PENGANTAR PROSES DAN FUNGSI MENTAL (SENSASI, PERSEPSI, MOTIVASI, DAN EMOSI)

Dosen Pengampu = Ibu Mafaza, S.Psi, M.Sc

Sebelumnya perkenalkan nama saya Zira Ajeng Ervianza dengan No.BP 220322050, kelas A.

Pada pertemuan minggu ke-3, kita membahas materi tentang Pengantar Proses dan Fungsi Mental (Sensasi, Persepsi, Motivasi, dan Emosi). Namum, sebelum masuk ke sensasi, persepsi, motivasi, dan emosi, apa sih yang dimaksud dengan proses mental?

Proses mental adalah kondisi atau gejala yang terjadi dalam diri individu yang menjadi motor penggerak perilaku manusia pada gejala emosi, gejala kognitif, dan gejala konasi.

Lalu apa yang dimaksud dengan sensasi?

A.  Sensasi

Sensasi adalah proses di mana indera kita menerima stimulus atau rangsangan yang melewati absolute threshold lalu melalui atensi seperti menarik, mencolok, berbeda, terdekat, penting, dan berulang-ulang dan setelah itu baru diproses. 

• Apa itu absolute threshold? Absolute thres hold adalah batas minimum stimulus yang dapat diterima direseptor.

B. Persepsi

Persepsi adalah pengalaman sensoris yang bermakna yang dihasilkan setelah otak menggabungkan ratusan sensasi. Didalam persepsi ada yang namanya transduksi. Apa itu Transduksi? 

Transduksi adalah proses dimana panca indera merubah energi fisik ke sinyal-sinyal listrik yang kemudian menjadi impuls syaraf dan diteruskan ke otak untuk diproses.

Kemudian kita mengenal sensory adaptation dan sensory habituation. 

Sensory adaptation yaitu ketika indera kurang peka tetapi otak masih merespon terhadap stimulus yang terjadi berulang-ulang.

Sensory habituation yaitu ketika indera masih tetap menerima tetapi otak tidak lagi meresponnya terhadap stimulus yang terjadi berulang-ulang.

Ada suatu contoh yang kemarin ditanyakan oleh salah satu teman yaitu, ketika kita jatuh dari motor awalnya kita tidak merasakan sakit tetapi setelah melihat luka pada tubuh kita, kita merasakan sakit dari luka tersebut. Berdasarkan dari contoh ini, ini bukan merupakan sensory adaptation maupun sensory habituation dikarenakan ini bukan stimulus yang berulang-ulang. Jadi hal-hal bisa dikatakan sensory adaptation dan sensory habituation jika stimulus itu terjadi berulang-ulang.

Kemudian kita mengenal istilah Just noticeable differences atau JND. Just noticeable differences yaitu batas minimum agar kita bisa merasakan perbedaan dari stimulus yang berbeda.

Proses sensasi melalui beberapa indera yaitu :

1. Penglihatan

Pada penglihatan rangsangan berupa cahaya. Reseptor rangsang yang ada pada mata yaitu retina. Di dalam retina terdapat sel kerucut dan sel batang. 

a. Sel kerucut (cone) = peka terhadap warna, membutuhkan lebih banyak cahaya, tidak terlalu sensitif, di pusat retina, jumlahnya 7-8 juta.

b. Sel batang (rod) = tidak peka terhadap warna, memungkinkan kita dapat melihat suasana gelap, sangat sensitif, letaknya di tepi retina, jumlahnya 120-125 juta.

Lalu ada teori yang disebut dengan teori trikromatik yaitu teori persepsi warna yang mengajukan tiga mekanisme dalam sistem penglihatan, teori ini terjadi di retina dan berhubungan dengan tahap pertama pemrosesan, dan memiliki respon terhadap warna biru, hijau, dan merah.

2. Pendengaran

Rangsangan pada pendengaran yaitu getaran. Gelombang suara adalah perubahan getaran diudara melalui indera. Suara memiliki beberapa dimensi psikologis yaitu keras lembutnya suara (loudness), tinggi-rendah suara (pitch), dan warna suara (timbre).

3. Penciuman dan Pengecapan

Rangsangan penciuman dan pengecapan yaitu bau dan zat kimia. Jika bau, ada 6 bau yang bisa ditangkap oleh indera yaitu bau rempah-rempah, bau harum, bau eteris, bau damar, bau busuk, dan bau hangus. Jika pengecapan ada 4 macam rasa yang dapat diterima yaitu manis, asin, asam, dan pahit. 

4. Peraba

Rangsangan pada peraba yaitu tekanan, suhu, sakit/nyeri, dan gerakan. 

Lalu terdapat juga somesthetic senses, kinesthetic senses, dan vestibular senses.

Somesthetic senses = pada tubuh -> persepsi sentuhan 

Kinesthetic senses = pada ekspresi wajah, gerakan tubuh (motorik)

Vestibular senses = pada keseimbangan

Di dalam persepsi terdapat ilusi dan halusinasi.

Ilusi -> kesalahan dalam persepsi dalam mengambil kesimpulan dengan cepat.

Halusinasi -> gangguan jiwa/munculnya persepsi sesuatu yang tidak benar-benar ada.

Kemudian kita membahas juga tentang ekspetasi persepsi, motivasi, emosi, dan pengalaman belajar.

Ekspetasi persepsi adalah ketika sesuatu ekspetasi tertentu tidak sesuai/sesuai dengan bagaimana hasil pemikiran kita. Ekspetasi ini berkaitan dengan persepsi. Contohnya, ketika kita melihat sesuatu barang di e-commerce itu besar tetapi ketika sampai barangnya kecil.

Motivasi adalah dorongan.

Jenis motivasi :

1. Intirinsik = dari dalam diri sendiri

2. Ekstrinsik = dari luar diri sendiri

Apa hubungan antara motivasi dengan persepsi? Hubungannya adalah hubungan yang timbal balik. Contohnya, ketika kita memiliki motivasi yang tinggi untuk lulus UTBK maka kita harus rajin dan giat belajar untuk mendapatkan nilai yang sesuai dengan kriteria yang jurusan kita impikan.

Emosi adalah suatu keadaan yang ditandai dengan gairah fisiologis, perubahan ekspresi wajah, gerak tubuh, postur, dan perasaan subjektif. Emosi terjadi ketika berkembang saat manusia berpikir dan ketika kita melihat sudut pandang pikir orang lain. Emosi juga berkaitan dengan persepsi. Contohnya, kita beranggapan bahwa cokelat bisa menaikkan mood kita, lalu kita mendapat cokelat dari seseorang dan memakannya kita akan merasakan bahagia.

Pengalaman belajar dengan persepsi kaitannya yaitu sudut pandang menjadi lebih banyak. Contohnya, kita sudah berpengalaman nih dalam naik sepeda lalu kita mau belajar naik motor ternyata belajar naik motor itu tidak semudah yang kita bayangkan jika kita tidak belajar naik sepeda terlebih dahulu, karena naik sepeda itu melatih keseimbangan kita.

Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa sensasi adalah hal pertama yang kita rasakan lalu disampaikan oleh indera kemudian ke otak sehingga menjadi yang disebut persepsi. Persepsi ada kaitannya dengan motivasi, emosi, ekspetasi, dan pengalaman belajar.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Psikologi Humanistik

Gangguan Psikologis

SEJARAH PERKEMBANGAN PSIKOLOGI MODERN