk menangani materi yang ditekan dengan benar adalah membuatnya sadar dan rasional. Bagi Freud, cara paling efektif untuk membuat kesadaran materi yang tertekan adalah melalui asosiasi bebas.  Jadi, dalam studi tentang histeria, Freud dengan jelas menguraikan keyakinannya akan pentingnya motivasi bawah sadar. Freud berpendapat bahwa seseorang dengan kehidupan seks yang normal tidak menyebabkan gejala neurotic. Sedangkan Breuer tidak setuju, dia mengatakan bahwa memori traumatis apa pun (tidak hanya bersifat seksual) dapat ditekan dan menyebabkan gejala neurotic.

PROYEK PSIKOLOGI ILMIAH

Tujuan dari proyek ini adalah untuk menjelaskan fenomena psikologis secara murni dengan istilah nurofisik. Namun, menurut Sirkin dan Fleming (1982) menunjukkan bahwa meskipun proyek Freud gagal, tetapi mengandung banyak konsep yang muncul dalam karya psikoanalitiknya.

TEORI SEDUCTION

Freud mengrimkan sebuah makalh ke Psychiatric and Neurological Society do Wina berjudul “The Actiology of Hysteria”. Dalam makalah tersebut dinyatakan bahwa tanpa kecuali pasien histeris Freud mengaitkannya dengan insiden masa kanak-kanak dimana mereka pernah diserang secara seksual, Freud menyimpulkan bahwa serangan semacam itu adalah dasar dari semua histeria. Namun, setelah itu Freud meninggalkan teori rayuan miliknya. Dalam kebanyakan kasus, ia menyimpulkan bahwa rayuan tidak benar-benar terjadi. Sebaliknya, para pasien itu membayangkan pertemuan sangat nyata bagi pasien tersebut. Masson (1984) juga menyimpulkan bahwa kesalahan utama Freud adalah mengubah keyakinannya bahwa rayuan itu nyata dan menjadikan keyakinan bahwa itu adalah fantasi.  Mereka percaya bahwa Freud menciptakan kenangan rayuan yang dikaitkan dengan pasiennya dan oleh karena itu diasumsikan bahwa ingatan ini adalah peristiwa nyata atau yang dibayangkan tidak relevan.

ANALISIS DIRI FREUD DENGAN ANALISIS MIMPI

Karena banyak kerumitan yang terlibat dalam proses terapi, Freud segera menyadari bahwa untuk menjadi seorang analis yang efektif, dia sendiri harus melakukan psikoanalisis. Akan tetapi, tidak ada seorang pun yang tersedia untuk psikoanalisis Freud, akhirnya dia mengambil pekerjaan itu sendiri. Seiring dengan berbagai rasa tidak aman, seperti ketakutan yang intens akan perjalanan kereta api, motivasi utama analisis diri Freud adalah reaksinya terhadap kematian ayahnya pada musim gugur tahun 1896 dan itu sangat mempengaruhinya, dan selanjutnya dia menganggap dirinya sebagai pasien.

Freud tidak bisa menggunakan asosiasi bebas pada dirinya sendiri, jadi dia membutuhkan sarana lain untuk menganalisis dirinya. Dia menemukan suatu sarana yaitu mimpi karena menurutnya dapat dilihat sebagai manifestasi simbolis dari pikiran traumatis yang tertekan. Analisis mimpi ini kemudian menjadi cara kedua untuk menyentuh pikiran bawah sadar dan cocok untuk analisis diri Freud. Mimpi membutuhkan penafsiran yang luas. Selama tidur, pertahanan seseorang turun tetapi tidak dihilangkan, sehingga pengalaman yang ditekan hanya mencapai kesadaran yang disamarkan bentuknya. Freud menyimpulkan bahwa setiap mimpi itu berharap pemenuhan yang berarti eskpresi simbolik dari keinginan yang tidak dapat diungkapkan atau dipuaskan secara langsung oleh si pemimpi tanpa mengalami kecemasan. Menurutnya, interpretasi mimpi adalah urusan yang kompleks dan hanya seseorang yang ahli dalam teori psikoanalistik yang dapat menyelasaikannya karena harus memahami pekerjaan impian yang termasuk kondensasi dan pemindahan. Meskipun symbol mimpi yang paling penting berasal dari pengalaman seseorang, tetapi ada juga symbol mimpi universal, yang memiliki arti sama dalam setiap mimpi seseorang.

