RASIONALISME

Dosen Pengampu : Ibu Amatul Firdausa Nasa, M.Psi, Psikolog

Sebelumnya perkenalkan nama saya Zira Ajeng Ervianza dengan No.BP 220322050, kelas A.

Pada pertemuan ke-6 kita membahas bagaimana perkembangan aliran Rasionalisme.

DEFINISI RASIONALISME 

Secara Etimologi, rasionalisme berasal dari bahasa Inggris yaitu rationalism yang berawal dari bahasa Latin yaitu "akal". Jadi rasionalisme adalah pandangan yang berpedoman pada akal yang merupakan sumber pengetahuan.
Secara Terminologi, Rasionalisme adalah aliran yang berpegang prinsip bahwa akal harus diberi peranan utama dalam penjelasan. Sumber pengetahuan terlepas dari pengamatan indrawi dan hanya dari akallah yang memenuhi syarat pengetahuan ilmiah. Pengalaman hanya digunakan untuk memperjelas pengetahuan dari akal saja.
Jadi, Rasionalisme adalah pandangan yang mengatakan bahwa pengetahuan itu berasal dari akal/pikiran/logika bukan hanya sekedar pengalaman saja.

SEJARAH DAN KONSEP RASIONALISME

Perbedaan antara aliran pre-rasionalisme (Empirisme, Sensasionalisme, dan Positivisme) dengan Rasionalisme :

1.Dilihat dari Mind
Pre-Rasionalisme = Pasif, yaitu pikiran merespon sensasi secara langsung saja atau otomatis tanpa diolah terlebih dahulu.
Rasionalisme = Aktif, yaitu pikiran merespon suatu informasi dengan cara diproses atau diolah terlebih dahulu di otak sehingga menjadi ide.

2. Dari hal innate
Pre-Rasionalisme = Tidak menyetujui mengenai adanya ide bawaan dari lahir. Tetapi, percaya adanya emosi bawaan dari lahir seperti, kesenangan, rasa sakit serta kemampuan mental.
Rasionalisme = Mendukung adanya bawaan dari lahir, karena itu nantinya diolah lalu menjadi konsep atau ide.

3. Hal berpikir 
Pre-Rasionalisme = Induktif (khusus-umum), yaitu pengalaman indrawi menjadi pengetahuan secara luas.
Rasionalisme = Deduktif (umum-khusus), yaitu pengalaman diterima dan dikelola oleh otak lalu dipahami sehingga mendapat ide secara mendetail dan terbentuklah suatu kesimpulan yang pasti.

TOKOH-TOKOH RASIONALISME

Sebelum mengenal tokoh-tokoh rasionalisme, kita mengenal terlebih dahulu tokoh yang nantinya akan menjadi dasar mengenai rasionalisme yaitu Rene Descrates.

  • Rene Descrates (1596-1650)
Rene Descrates dikenal dengan sebutan bapak filsafat modern dan bapak matematika modern. Descrates lahir di La Haye, Prancis pada 31 Maret 1596. Karya terpenting Descrates yaitu Discrous De La Methode (1637) dan Meditationes De Prima Philosophia (1641).
Pada awalnya, pandangannya dipengaruhi oleh tokoh agama. Tetapi, dia mulai meragukan pemikiran tersebut. Dia berpendapat bahwa manusia ada karena manusia berpikir, dia juga pun berpikir bahwa tuhan, materi, dan pikiran itu terpisah.
Gagasan inilah yang mendasari rasionalisme modern. Pemikiran ini yang banyak digunakan pada filsafat hukum abad ke-19 masehi dan digunakan pada hukum legal.

1. Baruch "Benedict" Spinoza (1632-1677) 

Spinoza menolak pendapat Descrates mengenai Tuhan, materi, dan pikiran menjadi hal yang terpisah. Menurutnya, itu adalah zat yang sama dan tak terpisahkan. Dia juga mengagumi metode deduktif pada ilmu geometri dan digunakan untuk menemukan kebenaran.