KOMPLEKS OEDIPUS

Analisis diri memungkinkan Freud untuk memastikan dari pengalamannya sendiri betapa luasnya peluang yang ada di setiap orang normal pada masa kanak-kanak untuk aktivitas seksual traumatis dan spontan. Analisis diri juga memungkinkan untuk memperluas secara signifikan pemahamannya tentang berbagai hubungan psikologis dari pengalaman seksual awal tersebut.

Oedipus Kompleks merupakan keyakinan Freud bahwa laki-laki muda cenderung mencintai ibu mereka dan membenci ayah mereka. Karena anak laki-laki memiliki kedekatan fisik dengan ibunya (ibu memandikan, membelai, merawat, dll), sehingga Freud menilai wajar jika mereka memiliki hasrat seksual (dalam arti yang umum ) terhadap ibunya. Freud juga percaya bahwa konflik ini bersifat universal diantara anak laki-laki da sisa-sisa dalam kehidupan dewasa menjelaskan banyak perilaku normal dan abnormal. Contoh dari perilaku normal yaitu bahwa laki-laki sering menikahi wanita yang sangat mirip dengan ibunya.

PSIKOPATOLOGI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Dalam karya ini dia membahas paraprax yang berarti kesalahan-kesalahan yang relatif kecil dalam kehidupan sehari-hari, seperti keseleo lidah, kelupaan barang, kehilangan barang, kecelakaan kecil, dan kesalahan penulisan. Dia percaya bahwa karena penyebab perilaku biasanya tidak disadari, orang jarang mengetahui mengapa mereka bertindak seperti itu. Secara umum, ini berarti bahwa tindakan perilaku dan psikologis seringkali memiliki lebih dari satu penyebab.

HUMOR

Freud menunjukkan bahwa orang sering menggunakan lelucon untuk mengekspresikan kecenderungan seksual dan agresif yang tidak dapat diterima. Seperti mimpi, lelucon menunjukkan pemenuhan keinginan, yang berarti bahwa lelucon menawarkan sarana yang disetujui secara sosial untuk menjadi cabul, agresif atau bermusuhan, sinis, kritis, skeptis, atau menghujat. Lelucon juga menawarkan cara untuk melampiaskan pikiran-pikiran yang tertekan dan memicu kecemasan.

Dengan demikian, dalam mencari isi dari pikiran bawah sadar, Freud menggunakan asosiasi bebas, analisis mimpi, penyimpanan memori, gerakan dan tingkah laku, dan lelucon.

PERJALANAN FREUD KE AS

Saat ketenaran Freud berangsur-angsur tumbuh, dia mulai mencari murid. Setelah beberapa hari berjalan-jalan, Freud memulai 5 rangkaian pengajaran. Setiap pengajaran disiapkan hanya setengah jam sebelum diberikan dan persiapannya terdiri dari jalan-jalan dan diskusi dengan Ferenczi. Setelah perjalanannya ke AS, ketenaran Freud dan psikoanalisis berkembang sangat pesat.

TINJAUAN KOMPONEN DASAR TEORI FREUD TENTANG KEPRIBADIAN

ID, EGO, DAN SUPEREGO

ID

Id adalah system kepribadian yang paling dasar, yang didalamnya terdapat naluri-naluri bawaan. Id sepenuhnya tidak sadar dan diatur oleh prinsip kesenangan. Ketika suatu kebutuhan muncul, id menginginkan pemuasan segera dari kebutuhan itu. Energi kolektif yang terkait dengan naluri disebut libido dan energi libidinal bertanggung jawab atas sebagian besar perilaku manusia. Id hanya memiliki dua cara agar suatu kebutuhan terpuaskan. Salah satunya adalah tindakan refleks, yang secara otomatis terpicu saat ketidaknyamanan tertentu muncul. Contohnya bersin dan mundur ketika ada rangsangan yang menyakitkan. Sarana kepuasan kedua adalah pemenuhan keinginan, dimana id memunculkan gambaran tentang suatu objek yang akan memuaskan kebutuhan yang ada.