Teori Spinoza :
  • Nature Of God
Menurutnya, Tuhan tidak membuat bumi bergerak tetapi selalu hadir di alam semesta. Menganut paham imismeprimitif yaitu Tuhan setara dengan hal-hal yang ada di alam semesta.
  • Mind-Body Relationship
Menurutnya pikiran dan tubuh seperti 2 sisi mata uang. Semua yang terjadi pada tubuh sebagai emosi dan pikiran. Tetapi, emosi dan pikiran bisa mempengaruhi tubuh.
  • Denial of Free Will
Menurutnya, Tuhan adalah alam yang berfungsi atas hukum tertentu. Seperti manusia bagian dari alam pemikiran dan perilaku manusia didasarkan oleh hal-hal yang sudah terjadi.
  • Self-Preservation As The Master Motive
Menurutnya, kesenangan merupakan suatu hal yang mendukung ide jernih dan didapat karena pemikiran yang aktif. Sedangkan, ide yang tidak jernih mengakibatkan rasa sakit bagi manusia.
  • Emotions And Passions
Terdapat 48 emosi yang berasal dari interaksi emosi dasar pada individu sehari-hari.
  • Spinoza'a Influence
Awal dari Psikologi modern. Dia mengatakan bahwa kesetaraan tubuh dan pikiran adalah subjek sebagai hukum alam.

2. Gottfried Wilhelm von Leibniz

Leibniz merupakan penganut rasionalisme Decrates, yaitu pengetahuan sesungguhnya diperoleh dengan akal dan panca indera bukan dari pengalaman. Leibniz tidak setuju dengan teori tabula rasa bahwa menurutnya tidak ada hal didalam pikiran yang tidak dianggap oleh indera terlebih dahulu. Pemikiran salah satu Leibniz yaitu monad. Menurutnya Monad sebagai atom-atom  sejati dari alam dan hanya apabila monade tersebut ada dalam jasad-jasad organic maka monade-monade itu akan menjadi prinsip kehidupan.

4 argumen Leibniz mengenai bukti keberadaan Tuhan :
  • Ontologism = manusia memiliki ide kesempurnaan, maka adanya Tuhan terbukti.
  • Adanya alam semesta dan tidak lengkapnya membuktikan adanya sesuatu yang melebihi alam semesta ini, dan yang transeden ini disebut Tuhan
  • Kita selalu ingin mencapai kebenaran abadi, yaitu Tuhan
  • Adanya keselarasan antara monade-monade membuktikan bahwa pada awal mula ada yang mencocokkan mereka satu sama lain yang mencocokkan  yaitu Tuhan.
Perbedaan cara pandang terhadap Leibniz :
  1. Substansi
  2. Tentang Tuhan ada 3 substansi (Tuhan,akal, dan materi)
  3. Cogito Ergo Sum (saya berpikir maka saya ada)
  4. Deus Sive Natur (Allah atau Alam) subtansi itu banyak, Tuhan itu benar-benar ada.
3. Thomas Reid 

Lahir pada 26 April 1710 dan meninggal pada 7 Oktober 1796. Menerbitkan essay yang berjudul An Essay On Quantity. Thomas reid menyusun pemikiran episteme tentang objek yang tidak ada. Dia juga mengakui adanya kemampuan bernalar untuk menyangkal suatu hal.

Beberapa pemikiran Thomas Reid =
  • Common Sense (Akal Sehat)
Menulis sebuah karya yang berjudul An Inquiry into the Human Mind on the Principles of Common Sense. Thomas mengungkapkan bahwa kelima panca indera memberikan ilmu pengetahuan terhadap dunia. Dia juga menegaskan bahwa suatu pengetahuan dapat diproses melalui penalaran akal sehat.
  • Faculty Psychology (Kemampuan Psikologi)
Kemampuan pikiran berpusat di dalam otak manusia. Misalnya, persepsi manusia.
  • Thomas mempercayai bahawa kemampuan-kemampuan bagian dari pikiran kemudian mempengaruhi pada perilaku dan pikiran manusia. Kemampuan tersebut sudah ada secara alamiah ketika baru dilahirkan dan bekerja sama dengan kemampuan lainnya. Reid menyebutkan ada 43 macam kemampuan.