EGO

Ego adalah system kepribadian yang bertindak sebagai pengarah individu kepada dunia objek tentang kenyataan dan menjalankan fungisnya berdasarkan prinsip kenyataan. Ego dikatakan bekerja untuk melayani id. Ketika ego menemukan objek lingkungan yang akan memuaskan suatu kebutuhan, ia menginvestasikan energi libidinal ke dalam pemikiran objek itu, sehingga menciptakan cathexis antara kebutuhan dan objek. Sebuah cathexis adalah investasi energi psikis dalam pikiran objek atau proses yang akan memuaskan kebutuhan. Akktivitas realistis dari ego disebut proses sekunder dan aktivitas ini berlawanan dengan proses primer id yang tidak realistis. Jika id dan ego adalah satu-satunya komponen kepribadian, maka manusia akan sulit dibedakan dari hewan lain.

THE SUPEREGO

Superego adalah system kepribadian yang berisikan nilai-nilai dan aturan-aturna  yang sifatnya evaluative (menyangkut baik-buruk). Adapun fungsi utama dari superego adalah :

  1. Sebagai pengendali dorongan-dorongan atau impuls-impuls naluri id agar impuls-impuls tersebut disalurkan dalam cara atau bentuk yang dapat diterima oleh masyarakat.
  2. Mengarahkan ego pada tujuan-tujuan yang sesuai dengan moral daripada dengan kenyataan.
  3. Mendorong individu pada kesempurnaan.

LIFE AND DEATH INSTINCTS

Freud membedakan antara naluri hidup dan mati. Naluri kehidupan secara kolektif disebut sebagai eros  dan energi yang tekait dengannya disebut libido. Salah satu tujuan utama hidup adalah mencari keadaan tidak perlu yang sesuai dengan kepuasan total. Selain naluri hidup, ada naluri kematian yang disebut Thanatos. Naluri kehidupan beruaha untuk melanggengkan kehidupan dan naluri kematia berusaha untuk mengakhirinya. Jadi, untuk semua konflik laim yang terjadi di antara id, ego, dan superego, Freud menambahkan perjuangan hidup dan mati. Ketika diarahkan ke diri sendiri, insting kematia memanifestasikan dirinya sebagai bunuh diri atau masokisme, namun ketika diarahkan ke luar, itu memanifestasikan dirinya dalam kebencian, pembunuhan, kekejaman, dan agresi umum. Bagi Freud, agresi adalah komponen alami dari sifat manusia.

ANXIETY AND EGO DEFENSE MECHANISM

Kegelisahan adalah peringatan bahaya yang akan datang. Freud membedakan tiga jenis, yaitu sebagai berikut :

  1. Kecemasan obyektif, muncul ketika ada ancaman obyektif terhadap kesejahteraan orang tersebut.
  2. Kecemasan neurotic, muncul ketika ego merasa bahwa ia akan dikuasai oleh id.
  3. Kecemasan moral, muncul ketika nilai yang diinternalisasi atau akan dilanggar, sama dengan rasa malu dan rasa bersalah.

Mekanisme Pertahanan Ego

Dalam mekanisme ini terdapat tujuh macam pertahanan ego, yaitu :

  • Represi, mekanisme pertahanan fundamental karena terlibat dalam semua hal lainnya. Ide-ide yang tertekan masuk kesadaran hanya ketika mereka cukup disamarkan agar tidak menimbulkan kecemasan.
  • Pemindahan, melibatkan penggantian objek atau tujuan yang memicu kecemasan dengan yang tidak memicu hal tersebut.
  • Sublimasi, proses panggantian tujuan nonseksual dengan tujuan seksual. Contohnya, kita terpaksa mengungkapkan dorongan seksual dalam bentuk puisi, seni, agama, sepak bola, baseball, politik, pendidikan, dan segala sesuatu yang menjadi ciri peradaban.
  • Proyeksi, menghubungkannya dengan seseorang atau sesuatu selain diri sendiri.
  • Identifikasi, ketika seseorang merasa frustasi dan cemas karena dia tidak memenuhi nilai yang diinternalisasi, dia secara simbolis dapat meniru kesuksesan orang lain.
  • Rasionalisasi, melibatkan pemberian alasan rasional, logis. 
  • Pembentukan Reaksi, ketika orang memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu tetapi melakukannya akan menyebabkan kecemasan, mereka melakukan hal yang berlawanan dari apa yang sebenarnya ingin mereka lakukan.

TAHAP PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL

TAHAP ORAL

Tahap oral berlangsung sekitar tahunpertama kehidupan, dan zona sensitive seksual adalah mulut (bibir, lidah, dan aktivitas seperti menghisap, mengunyah, dan menelan). Jika pemuasan berlebihan atau kekurangan kebutuhan lisan menyebabkan terjadinya fiksasi pada tingkat perkembangan ini, sebagai orang dewasa anak akan menjadi karakter lisan. Fiksasi selama bagian awal tahap oral menghasilkan karakter oral-inkorporatif. Orang seperti itu cenderung menjadi pendengar yang baik, pemakan, peminum,, pencium, atau perokok yang berlebihan, dia juga cenderung mudah tertipu dan tergantung. Fiksasi selama bagian akhir dari tahap ini, ketika gigi mulai muncul, menghasilkan karakter sadis-oral. Orang seperti itu sarkastik, sinis, dan umumnya agresif.

TAHAP ANAL

Tahap anal berlangsung sekitar tahun kedua kehidupan dan zona sensitive seksual adalah daerah anus-pantat tubuh. Fiksasi selama tahap ini menghasilkan karakter anal. Selama bagian pertama dari tahap anal, kesenangan terutama datang dari aktivitas seperti pengeluaran feses, dan fiksasi di sini mengakibatkan orang dewasa menjadi karakter anal-ekspulsif. Orang seperti itu cenderung murah hati, berantakan, atau boros. Di bagian akhir dari tahap anal, setelah pelatihan toilet terjadi, kesenangan datang dari bisa menahan kotoran. Perbaikan di sini menghasilkan orang tersebut menjadi seorang karakter anal-retentif. Orang dewasa seperti itu cenderung menjadi kolektor dan pelit, tertib, dan mungkin perfeksionis.

TAHAP PHALLIC

Tahap phallic berlangsung dari sekitar awal tahun ketiga hingga akhir tahun kelima dan zona sensitive seksual adalah wilayah genital tubuh. Tahap ini menggambarkan perkembangan anak laki-laki dan perempuan. Peistiwa terpenting  yang terjadi selama tahap ini adalah kompleks Oedipal pria dan wanita.  Menurut Freud, baik anak laki-laki maupun perempuan mengembangkan perasaan yang kuat, positif, bahkan erotis terhadap ibu mereka karena dia memenuhi kebutuhan mereka. Perasaan ini bertahan pada anak laki-laki tetapi biasanya berubah pada anak perempuan. Anak laki-laki sekarang memiliki keinginan yang kuat untuk ibunya dan permusuhan yang besar terhadap ayahnya, yang dianggap sebagai saingan cinta ibunya, sehingga anak laki-laki mulai mengalami kecemasan pengebirian, yang menyebabkan dia menekan kecenderungan seksual dan agresifnya.

TAHAP LATENCY

Tahap latensi berlangsung dari sekitar awal tahun keenam sampai pubertas. Karena represi intens yang diperlukan selama tahap falus, aktivitas seksual dihilangkan dari kesadaran selama tahap latensi. Tahap ini ditandai dengan berbagai aktivitas pengganti, seperti tugas sekolah dan aktivitas teman sebaya, dan oleh keingintahuan yang luas tentang dunia.

TAHAP GENITAL

Tahap genital berlangsung dari masa pubertas hingga sisa hidup seseorang. Dengan dimulainya pubertas, hasrat seksual menjadi terlalu kuat untuk ditekan sepenuhnya, dan mereka mulai memanifestasikan dirinya. Fokus perhatian sekarang tertuju pada lawan jenis. Jika semuanya berjalan dengan benar selama tahap-tahap sebelumnya, tahap ini akan berujung pada kencan dan akhirnya pernikahan.