4. Immanuel Kant (1724-1804)

Lahir pada tanggal 22 april di Konigsberg, Rusia. Karya-karya kant yang terkenal adalah "critique of pure reason" dan "critique of pratical reason". Kant merupakan murid dari Leibniz. Dia bertolak belakang dengan Hume bahwa tidak ada yang pasti karena semua pengetahuan didasarkan pengalaman subjektif, akan tetapi kant berpendapat bahwa ada peran innate didalam proses pengetahuan, yang disebut categories of thought.
  • Categories of Thought
Menurutnya, pengetahuan tidak berasal dari pengalaman melainkan innate atau bawaan. Ada 10 unsur dalam categories of thought yaitu :unit, totality, quantity, quality, time, soale, cause and effect, negation, possibility dan impossibility, dan existence-non existence.
  • Cause of Mental Experience
Pengalaman mental merupakan hasil dari interaksi pasti antara sensasi dengan bawaan. Menurut kant, pikiran kira lah yang menciptakan suatu hal-setidaknya ketika kita sedang merasakannya. Ada 2 persepsi menurut Kant yang terdampak oleh innate: perception of time dan perception of space.
  • Categorical Imperative
Kant merasa tidak cukup jika mengkategorikan suatu pengalaman sebagai menyenangkan dan tidak menyenangkan. Maka,  Kant menyimpulkan bahwa ada prinsip yang membuat sesuatu diinginkan atau tidak diinginkan agar tercipta komunitas yang adil. Prinsip ini tidak jauh beda dari filsafat lama yaitu the golden rule.
  • Influensi Kant
Kant memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap perkembangan psikologi dan paling berdampak pada psikologi kontemporer. Menurutnya, Psikologi sebagian gambaran analisis dari pikiran manusia dan bukan ilmu sains. Dia juga menemukan antropologi yang mempelajari masyarakat berperilaku.

5. Johan Friedrich Herbart (1776-1841)

Lahir pada 4 Mei di Oldenburg, Jerman. Herbart mengagumi filsafat Kant sejak remaja. Pokok-pokok pikiran Herbart :
  • Psikologi sebagai sains
Herbart setuju dengan Kant bahwa psikologi tidak bisa menjadi ilmu eksperimental, tetapi aktivitas kerja otak dapat diekspresikan secara matematis. Menurutnya, psikologi termasuk ilmu sains yang tidak bisa dieksperimenkan.
  • Psychic Mechanics
Ide memiliki dorongan sendiri untuk dapat berada di alam kesadaran atau consciosness. Menurutnya, semua ide saling beradu untuk bisa berada di alam kesadaran yang nanti didasarkan oleh apperceptive mass.
  • Apperceptive Mass
Dalam suatu saat ide, ide itu berkumpul dan menjadi kelompok-kelompok di alam sadar. Lalu kelompok ini menjadi acuan apakah suatu ide baru atau yang sudah  di alam bawah sadar bisa berada di alam kesadaran.
  • Educational Psychology
Selain merupakan seorang psikolog matematis, ia juga dikenal sebagai psikolog pendidikan pertama. Menurutnya, agar seorang murid bisa mengerti materi, kelompok ide atau apperceptive mass bisa dijadikan pertimbangan penyampaian materi.
  • Influensi Hebart
Memberikan status yang lebih dihormati kepada psikologi dnegan pengakuan sebagai ilmu matematis dan ilmu pendidikan.
Usaha-usahanya dalam menganalisis fenomena mental mendorong perkembangan psikologi sebagai ilmu eksperimental.

6. Nicolas de Malebranche (1638-1751)

Seorang pendeta yang berorientasi pada hal mistis, dia menerima pemikiran Descrates mengenai tubuh dan pikiran adalah hal yang terpisah, tetapi dia tidak menyetujui tentang interaksi keduanya. Menurutnya, hanyalah intervensi Tuhan yang menjadi alasan Tuhan untuk menggerakkan tubuh manusia. Hubungan tubuh pikiran tidak akan berkaitan tanpa intervensi kudus. Menurutnya pengetahuan bukan muncul dari bawaan maupun pengalaman, tetapi datang dari Tuhan dan manusia hanya dapat mengetahui hal-hal yang diperlihatkan Tuhan kepada manusia.

7. Georg Hegel

Revolusi Perancis menyadarkan Hegel akan pentingnya rasionalitas. Rasionalitas mendorong manusia untuk menggunakan nalarnya. Rasionalitas menjadi standar bagi Hegel untuk memutuskan apakah suatu peraturan bisa diterima atau tidak.

Kesimpulan

Rasionalisme atau gerakan rasionalis merupakan suatu aliran filsafat yang menerangkan bahwa pengetahuan atau kebenaran dapat diperoleh melalui hasil justifikasi dan pembuktian, logika serta analisis terhadap fakta. Seluruh sumber pengetahuan berasal dari akal pikiran atau selalu bersifat rasional realistis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Psikologi Humanistik

Gangguan Psikologis

SEJARAH PERKEMBANGAN PSIKOLOGI MODERN