PANDANGAN FREUD TENTANG SIFAT MANUSIA

Freud pesimis tentang sifat manusia. Meskipun pesimistis, Freud percaya bahwa orang dapat dan harus menjalani kehidupan yang lebih rasional tetapi untuk melakukannya mereka pertama-tama harus memahami cara kerja pikiran mereka sendiri.

AGAMA

Freud juga menunjukkan pesimismenya dalam “The Future of an Illusion”, yang merupakan pernyataan utamanya tentang agama. Dalam buku ini, Freud berpendat bahwa dasar agama adalah perasaan manusia yang tidak berdaya dan tidak aman. Menurutnya, ajaran dogmatis agama menghambat pendekatan hidup yang lebih rasional dan reaslisitis. Harapan Freud bahwa ilusi agama pada akhirnya akan digantikan oleh prinsip-prinsip ilmiah sebagai pedoman hidup. Prinsip-prinsip ilmiah tidak selalu menyanjung atau menghibur tetapi rasional.

NASIB FREUD

Freud terus menjadi sangat produktif, bahkan saat menderita kanker di tahun-tahun terakhir hidupnya. Namun, ketika Nazi menduduki Austria pada tahun 1936 hidupnya menjadi semakin genting. Psikoanalisis telah diberi label sebagai "sains Yahudi" di Jerman, dan buku-bukunya dilarang di sana. Di Wina, Nazi menghancurkan perpustakaan pribadi Freud dan membakar semua bukunya yang ditemukan di perpustakaan umum Wina di depan umum. Ketika Freud meninggalkan Wina, dia harus meninggalkan empat saudara perempuannya, dan dia meninggal tanpa mengetahui bahwa mereka semua akan segera binasa di kamp konsentrasi Nazi (E. Jones, 1957).

REVISI LEGENDA FREUDIAN

Modifikasi baru-baru ini dari legenda Freud telah diperiksa, yaitu sebagai berikut :

Keadaan meragukan di mana Freud merevisi teori rayuannya, bahwa banyak dari idenya tidak seberani dan inovatif seperti yang dia dan para pengikutnya klaim (seperti idenya tentang seksualitas kekanak-kanakan, mimpi analisis, dan histeria pria).

Menurut Ellenberger (1970), legenda Freudian memiliki dua komponen utama:

1.       Tema tentang pahlawan soliter yang berjuang melawan sejumlah musuh, menderita "umban dan anak panah keberuntungan yang memalukan" tetapi pada akhirnya menang. Legenda tersebut sangat melebih-lebihkan dan peran anti-Semitisme, permusuhan dunia akademis, dan dugaan prasangka Victoria.

2.       Penghapusan bagian terbesar dari konteks ilmiah dan budaya di mana psikoanalisis berkembang, maka tema orisinalitas absolut dari pencapaian, di mana pahlawan dipuji dengan pencapaiannya.

REALITAS KENANGAN YANG TERTEKAN

Bagi Masson, kesalahan Freud adalah menolak cerita rayuan sebagai benar dan menerimanya sebagai fantasi. Freud mencatat bahwa seorang dokter tidak mensyaratkan pasien untuk mengetahui sifat penyakitnya sebelum dapat diobati secara efektif. Demikian pula, psikoanalis berasumsi bahwa pasien tidak mengetahui asal mula gejala mereka. Analislah yang harus menjelaskan penyakitnya, menentukan penyebab dan penyembuhannya, dan kemudian memberitahu pasien masalah ini. Jadi, bahkan ketika Freud menyarankan cerita rayuan kepada pasiennya, cerita itu menemui penolakan dan penyangkalan besar, yang dianggap Freud sebagai tanda-tanda konfirmasi.

EVALUASI TEORI FREUD

KRITIK

  1. Metode pengumpulan data, melalui pengamatan sendiri.
  2.  Definisi istilah
  3. Dogmatisme, tidak mentolerir gagasan yang bertentangan.
  4. Penekanan berlebihan pada seks
  5. Ramalan yang terwujud dengan sendirinya
  6. Durasi, biaya, dan efektivitas terbatas dari psikoanalisis.
  7. Kurangnya kemampuan falsif

KONTRIBUSI

  1. Perluasan domain psikologi, mempelajari hubungan antara motivasi bawah sadar, seksualitas kekanak-kanakan, mimpi, dan kecemasan.
  2. Psikoanalisa, cara baru untuk mengatasi gangguan mental kuno
  3. Memahami perilaku normal
  4. Generalisasi psikologi ke bidang lain.

ANNA FREUD

Anna freud, lahir pada tanggal 3 Desember di tahun ketika Breuer dan freud menerbitkan Studi tentang Histeria, yang menandai berdirinya psikoanalisis. Pada usia 17 tahun Anna telah membaca beberapa buku ayahnya dan sering berdiskusi dengannya tentang arti istilah psikoanalitik. Meskipun Anna menjadi guru sekolah dasar yang sukses, minatnya pada psikoanalisis semakin intensif.

Pandangan Anna Freud dan Melanie Klein yang saling bertentangan mengenai analisis anak.

Menurut kelin, hubungan ibu dan anak sangat penting. Tahap paling awal dari hubungan ini berfokus pada payudara ibu, yang dianggap bayi baik (memuaskan) atau buruk (membuat frustrasi). Menurut Klein, emosi yang disebabkan oleh interaksi pengalaman bayi dengan payudara ibu dan dengan naluri hidup dan mati memberikan prototipe yang digunakan untuk mengevaluasi semua pengalaman selanjutnya. Bagi Klein, gagasan tentang baik, buruk, dan benar, salah berkembang selama tahap lisan. Menurut teori Klein, superego berkembang sangat awal dalam kehidupan, dan perkembangannya sangat ditentukan oleh interaksi antara naluri hidup dan mati.

Anna Freud tidak setuju dengan sebagian besar konsepsi Klein tentang analisis anak, dia terus menekankan pentingnya tahap perkembangan falus dan genital serta menganalisis fantasi dan mimpi anak-anak, alih-alih aktivitas bermain mereka selama terapi.

PSIKOLOGI EGO

Ada perbedaan yang signifikan antara menganalisis anak-anak dan orang dewasa. Perbedaan utamanya adalah bahwa anak-anak tidak mengingat pengalaman traumatis awal seperti halnya orang dewasa. Sebaliknya, anak-anak menampilkan pengalaman perkembangan saat terjadi. Masalah yang dialami anak-anak mencerminkan hambatan pertumbuhan normal mereka. Garis perkembangan adalah upaya anak untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan hidup, baik tuntutan situasional, interpersonal, atau personal. Menurut Anna Freud (1965), setiap garis perkembangan terdiri dari beberapa komponen yaitu:

1. Dari ketergantungan ke kemandirian emosional

2. Dari mengisap hingga makan rasional

3. Dari membasahi dan mengotori hingga mengontrol usus-kandung kemih

4. Dari tidak bertanggung jawab menjadi tanggung jawab dalam pengelolaan tubuh

5. Dari egosentris menjadi persahabatan

6. Dari bermain ke kerja

Identifikasi dengan penyerang terjadi ketika seseorang mengadopsi nilai-nilai dan tingkah laku orang yang ditakuti sebagai miliknya. Menurut Anna Freud, itu adalah mekanisme terakhir yang menjelaskan perkembangan superego.

ALTERNATIF AWAL UNTUK PSIKOANALISIS

CARL JUNG (1875-1961)

Jung pertama kali berkenalan dengan teori Freud ketika dia membaca Interpretasi Mimpi. Ketika Jung mencoba gagasan Freud dalam praktiknya sendiri, dia menganggapnya efektif. Dia dan Freud mulai berkorespondensi, dan akhirnya mereka bertemu di rumah Freud di Wina.

Freud mendefinisikan libido sebagai energi seksual, yang dilihatnya sebagai kekuatan pendorong utama kepribadian. Jadi, bagi Freud, sebagian besar perilaku manusia adalah motivasi seksual. Jung tidak setuju, mengatakan bahwa energi libidinal adalah kekuatan hidup kreatif yang dapat diterapkan pada pertumbuhan psikologis berkelanjutan individu. Menurut Jung, energi libidinal digunakan dalam berbagai upaya manusia di luar yang bersifat seksual, dan dapat diterapkan untuk kepuasan biologis dan kebutuhan filosofis atau spiritual.

Ketidaksadaran pribadi terdiri dari pengalaman-pengalaman yang ditekan atau dilupakan dari masa hidup seseorang yang karena satu dan lain alas an tidak dalam kesadaran.

Ketidaksadaran kolektif adalah konsep Jung yang paling mistis dan kontroversial, dan yang paling penting. Jung percaya ketidaksadaran kolektif sebagai komponen kepribadian yang paling dalam dan kuat, yang mencerminkan pengalaman kumulatif manusia di seluruh masa lalu evolusioner mereka.

Jung percaya bahwa setiap orang memiliki kecenderungan bawaan untuk mengenali, mengekspresikan, dan mensistesis berbagai komponen kepribadiannya. Bahkan dengan kecenderungan ini, bagaimanapun kebanyakan orang tidak mengaktualisasikan diri. Bagi kebanyakan individu, komponen kepribadian tertentu tetap tidak dikenal dan terbelakang. Bagi Jung, mimpi adalah sarana untuk memberikan ekspresi pada aspek jiwa yang terbelakang. Analisis mimpi, dapat digunakan untuk menentukan aspek-aspek jiwa mana yang diberi ekspresi yang memadi dan mana yang tidak.

ALFRED ADLER

Organ Inferiority & Compensation

Setiap gangguan, baik fisik maupun mental, diasumsikan memiliki asal fisiologis. Orang-orang sangat sensitive terhadap penyakit pada organ yang “inferior” terhadap organ lain. Salah satu cara untuk menyesuaikan diri dengan kelemahan adalah melalui kompensasi. Kompensasi adalah menyesuaikan diri dengan kelemahan di satu bagian tubuhnya dengan mengembangkan kekuatan di bagian lain.

Feelings of Inferiority

Adler mencatat bahwa manusia memulai hidup sepenuhnya bergantung pada orang lain untuk kelangsungan hidup mereka dan karena itu dengan perasaan rendah diri, atau kelemahan. Perasaan seperti itu memotivasi orang pertama sebagai anak-anak, dan kemudian sebagai orang dewasa untuk mendapatkan kekuatan untuk mengatasi perasaan ini. Meskipun perasaan rendah diri memotivasi semua pertumbuhan pribadi dan karena itu baik, perasaan itu juga dapat melumpuhkan daripada memotivasi beberapa orang. Dengan demikian, perasaan rendah diri dapat bertindak sebagai rangsangan untuk pertumbuhan positif atau sebagai kekuatan yang melumpuhkan, bergantung pada sikap seseorang terhadapnya.

Pandangan Dunia, Tujuan Fisik, dan Gaya Hidup

Ciri khusus dari pemikiran Adlerian yaitu :

  • Pandangan dunia seseorang berkembang dari pengalaman awal sebagai seorang anak. Begitu pandangan dunia berkembang, anak merenungkan bagaimana hidup di dunia seperti yang dia rasakan.
  • Gaya hidup mencakup aktivitas sehari-hari yang dilakukan sambil mengejar tujuan seseorang. Gaya hidup seseorang juga menentukan aspek kehidupan mana yang difokuskan dan bagaimana masalah diselesaikan, apa yang dianggap dan apa yang diabaikan.
  • Agar gaya hidup benar-benar efektif, gaya hidup itu harus mengandung banyak minat sosial.
  • Gaya hidup apa pun tanpa minat sosial yang memadai adalah gaya hidup yang salah.

Diri Kreatif

Adler secara radikal menyimpang dari teori Freud dan Jung dengan mengatakan bahwa manusia bukanlah korban dari lingkungan mereka atau warisan biologis. Meskipun lingkungan dan keturunan menyediakan bahan mentah kepribadian, orang bebas mengatur bahan-bahan tersebut dengan berbagai cara. Konsepnya tentang diri kreatif selaras Adler dengan keyakinan eksistensial bahwa manusia bebas memilih takdirnya sendiri.

Tidak seperti teori Freud, teori Adler menekankan pada pikiran sadar, motif sosial daripada seksual, dan keinginan bebas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Psikologi Humanistik

Gangguan Psikologis

SEJARAH PERKEMBANGAN PSIKOLOGI MODERN